Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Priscilla Olga Salim
Air Terjun Nyarai (instagram.com/ecowisatanyarai)

Sumatera Barat, selain terkenal dengan kulinernya yang lezat dan mendunia juga menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa. Banyaknya potensi wisata alam yang belum terekspos itu membuat kita menjadi lebih bersemangat untuk mempublish kedunia maya sehingga para traveler pun menjadi memiliki pilihan wisata yang beragam jika berkunjung ke Sumatra Barat.

Salah satu rekomendasi wisata anti-mainstream adalah Air Terjun Nyarai yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman dengan ketinggian kurang lebih 8 meter yang terletak di kawasan Hutan Dusun Gamaran, Nagari Salibutan, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Berada di kawasan cagar alam Bukit Barisan, dari Kota Padang kamu perlu menempuh jarak kurang lebih 20 km untuk sampai di Air Terjun Nyarai. 

Air terjun Nyarai dikelilingi oteh pepohonan yang rindang dan diapit oleh dua batu besar dengan air yang hijau jernih dan banyak ikan endemic yang hidup dan berkembang biak disana. Berbagai permainan alam dapat dilakukan disana seperti bergelayutan di akar pohon besar yang menjuntai disana  atau berburu ikan dengan cara memanahnya.

Bagaimana menuju wisata Air Terjun Nyarai?

Untuk akses menuju pos utama Air Terjun Nyarai dapat dilalui oleh kendaraan bermotor. Dari Kota Padang ambil arah menuju Bukittinggi. Air Terjun Nyarai terletak disebelah kanan, tepatnya di Kecamatan Lubuk Alung ada plang penunjuk arah ke lokasi. Jika dari arah Bukittinggi, di Pasar Lubuk alung arah kekiri ada plang akses jalan ke lokasi. Akses masuk cukup mudah dan masih jalan beraspal.

Sesampainya di posko utama kita akan didata kepesertaan dan membayar karcis masuk sebesar Rp20.000 per-orang dan didampingi oleh guide lokal yang telah berpengalaman. Mulailah perjalanan menggairahkan masuk keluar hutan dan menyeberangi sungai. Traveler diharapkan berpakaian yang nyaman dan aman, menyiapkan baju ganti, bersepatu yang tidak licin atau sandal gunung.

Perjalanan sampai ke lokasi bisa ditempuh sekitar 2,5-3  jam tergantung stamina kita. Jangan lupa bawa persediaan makanan dan minuman secukupnya dan paling penting bawa kantong sampah pribadi, karena objek wisata ini berada jauh di tengah hutan maka usahakan kita sebagai pengunjung tidak meninggalkan sampah disana. Sesampainya disana kita harus menyeberangi pohon kayu besar yang tumbang, yang digunakan penduduk setempat sebagai titian penyeberangan ke lokasi air terjun. Bagi pengunjung yang tidak terlalu mahir berenang bisa bermain di sungai kecil limpahan air terjun tersebut. Hati hati arusnya cukup deras, apalagi di musim penghujan.

Lelah setelah berjalan akan langsung sirna setelah melihat indahnya air terjun beserta air yang biru jernih dilengkapi dengan pepohonan hijau yang mengelilinginya. 

Priscilla Olga Salim