Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Calvin Vadero
Jokowi mengobrol santai dengan para pemimpin redaksi media massa di Medan (Instagram/@jokowi)

Pers telah memainkan peran penting dalam membentuk lanskap politik dan budaya Indonesia. Ini berfungsi sebagai alat untuk penyebaran informasi, pendidikan dan promosi kebebasan berekspresi.

Perkembangan pers di Indonesia telah mengalami beberapa tahapan yang masing-masing ditandai dengan peristiwa penting dan kemajuan teknologi.

Dalam artikel ini akan mengulas lima fakta kunci perkembangan pers di Indonesia dari masa ke masa dikutip dari berbagai sumber.

1. Munculnya Media Cetak di Indonesia Kolonial

Pendirian pers di Indonesia dapat ditelusuri sejak zaman penjajahan Belanda pada abad ke-17. Surat kabar pertama, Bataviaasch Nieuwsblad, diterbitkan di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1704, dan berfungsi sebagai terbitan resmi Perusahaan Hindia Timur Belanda.

Pendirian media cetak di Indonesia selama periode ini terutama dimaksudkan untuk melayani kepentingan pemerintah kolonial. Namun, pers secara bertahap berkembang ke daerah lain dan memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan mempromosikan gagasan dan isu-isu yang mempengaruhi masyarakat.

BACA JUGA: Hari Pers Nasional, Mari Mengenal Bapak Pers Indonesia

2. Munculnya Pers Nasionalis Pada Masa Pergerakan Kemerdekaan

Pers memainkan peran penting dalam gerakan kemerdekaan Indonesia, dengan beberapa surat kabar nasionalis didirikan untuk menyebarkan pesan kemerdekaan dan memobilisasi opini publik.

Soerabaijasch Handelsblad, didirikan pada tahun 1918, dianggap sebagai surat kabar nasionalis pertama di Indonesia, dan memainkan peran penting dalam mempromosikan nasionalisme dan menyerukan kemerdekaan dari penjajahan.

Kemunculan surat kabar nasionalis menyediakan platform untuk ekspresi cita-cita dan sentimen nasionalis, dan memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan membangun rasa identitas nasional.

3. Pertumbuhan Pers Selama Rezim Orde Baru

Rezim Orde Baru yang berdiri pada tahun 1966 menandai era baru dalam perkembangan pers di Indonesia. Rezim mendorong pertumbuhan pers, dan beberapa surat kabar dan majalah baru didirikan.

Pendirian kantor berita Antara dan pembentukan dewan pers nasional pada tahun 1970-an membantu mengatur pers dan memastikan kepatuhannya terhadap kebijakan pemerintah.

Terlepas dari pembatasan kebebasan berekspresi yang diberlakukan oleh rezim, pers terus berkembang dan memainkan peran penting dalam membentuk opini publik dan menyebarkan informasi.

BACA JUGA: Hari Pers Nasional dan Momentum Pembenahan Dunia Pers di Indonesia

4. Munculnya Pers Independen Pasca Era Reformasi

Era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 menandai titik balik perkembangan pers di Indonesia. Jatuhnya rezim Orde Baru menyebabkan munculnya pers yang lebih mandiri dan bersemangat, dengan beberapa surat kabar dan majalah baru didirikan.

Pers memainkan peran penting dalam mempromosikan transparansi, akuntabilitas, dan kebebasan berekspresi, dan dalam membentuk opini publik tentang isu-isu kunci yang mempengaruhi masyarakat.

Munculnya internet dan teknologi digital baru juga berdampak besar pada pers, yang mengarah pada pembentukan portal berita online dan perluasan jangkauan dan pengaruh pers.

5. Kondisi Pers di Indonesia Saat Ini

Pers di Indonesia terus berkembang dan berkembang, dengan banyaknya surat kabar, majalah, dan portal berita online yang beroperasi di tanah air. Pers terus memainkan peran penting dalam membentuk opini publik, mempromosikan transparansi, dan memastikan akuntabilitas.

Namun, pers masih menghadapi tantangan berat, termasuk pembatasan kebebasan berekspresi, penyensoran, dan ancaman kekerasan terhadap jurnalis.

Jalan pers di Indonesia masih panjang sebelum dapat dianggap benar-benar bebas dan mandiri, namun pertumbuhan dan perkembangannya yang terus berlanjut merupakan bukti ketahanan dan pentingnya pers yang bebas dalam membentuk masyarakat yang demokratis dan transparan.

Itulah 5 fakta menarik dari perkembangan pers di Indonesia yang mungkin kamu tidak tahu. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Calvin Vadero