Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rozi Rista Aga Zidna
Buku Cinta Segala Musim (Dok. Pribadi/Fathorrozi)

Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan pasangannya adalah orang yang setia, kuat menerima cobaan serta selalu menemani dalam suka maupun duka. Tak jarang, kesetiaan menjadi tolok ukur utama dalam pencarian pasangan. Sebab, bagi mereka, cinta pertama untuk yang terakhir kali. Tak ingin gonta-ganti pasangan. Maka, sekali cari pasangan, mereka cari yang memiliki karakter setia.

Kesetiaan dalam menjaga keharmonisan rumah tangga ini tergambar dalam buku karya Maya Lestari GF yang bertajuk Cinta Segala MusimDisebutkan Rae dan Rampak merupakan pasutri yang menjunjung tinggi nilai kesetiaan. Meski cobaan bertubi-tubi menerpa, Rae selalu menguatkan Rampak, suaminya.

Di dalam kisahnya, Rampak mulai bangkrut saat ia membangun kompleks perumahan Mutiara Lestari di Padang. Sebenarnya Rampak mengawali kariernya sebagai arsitek, namun alasan finansial, ia berbelok menjadi developer. Sementara pembangunan kompleks perumahan itu ia percayakan kepada rekannya.

Rampak tampak sukses. Keuntungan dari penjualan 120 unit rumah itu ia dapat membeli sebidang tanah di Bukittinggi untuk dijadikan ruko. Ruko-ruko itu kemudian dikontrakkan.

Namun, tak disangka, rekan Rampak yang ia percayakan ternyata membangun perumahan itu tidak sesuai spek. Kualitas bahan yang dipakai lebih rendah dari yang tertera di surat kontrak dengan pembeli. Akibatnya, setahun kemudian komplain berdatangan. Yang paling mengejutkan adalah Rampak dilaporkan ke polisi. Sementara rekannya kabur. Nama dan fotonya ditulis dalam berita halaman utama berbagai surat kabar di Sumatera Barat.

Rampak digelandang ke kantor polisi dan disebut sebagai penipu. Ia tak hanya harus membayar ganti rugi ke pembeli rumahnya, tetapi juga kepada masyarakat yang menuntutnya. Seluruh harta bendanya habis. Rumah yang ia bangun untuk Rae juga dijual. Mobil kesayangannya juga tak terkecuali. Reputasinya berantakan. Teman-temannya menjauh.

Namun, meski begitu, Rae selalu ada di samping Rampak. Ia selalu meneguhkan hati Rampak, menguatkan dan menyemangati untuk segera bangkit.

Sedikit demi sedikit Rampak mulai bangkit dari keterpurukan dan akhirnya ia kembali sukses. Di bagian akhir novel ini Rampak mengungkap seisi hatinya kepada Rae.

"Aku sudah melalui hari-hari yang sangat buruk dalam hidupku. Aku sudah jatuh dan terpuruk. Orang-orang meninggalkanku. Terimakasih, karena kamu tetap di sisiku di saat aku kalah, di saat dunia mencemoohku, di saat aku tak punya apa-apa. Hidupku teramat sulit. Terimakasih untuk tidak meninggalkanku," kata Rampak.

Membaca buku ini seakan sedang duduk sendirian di pinggir danau. Tenang di suasana yang menenangkan. Membaca novela terbitan Indiva ini seolah menemukan solusi dari beribu konflik dalam rumah tangga. Dengan membacanya, kita akan bertambah sayang dan setia kepada pasangan. Percayalah! Jika tidak percaya, maka cobalah!

Rozi Rista Aga Zidna