"Tune in for Love" adalah sebuah film romansa Korea Selatan tahun 2019 yang disutradarai oleh Jung Jiwoo dan dibintangi oleh Kim Go Eun dan Jung Hae In.
Film ini dirilis di Korea Selatan pada tanggal 28 Agustus 2019, dan secara global melalui Netflix pada tanggal 5 November 2019.
Film ini berlatar pada tahun 1994, di hari pertama ketika penyanyi Yoo Yeol menjadi DJ untuk program radio "Music Album", Mi Soo (Kim Go Eun) bertemu dengan Hyun Woo (Jung Hae In).
Hyun Woo baru saja dibebaskan dari pusat penahanan remaja dan dia bekerja di toko roti yang dikelola oleh Mi Soo dan kakak perempuannya yaitu Eun Ja (Kim Guk Hee).
Pada awalnya, Mi Soo takut pada Hyun Woo, namun mereka menjadi dekat dan mengembangkan perasaan satu sama lain. Hyun Woo memiliki rasa bersalah yang besar akibat kejadian fatal yang terjadi di masa lalunya dan dia tidak ingin membicarakan kejadian itu dengan siapa pun.
Suatu hari, teman-teman Hyun Woo muncul di toko roti dan mereka pergi bersama Hyun Woo. Mi Soo yakin Hyun Woo tidak akan kembali. Hubungan mereka tidak berakhir di sana dan mereka berpapasan beberapa kali lagi di masa depan.
Ulasan Film Tune In For Love
"Tune In For Love" for adalah film yang layak untuk ditonton. Mengingat film ini dibintangi Jung Hae In yang membuat ekspektasi saya tinggi. Film ini bukan hanya tentang cinta atau kepercayaan, tapi juga tentang kesabaran dan keyakinan.
Hal ini pasti akan membawa para penonton melalui perjalanan emosional yang akan menggerakkan hati dan membuatmu meneteskan air mata.
Seperti yang diharapkan, Kim Go Eun dan Jung Hae In sangat menggemaskan sebagai pasangan.
Sepanjang film Kim Go Eun tampak begitu cantik dan saya menyukai penampilannya yang begitu nyata dan dapat dipercaya, dari wajahnya yang kuyu dan matanya yang muram saat dia terjebak dalam pekerjaan yang tidak disukainya, hingga auranya yang mekar saat dia akhirnya melakukan sesuatu yang dia sukai.
Saya suka bahwa Go Eun adalah tipe aktris yang tidak perlu terlihat sempurna sepanjang waktu. Ini membuatnya lebih mudah dipahami dan dia bisa menggambarkan perannya dengan efektif.
Ekspresi dan cara dia menyampaikan dialog membuat kita dapat merasakan keterhubungan dan melihat diri kita dalam peran yang dimainkannya.
Begitu juga dengan karakter Hae In yang suka melamun seperti anak laki-laki di sebelah rumah yang membuatmu tidak bisa tidak jatuh hati. Kamu benar-benar dapat merasakan penderitaannya atas masa lalunya dalam film ini.
Tapi, menurut saya pribadi, film ini juga memiliki alur cerita yang membosankan dan tidak membuat saya bersemangat. Saya kira bisa mencari lebih banyak momen berapi-api, dan lebih banyak kegembiraan, tapi nyatanya momen itu tidak terlalu tampak dalam film ini.
Karakter Hyun Woo dan Mi Soo akan membuatmu menyadari bahwa tidak peduli seberapa sulitnya hidup atau seberapa banyak tantangan yang kamu hadapi, yang kamu butuhkan hanyalah kesabaran dan keyakinan pada seseorang yang kamu cintai.
Jadi, kamu harus melepaskan semua ketakutan untuk mencapai kebahagiaan yang kamu impikan.
Meskipun latar belakang karakternya agak lemah, hal itu tidak terlalu berdampak negatif. Kedua pemain memberikan keadilan pada peran mereka. Kedalaman emosi mereka dapat membuat penonton benar-benar terhubung dengan cerita.
Di sisi lain, saya sangat suka sinematografi, musik, dan potongan-potongan naskahnya. Pengambilan gambar pohon gingko kuning di musim gugur, bunga sakura di musim semi, soundtrack yang ditampilkan, semua itu bisa membuat saya bernostalgia.
Saya juga merasa relate ketika Mi Soo mengatakan bahwa keajaiban bukanlah hal yang istimewa ketika dia berada di titik terendah dalam hidup dan ketika Hyun Woo mengatakan bahwa dia tersenyum lebar untuk menghargai beberapa kenangan indah yang dia dapatkan.
Pada akhirnya, kesadaran terbaik yang saya dapatkan dari film ini adalah bagaimana bersama dengan seseorang yang istimewa dapat mengubah hari yang biasa menjadi luar biasa.
Saya akan merekomendasikannya kepada siapa pun yang menyukai film romansa dengan alur lambat dan juga siapa pun yang butuh istirahat dari hiruk pikuk kehidupan. Film ini sangat pas ditonton dalam keadaan seperti hal tersebut.
Baca Juga
-
ONF The Stranger: Lagu Ala Michael Jackson Buat Kamu Semangat Membara!
-
Review Series 'Squid Game 2', Lebih Kompleks namun Kurang Menegangkan?
-
Menapak Jejak Warisan Jokowi Selama Satu Dekade Masa Kepemimpinan
-
Ulasan Film Daisy, Perpaduan Romansa dan Thriller yang Tak Terduga
-
4 Rekomendasi Film Korea Dibintangi Ji Chang Wook, Revolver Teranyar
Artikel Terkait
-
Perbandingan Peringkat Liga Voli Indonesia vs Korea Selatan, Lebih Bagus Mana?
-
Bedah Skema Judi Online di Balik Film China "No More Bets"
-
Sinopsis The Remarried Empress, Drama Korea yang Dibintangi Shin Min Ah dan Lee Jong Suk
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
-
Piala Asia U-17 dan Potensi Terjadinya Perang Saudara di Puncak Perhelatan
Ulasan
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Pura Batu Bolong, Wisata Religi di Tepian Pantai Senggigi Lombok
-
Ulasan Film Secret Untold Melody: Rahasia Cinta di Balik Denting Indah Piano
-
Lucunya Hantu Pemula Berjuang Takuti Manusia di Film Dead Talents Society
Terkini
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Ketiga Lagu 1999 di Program 'Music Core'
-
Dibintangi Marlon Wayans, Film Horor Bertajuk Him Bagikan Teaser Perdana
-
Due Tahun Kepergian Moonbin, Moon Sua Cover Lagu Always Remember Us This Way
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR