Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Muhamad Ali
Buku 'Laiqa: Hijab For Sisters' karya Nurillah Achmad (Doc/Muhamad Ali)

Buku Laiqa: Hijab For Sisters: Dia Ibu Yang Harus Dihormati, Fayla! karya Nurillah Achmad adalah sebuah kisah yang memukau, mengangkat tema remaja, agama, dan keseharian hidup. Dalam 196 halaman, penulis berhasil membawa pembaca melalui lika-liku kehidupan seorang remaja perempuan bernama Fayla.

Tanggal rilis pada 17 Januari 2024, buku ini memberikan sudut pandang baru terkait hijab, identitas, dan perjuangan seorang gadis muda di tengah tekanan masyarakat yang begitu besar. Dengan fokus pada karakter utama, Fayla, penulis mempersembahkan sebuah narasi yang kuat dan penuh makna.

Buku ini menghadirkan cerita hidup Fayla yang sebelumnya tampak ideal. Sebagai remaja yang tumbuh di lingkungan pesantren, Fayla memiliki impian dan cita-cita besar.

Namun, segalanya berubah ketika sebuah video kontroversial mencuat ke permukaan. Videonya berdebat dengan seorang ustazah mendadak viral dan merubah pandangan masyarakat tentang dirinya.

Pertentangan dan perlawanan dari orangtua santri membuat Fayla harus berhadapan dengan cemoohan dan celaan. Identitasnya sebagai santri bermasalah menjadi beban berat yang harus dipikulnya. Namun, di tengah situasi sulit tersebut, Fayla memilih untuk mempertahankan integritas dan kejujuran.

Sebagai pusat cerita, Fayla digambarkan sebagai karakter yang kompleks dan kuat. Dia bukanlah remaja biasa; dia memiliki keinginan besar untuk memahami agamanya dan mengejar impian pendidikan. Namun, kisah hidupnya yang penuh konflik dan ketidakpastian menciptakan sebuah narasi yang sulit untuk diabaikan.

Salah satu aspek yang menarik dalam buku ini adalah penggunaan hijab sebagai simbol perjuangan dan identitas. Penulis secara cerdas menggambarkan bagaimana hijab yang dikenakan oleh Fayla bukan sekadar kain penutup kepala, tetapi menjadi lambang keberanian dan keteguhan hati.

Fayla memilih untuk mempertahankan hijabnya sebagai bentuk penghormatan pada nilai-nilai agamanya, meskipun itu berarti menghadapi tekanan sosial dan prasangka.

Keputusan Fayla untuk tetap memakai hijab meski dihadapkan pada cemoohan dan hinaan menunjukkan kekuatan karakternya.

Buku ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga nilai-nilai kejujuran dan keteguhan dalam menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar.

Selain itu, konflik keluarga yang muncul di buku ini memberikan dimensi emosional yang lebih dalam. Hubungan Fayla dengan ibunya menjadi pusat perhatian, terutama setelah munculnya fakta mengejutkan tentang asal-usul Fayla. Bagaimana Fayla bersikap dan berdamai dengan kenyataan pahit ini menambah lapisan kedewasaan karakternya.

Gaya bahasa Nurillah Achmad sangat memukau. Cerita dituturkan dengan narasi yang lugas namun mengena. Penulis mampu menangkap esensi perasaan dan konflik yang dialami Fayla dengan penuh empati.

Pembaca dapat merasakan ketegangan, kekecewaan, dan keberanian karakter utama melalui kata-kata yang diolah dengan indah.

Dengan memadukan elemen agama, kehidupan remaja, dan dinamika keluarga, Laiqa: Hijab For Sisters berhasil menciptakan sebuah cerita yang menggugah hati dan pikiran pembaca.

Buku ini bukan hanya sekadar kisah tentang hijab, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang identitas, integritas, dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

Secara keseluruhan, buku ini layak mendapatkan perhatian pembaca yang mencari cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan makna dan pemahaman yang lebih dalam.

Dengan gaya penceritaan yang khas dan karakter-karakter yang kuat, Laiqa: Hijab For Sisters: Dia Ibu Yang Harus Dihormati, Fayla! memperkaya dunia sastra Indonesia dengan cerita yang autentik dan relevan.

Muhamad Ali