Hai, Bookworms! Pernahkah kamu tenggelam dalam cerita yang begitu seru hingga lupa waktu? Pernahkah saking asyiknya membaca, kamu sampai tidak sadar kalau tanganmu sudah pegal dan matamu mulai lelah? Ingin rasanya berhenti sejenak, tapi kamu penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
Nah, bagi kamu yang pernah mengalami hal tersebut, artikel ini cocok untukmu! Di sini, aku akan merekomendasikan 5 buku tebal yang bisa dijadikan bantal setelah kamu menuntaskan puluhan lembar. Jadi, tidak perlu membawa bantal portable lagi, deh.
Penasaran apa saja bukunya? Yuk, simak rekomendasinya berikut ini.
1. The Complete Short Stories of Ernest Hemingway
Buku sebanyak 948 halaman ini berisikan 70 cerita pendek dari Ernest Hemingway. Di dalamnya terdapat cerita-cerita yang sangat terkenal dan cerita-cerita yang belum pernah diterbitkan sebelumnya. Bahkan, dalam buku ini juga terdapat 4 cerita yang terakhir kali ditulis sebelum akhirnya beliau wafat. Beberapa cerita terkenal yang termasuk di dalamnya, seperti "The Snows of Kilimanjaro", "A Clean, Well-Lighted Place", dan "The Short Happy Life of Francis Macomber".
Kumpulan cerita ini menunjukkan kemampuan Hemingway dalam menulis prosa yang indah untuk setiap cerita yang berbeda, dengan alur cerita yang bervariasi. Mulai dari pengalaman Perang Dunia II hingga momen-momen kecil yang menyentuh dalam keluarga.
2. Sejarah Estetika
Buku "Sejarah Estetika" karya Martin Surtajaya merupakan sebuah karya monumental yang membentang luas sejarah pemikiran dan perdebatan tentang estetika dari masa prasejarah hingga abad ke-21.
Buku ini tidak hanya membahas tentang keindahan, tetapi juga berbagai aspek yang terkait dengan estetika, seperti seni, budaya, dan filsafat. Kamu akan diajak untuk memahami bagaimana estetika telah membentuk cara kita melihat dan memahami dunia.
Meskipun memiliki ketebalan lebih dari 900 halaman, "Sejarah Estetika" bukan hanya sebuah buku tebal berisikan teori-teori rumit. Martin Surtajaya mampu menyajikan berbagai pemikiran estetika dengan bahasa yang mudah dipahami serta contoh-contoh yang menarik.
3. Kura-Kura Berjanggut
Buku yang terinspirasi dari legenda "Kura-Kura Berjanggut" ini menceritakan kisah Lamuri di bawah kepemimpinan Sultas Iskandar Muda dan berbagai peristiwa yang dihadapi kerajaannya. Azhari Aiyub selaku penulis mengolah legenda ini menjadi sebuah kisah fiksi yang kaya akan detail sejarah dan budaya.
Buku sebanyak 960 halaman ini akan membawamu ke dalam petualangan-petualangan menakjubkan yang melibatkan pertempuran di laut, muslihat di antara para pengkhianat, adu gajah sampai mati, dan masih banyak lagi. Bahkan, "Kura-Kura Berjanggut" menjadi mahakarya fiksi Indonesia yang menerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa!
4. Kronik Burung Pegas
Bagi kamu yang menyukai Jepang, sejarah, misteri dan teka-teki, mungkin kamu akan tertarik untuk membaca buku "Kronik Burung Pegas" karya Haruki Murakami. Buku dengan ketebalan lebih dari 900 halaman ini mengisahkan kehidupan rumah tangga Toru Okada dan Kumiko. Pada suatu hari, kucing kesayangan mereka menghilang tanpa jejak.
Seiring dengan kejadian tersebut, banyak kejadian tak terduga yang membuat kehidupan sederhana Okada semakin rumit dan membingungkan. Buku yang berhasil memenangkan penghargaan bergengsi di Jepang, Sastra Yomiuri, ini menyajikan gambaran yang sangat rinci, riset yang sangat baik, dan teka-teki yang mampu membuat kepala tergeleng.
5. Cantik Itu Luka
Buku peraih penghargaan World Reader's Award 2016 dan Prince Claus Awards 2018 ini mengisahkan kehidupan tragis Dewi Ayu, seorang perempuan cantik yang terlahir dari keluarga Indo-Belanda di Halimunda, Jawa Barat. Memiliki paras yang cantik justru membawa Dewi Ayu pada serangkaian peristiwa menyakitkan dan penuh kekerasan. Anak-anak perempuan Dewi Ayu pun juga mengalami nasib yang serupa akibat mewarisi kecantikannya. Dengan ketebalan lebih dari 500 halaman, Eka Kurniawan dengan berani mengangkat isu-isu seperti patriarki, kolonialisme, dan kekerasan terhadap perempuan, ditulis dengan bahasa yang puitis dan penuh metafora.
Membaca buku tebal memang membutuhkan waktu dan dedikasi, tetapi imbalannya adalah pengalaman yang tak ternilai. Kamu akan diajak untuk menjelajahi dunia baru, bertemu dengan beragam manusia dengan karakter uniknya, dan belajar tentang berbagai hal yang mungkin belum pernah kamu bayangkan sebelumnya.
Dengan ketebalannya, buku ini juga praktis digunakan sebagai bantal di mana pun dan kapan pun kamu berniat membaca buku ini dan bablas ketiduran karenanya!
Baca Juga
-
Scarlett Johansson Buka Suara Soal Rumor Perannya di Tangled Live-Action
-
Akhiri Seri, Michael Chaves Pastikan Tak akan Ada Film The Conjuring Lagi
-
Film Karya Hayao Miyazaki Ini Jadi Rekomendasi Christian Bale untuk Anak
-
Tak Hanya Season 3, Anime The Apothecary Diaries Siap Rilis Film Orisinal
-
Prekuel Weapons Resmi Diproduksi, Siap Ungkap Asal-usul Aunt Gladys
Artikel Terkait
Ulasan
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
4 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Jabal Magnet!
-
Novel Ice Flower: Belajar Hangat dari Dunia yang Dingin
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
Terkini
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!