Selain menulis novel-novel terbaik, seperti Wandu (juara 1 Lomba Novel FLP 2005), Di Serambi Mekkah (novel terbaik Adikarya Ikapi 2006), Oh, Achilles (novel terbaik Adikarya Ikapi 2007), Galaksi Kinanthi (novel terpuji FLP Award 2009), Muhammad SAW, Lelaki Penggenggam Hujan (novel pilihan Goodread 2016), dan Al Masih (ide pilihan se Asia Tenggara KIBF 2018), Tasaro GK juga jago menulis serial buku anak.
Buku dengan judul Bajuku Malang Bajuku Tersayang ini merupakan salah satu buku cerita anak yang tak kalah memukau daripada novel-novel garapan pria yang kini tinggal di Sumedang itu.
Buku ini mengisahkan tentang kehidupan Dudi yang selalu cemberut lantaran ingin dibelikan baju baru. Untung saja saat Sahara berkunjung ke rumah Dudi, Sahara menceritakan kisah luar biasa sehingga membuat Dudi tak lagi mengeluhkan bajunya yang lama.
Hanya dengan cerita, Sahara dapat menaklukkan hati Dudi yang sangat mengimpikan baju baru dan kurang selera mengenakan baju-bajunya yang lama. Tentunya, sidang pembaca penasaran, semacam apa cerita Sahara yang dikisahkan dengan seksama hingga mengubah cara berpikir Dudi? Berikut kisah singkatnya.
Di suatu tempat yang jauh terdapat seekor domba yang bersahabat dengan seekor ulat. Keduanya tinggal di sebuah lembah yang dihuni banyak ilalang. Pada suatu kesempatan, ulat bercerita bahwa di bagian lain hutan mereka ada kumpulan tanaman kapas yang sedang menyiapkan pesta menyambut kedatangan manusia.
Tanaman kapas menyiapkan serat terbaik mereka untuk menjadi bahan pakaian sebagai hadiah bagi manusia. Serat-serat terbaik itu kemudian dibawa oleh manusia ke pabrik untuk diubah menjadi selembar kain.
Domba dan ulat yang ikut hadir ke acara pesta menyambut kedatangan manusia tersebut juga merasa terpanggil untuk mempersembahkan bagian terbaik yang dimiliki mereka supaya dijadikan bahan kain.
Dengan senang hati, domba memberikan bulunya untuk bahan kain hangat. Ulat juga menyerahkan hadiah kepompong yang mulai mengeras agar bisa diurai menjadi benang yang panjang dan halus sebagai bahan kain sutra. Bahkan, ilalang juga urun hadiah buat manusia. Ia menyerahkan seratnya yang bisa dibuat taplak meja, serbet dan tirai.
Dari kisah ini, pembaca dapat mengetahui bahwa dari tanaman kapas, manusia membuat kain katun sebagai bahan dasar kemeja dan celana. Dari kepompong, manusia membuat kain sutra. Dari bulu domba, manusia membuat jaket wol yang hangat. Serta dari serat ilalang, manusia membuat sapu tangan, kelambu dan taplak meja.
Dengan diceritakan perjuangan ulat, domba, ilalang dan tanaman kapas yang tidak instan itu, akhirnya Dudi sadar bahwa untuk menjadi baju ternyata butuh banyak proses. Ia pun tak ingin menyia-nyiakan bajunya yang lama yang masih layak pakai.
Identitas Buku
Judul: Bajuku Malang Bajuku Tersayang
Penulis: Tasaro GK
Penerbit: Bentang Belia
Cetakan: I, September 2012
ISBN: 978-602-9397-51-2
BACA BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Redmi K Pad Siap Debut Global, Tablet Mungil yang Diklaim Tandingan Serius iPad Mini
-
Smartphone Vivo V60 Dijadwalkan Rilis pada Agustus 2025 di India, Modul Kamera Mirip iPhone 16
-
iQOO Z10R 5G Meluncur, Ponsel Midrange Murah dengan Layar AMOLED Quad-Curved 6,77 Inci
-
Moto G86 Resmi Masuk ke Indonesia, Ponsel Motorola dengan Tenaga Baterai Jumbo 6720 mAh
-
Realme GT 7 Dream Edition Aston Martin, HP Flagship Janjikan Performa Real Power Real Speed
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Buku Cantik itu Ejaannya Bukan Kurus: Kiat Pede Meski Bertubuh Gemuk
-
Ulasan Novel A Man: Mengungkap Identitas Kasus Kematian Palsu
-
Ulasan Novel Heart Block: Membiarkan Perasaan Datang secara Alami
-
Ulasan Buku Teething: Mengurai Luka Keluarga dan Cinta Bersama Puisi
-
Persahabatan Gadis Korea-Jepang di Era Politik dalam Novel Shoko's Smile
Terkini
-
Menang Telak Lawan Arema, Performa Persija Jakarta Lampaui Ekspektasi
-
Rilis Trailer Baru, The Long Walk Kisahkan Kompetisi Jalan Kaki Mematikan
-
Piala AFF U-23: Bukti Totalitas Gerald Vanenburg Demi Timnas Indonesia
-
Comeback Agustus, IVE Bagikan Spoiler Lagu Baru di Gayo Daejeon Summer 2025
-
Bangga, Gigi Dall'igna Buktikan Keputusannya Pilih Marc Marquez Tidak Salah