Buku Nusantara Bertutur, Dongeng Fabel (Seri Pertama) ini merupakan kumpulan dongeng fabel yang ditulis dengan gaya bercerita khas Nusantara. Fabel-fabel dalam buku ini mengangkat nilai-nilai kebaikan seperti persahabatan, keberanian, kejujuran, dan saling menghormati.
Cerita-cerita tersebut menggunakan hewan-hewan sebagai tokoh utama, yang mencerminkan berbagai karakter dan sikap manusia, sehingga pesan moral yang disampaikan terasa relevan bagi anak-anak maupun pembaca umum.
Buku ini memuat dongeng yang telah dimuat setiap hari Minggu di koran nasional rubik Klasika. Di halaman ini terdapat sudut “Nusantara Bertutur”, berisi sebuah cerita anak yang memuat pesan moral yang bagus.
Secara tidak langsung kita diajak bertutur atau menasihati anak melalui bercerita. Dengan cara cerita ini, anak akan mudah menyerap maksud yang ingin disampaikan oleh orang tuanya
Nusantara Bertutur, Dongeng Fabel (Seri Pertama) ini berisi 11 dongeng fabel dari 10 penulis. Masing-masing dongeng fabel sepanjang sekitar 2-3 halaman, namun setiap halaman dihiasi ilustrasi indah yang memikat hati anak-anak, sehingga akan lebih membuat anak-anak kita senang tidak terkira.
11 dongeng fabel tersebut berjudul Gru, Sahabat Sejati, Elo Belajar Terbang, Rino Si Badak Jawa, Hilangnya Aum Harimau, Saat Kuku Tak Berkokok, Tintan Tak Mau Seperti Ayah, Pita Keberuntungan, Kama dan Raka, Kuji Si Baik Hati, Iri Si Gagak pada Si Merak, dan Ulil Ulat Kecil dan Si Kucing.
Melalui fabel pertama yang bertajuk Gru, Sahabat Sejati pembaca akan mendapat pesan moral bahwa sebaiknya kita tidak membedakan teman, karena siapa tahu teman yang kita kira buruk itu adalah yang sangat peduli kepada kita.
Seperti Gru seekor gurita yang sangat sedih karena ditolak berteman dan bermain bersama ikan-ikan kecil. Mulanya, kehadiran Gru tidak diterima oleh ikan-ikan kecil itu karena dianggap menjijikkan gara-gara tangannya banyak. Namun, tak jauh dari tempat Gru yang meratapi nasib, tiba-tiba ular laut datang hendak menyerang sekelompok ikan kecil tersebut.
Gru bergegas mengingatkan mereka terhadap bahaya itu. Dengan kekuatan penuh, Gru mendekati ular laut lalu memuntahkan tintanya. Tinta gurita mampu menghalangi pandangan ular itu, sehingga sekelompok ikan tadi bisa berenang lebih jauh untuk menghindar.
Atas perbuatan baik Gru tersebut, sekelompok ikan kecil itu seketika terketuk hatinya untuk mendekati Gru, minta maaf, dan mengajaknya untuk menjadi sahabat sejati.
"Terima kasih ya, Gru. Kamu sangat pemberani dan hebat. Kalau kamu tidak memperingati kami tadi, pasti kami sudah menjadi makan siang ular itu," ujar Lala si ikan badut.
"Maafkan kami juga. Tadi kami sudah mengusirmu," tambah Geo si ikan buntal.
"Kamu adalah sahabat sejati kami," ucap mereka serentak sambil memeluk Gru. (Halaman 4).
Pendek kata, buku ini ditujukan sebagai bacaan yang edukatif sekaligus menghibur bagi anak-anak, memperkenalkan mereka pada nilai-nilai budaya Nusantara dengan pendekatan yang menarik dan mudah dipahami. Setiap cerita ditulis dalam bahasa yang sederhana dan lugas, namun tetap penuh makna dan pesan moral yang kuat.
Secara umum, Nusantara Bertutur: Dongeng Fabel (Seri Pertama) adalah bacaan yang menghibur dan mendidik melalui cerita-cerita sederhana yang penuh nilai moral. Buku ini direkomendasikan untuk keluarga yang ingin mengenalkan anak-anak pada nilai-nilai lokal sejak dini, sekaligus membangun minat baca anak. Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Nusantara Bertutur, Dongeng Fabel (Seri Pertama)
Penulis: Nusantara Bertutur
Penerbit: Kompas Penerbit Buku
Cetakan: I, Februari 2015
Tebal: 44 Halaman
ISBN: 978-979-709-902-2
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Titip Rindu Buat Ibu: Kisah Ibu dan Anak yang Terjerat Adat
-
Ulasan Buku 'Tekukur Hitam Kesayangan Pangeran': Indahnya Memberi Maaf
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
-
Bentala Stella: Bisnis Licik dan Sayuran Gemas 'Pengungkap' Perasaan
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Cerpen Pemenang Singapore Book Awards Tahun 2020
Ulasan
-
Review Film Operation Hadal: Aksi Militer Tiongkok yang Penuh Adrenalin!
-
Ulasan Novel The Lover Next Door: Ketika Jodoh Tak Akan Pergi ke Mana-mana
-
Review Film Gereja Setan: Horor Mencekam yang Mengguncang Jiwa dan Iman
-
Belajar Merayakan Mimpi yang Nggak Sempurna dari Film In the Nguyen Kitchen
-
Review Film Lintrik: Ilmu Pemikat, Cinta Segitiga yang Berujung Petaka!
Terkini
-
Akhirnya, Gerald Vanenburg Setuju dengan STY Terkait Masalah Timnas U-23 yang Satu Ini! Sadar?
-
Rumah Ludes Dijarah, Eko Patrio Kini Ngontrak dan Bantah Kabur ke Luar Negeri
-
Profil Komjen Dedi Prasetyo: Jenderal Profesor Calon Kuat Kapolri Pilihan Prabowo?
-
Dengar Keluhan Pengungsi Banjir Bali, Gibran Tegaskan Rumah dan Fasum Rusak Akan Dibangun Ulang
-
Vanenburg Out? 2 Alasan Krusial PSSI Harus Evaluasi Pelatih Timnas Indonesia U-23!