Ketika drama Korea dengan tema sekolah menengah kembali naik daun, dua judul mencuri perhatian publik: Study Group dan Weak Hero Class 2. Keduanya mengangkat dunia remaja dengan segala tantangannya, mulai dari kekerasan, persahabatan, hingga perjuangan akademik. Namun, masing-masing hadir dengan pendekatan dan nuansa yang berbeda.
Merujuk pada Soompi, Study Group merupakan adaptasi dari webtoon populer berjudul sama. Drama ini dibintangi Hwang Minhyun sebagai Youn Ga Min, seorang siswa dengan cita-cita tinggi untuk sukses secara akademis. Sayangnya, ia tak begitu pandai belajar. Justru, kemampuannya yang paling menonjol adalah dalam bertarung.
Di sisi lain, Weak Hero Class 2 melanjutkan kisah Yeon Si Eun, diperankan oleh Park Ji Hoon. Ia merupakan siswa jenius yang harus berpindah sekolah ke SMA Eunjang setelah mengalami trauma karena gagal menyelamatkan temannya. Di lingkungan barunya, Si Eun harus kembali menghadapi kekerasan yang lebih brutal.
Dari segi tema, Study Group memadukan elemen akademik dan pertarungan. Youn Ga Min membentuk kelompok belajar demi meningkatkan nilai mereka, namun pada saat yang sama, kelompok ini juga menjadi garda terdepan dalam menghadapi kekacauan di sekolah.
Namun drama Weak Hero Class 2 lebih berfokus pada isu bullying dan bagaimana seorang siswa berjuang secara individu untuk bertahan hidup. Nuansa yang diangkat jauh lebih gelap dan intens, menyoroti trauma dan tekanan emosional yang dialami tokoh utama.
Karakter utama dalam Study Group, Youn Ga Min, tampil sebagai sosok pemimpin yang melindungi teman-temannya secara kolektif. Dinamika kelompok menjadi kunci utama cerita, memperkuat pesan tentang solidaritas dan kekuatan komunitas kecil di tengah sistem pendidikan yang keras.
Sementara itu, Yeon Si Eun dalam Weak Hero Class 2 digambarkan lebih banyak berjuang sendiri di awal cerita. Meski kemudian ia menemukan teman-teman baru, pendekatan narasi lebih menyoroti konflik personal dan perkembangan emosional yang mendalam.
Adegan pertarungan di kedua drama sama-sama menarik perhatian, tetapi dengan gaya yang berbeda. Study Group menghadirkan pertarungan brutal dan realistis, lengkap dengan teknik bela diri yang diperlihatkan secara eksplisit. Hal ini memperkuat atmosfer laga yang serius namun tetap stylish.
Sebaliknya, pertarungan dalam Weak Hero Class 2 cenderung lebih emosional. Versi dramanya tidak menampilkan semua duel epik yang ada di webtoon, tetapi lebih menekankan ketegangan psikologis dan tekanan batin para karakter.
Latar tempat juga memberikan warna tersendiri pada masing-masing drama. Study Group mengambil latar di sebuah SMA Teknik yang disulap dengan sentuhan modern, menggunakan kombinasi warna biru dan wine yang memberi kesan estetik sekaligus keras.
Sementara itu, Weak Hero Class 2 berlatar di SMA Eunjang, sekolah fiktif yang dipenuhi atmosfer kelam. Penonton disuguhkan nuansa gelap dan penuh ketegangan, memperkuat tema bullying dan kekerasan antar geng pelajar.
Secara visual, Study Group lebih cerah dan memiliki sentuhan gaya yang terinspirasi dari webtoon aslinya. Sementara Weak Hero Class 2 hadir dengan tone warna yang lebih suram, menekankan aspek thriller dan konflik psikologis.
Dalam hal adaptasi dari versi webtoon, Study Group mempertahankan cukup banyak elemen aslinya, hanya mengubah sebagian visual dan struktur cerita demi kelancaran alur drama. Fokus tetap pada persahabatan dan perjuangan kelompok.
Di lain pihak, Weak Hero Class 2 mengambil langkah berbeda dengan menyederhanakan beberapa bagian dari cerita asli. Beberapa karakter dan adegan penting dihilangkan, menjadikan alur cerita lebih fokus namun tidak seramai versi webtoon.
Meski keduanya menampilkan kisah remaja penuh konflik dan pertarungan, arah pengembangan cerita mereka cukup berbeda. Study Group menekankan kekuatan kelompok, sedangkan Weak Hero Class 2 mengangkat perjuangan personal.
Perbedaan ini menjadi daya tarik masing-masing. Penonton yang menyukai nuansa ringan dengan sentuhan persahabatan mungkin akan lebih menikmati Study Group. Sementara penggemar cerita yang lebih gelap dan emosional bisa menjatuhkan pilihan pada Weak Hero Class 2.
Jadi, baik Study Group maupun Weak Hero Class 2 memiliki kekuatan masing-masing yang membuat keduanya layak ditonton. Pemilihan drama terbaik kembali pada preferensi penonton: apakah ingin mengikuti kisah tentang solidaritas dan kelompok belajar yang kompak, atau perjuangan penuh luka dari seorang siswa yang bertarung sendirian demi keadilan.
Baca Juga
-
Ulasan Drama Way Back Love: Romansa Fantasi yang Menyayat Hati, Sad Ending?
-
Lagu Diri Karya Tulus, Ajak Segera Bangkit dari Kelamnya Masa Lalu
-
Harga Tiket Nonton Timnas Indonesia vs Irak Meroket, Ada Apa dengan PSSI?
-
Dear Suporter, Ini 3 Alasan Tak Perlu Hujat Pemain jika Timnas Indonesia Kalah
-
Jelang Kick Off Lawan Guinea, Timnas Indonesia Malah Dapat Kabar Buruk, Ada Apa?
Artikel Terkait
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Drakor Garapan MBC Umumkan Jajaran Pemain
-
Sinopsis Drama Good Boy, Ketika Mantan Atlet Memulai Karier Sebagai Polisi
-
Intip Kekompakan Cast Drama Good Boy di Sesi Pembacaan Naskah, Tayang Mei!
-
Ulasan Drama Way Back Love: Romansa Fantasi yang Menyayat Hati, Sad Ending?
-
Perbedaan Sunscreen vs Sunblock, Mana yang Aman untuk Kulit?
Ulasan
-
Review Anime Suicide Squad Isekai, Petualangan Para Villains di Isekai
-
Secawan Kopi, Menikmati Kopi dan Hidangan Khas Bengkalis di Pekanbaru
-
Kesenian Bantengan: Antara Warisan Budaya dan Keresahan Sosial
-
Review Film Thunderbolts*: Sisa-Sisa Harapan dari Semesta Marvel yang Letih
-
Review Anime I Have a Crush at Work, Dari Musuh Jadi Pasangan Rahasia
Terkini
-
Sudirman Cup 2025: Alwi Farhan Tampil Impresif Buka Poin Pertama Indonesia
-
Generasi Layar, Ketika Game Online Mengganti Dunia Nyata
-
Ekonomi Baik-Baik Saja? Pak Presiden, Rakyat Minta Bukti, Bukan Janji
-
Anti Boring! Intip 4 Padu Padan Gaya Kasual ala Mingi ATEEZ yang Effortless
-
Jadi Dokter Spesialis, Gong Myeong Ungkap Perannya di Second Shot At Love