Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Lintang Larissya
Taylor Swift. (instagram/taylorswift/billboard)

Aktif bermusik sejak 2004, Taylor Swift tidak pernah gagal mengeluarkan lagu-lagu fenomenal yang menjadi kesukaan banyak orang di seluruh dunia. Tak ayal, New York University menjadikan materi Taylor Swift untuk dikuliti secara menyeluruh dan profesional. Materi dalam mata kuliah Clive Davis Institute ini diluncurkan sejak 26 Januari 2022 sampai 9 Maret 2022.

Clive Davis Institute merupakan sekolah untuk pengusaha dibidang musik, tidak hanya memiliki skill di bisnis saja, lulusan Clive Davis Institute juga dituntut untuk memiliki kreatifitas untuk memiliki ide-ide baru yang inovatif di dunia musik.

Sementara pengajarnya dipercayakan kepada Brittany Spanos, sosok terkenal dari Rolling Stone. Spanos mengaku kepada Variety, bahwa mengajar di Clive Davis Institute merupakan impiannya, “Ini adalah kesempatan yang saya impikan sejak saya berkuliah di New York University,” apalagi Spanos akan mengajar mata pelajaran kesukaannya.

Sang pengajar juga mengaku sudah mengikuti Taylor Swift sejak memulai kariernya beberapa tahun yang lalu, “Saya sudah mengikuti Taylor Swift sejak saya memulai karier menulis satu dekade lalu dan telah menjadi penggemar beratnya lebih lama lagi".

Spanos menambahkan, “Suatu kehormatan untuk saya dapat berbagi keahlian Swiftie (sebutan penggemar Taylor Swift) yang saya miliki.”

Disadur dari Variety, nantinya mata kuliah ini akan mengulas evolusi Taylor Swift sebagai pengusaha di bidang industri kreatif, termasuk apa yang membuat tertarik dan tidak tertarik pendengar terhadap lagu-lagu musisi itu.

Dimulai dari cara Taylor Swift menulis lagu, perkembangan Taylor sebagai musisi dan selebriti, sampai bagaimana ia bisa bertahan di dunia musik hingga saat ini. Hal yang akan dikaji mulai dari ras, gender, youth, feminisme, dan sisi-sisi lain Taylor Swift yang akan dikaitkan dengan power Taylor di dunia hiburan.

Ada pula topik yang akan ditambahkan dalam perkuliahan ini adalah menganalisis soal kultur dan politik terkait kesuksesan Taylor Swift, hak cipta, nasionalisme, hingga dampak dari media sosial dari pelantun "All Too Well" ini.

Tujuan dari mata kuliah tersebut adalah membuat mahasiswa dapat mengembangkan pemahaman dan apresiasi terhadap wirausaha musik kreatif. Mahasiswa juga akan belajar tentang warisan penulis lagu pop dan country yang selama ini Taylor Swift lakukan, serta mampu berinteraksi dengan budaya lebih luas.

Berita menarik lainnya adalah Clive Davis Institute akan mengundang Taylor Swift untuk bisa mengisi salah satu section kelas di mata kuliah yang membahas perjalanan hidup dan kariernya tersebut. Walaupun saat ini belum ada konfirmasi dari pihak Taylor Swift.

Lintang Larissya