Dalam berbagai film yang mengangkat tentang Perang Dunia II, kita lebih sering mendapatkan film-film yang dibuat berdasarkan sudut pandang tentara sekutu. Iya, jika dibandingkan dengan film-film yang bersudut pandang dari blok fasis, kita harus mengakui bahwa film dari blok barat memang lebih mendominasi. Namun, hal tersebut bukan lantas berarti bahwa tak ada film-film berlatar perang dunia kedua yang mengambil sudut pandang dari tentara negara-negara yang kalah perang. Salah satu film terbaik yang mengangkat tema perang dunia kedua dan diambil dari sudut pandang tentara blok fasis adalah film berjudul Letters from Iwo Jima.
Film berdurasi 141 menit yang dirilis pada tahun 2006 tersebut mengambil sudut pandang dari tentara Jepang yang harus bertarung mati-matian menjelang akhir perang dunia kedua lalu. Seperti judulnya, film Letters from Iwo Jima mengangkat kisah pertarungan habis-habisan para tentara Jepang yang bertugas di pulau Iwo Jima. Sekadar informasi, Pulau Iwo Jima merupakan rangkaian kepulauan di pasifik yang secara geografis menjadi titik yang dapat menghubungkan kekuatan tempur blok sekutu yang dikomandoi oleh Amerika Serikat dengan Jepang secara langsung.
Sehingga, jika Iwo Jima mampu direbut, maka kemenangan pihak sekutu hanya tinggal menunggu waktu saja. karena hal itu, maka tak mengherankan jika tentara kekaisaran sebisa mungkin harus mencegah jatuhnya Iwo Jima ke tangan Amerika Serikat dan sekutunya.
Seorang jenderal berpengalaman, Tadamichi Kuribayashi (diperankan oleh Ken Watanabe) diberikan sebuah tugas berat untuk mengomando pasukan yang ada di pulau tersebut dan mempersiapkan strategi untuk membendung agresi tentara Amerika. Setelah beberapa waktu menjalankan tugas tersebut, ternyata Jenderal Tadamichi mengetahui bahwa ancaman tak hanya datang dari pasukan sekutu, namun juga dari internal mereka.
Para petinggi militer di Iwo Jima ternyata saling bersilang pendapat, dan bahkan ada yang saling membenci hingga menjatuhkan satu sama lain. Sementara di kalangan prajurit lapangan, keruntuhan moral bertempur menjadi salah satu hal yang membuat Kuribayashi semakin yakin, kejatuhan Iwo Jima hanyalah tinggal menunggu waktu.
Benar saja, meskipun dirinya merupakan Jenderal yang memiliki strategi yang unggul, namun pada akhirnya Iwo Jima sedikit demi sedikit mulai dikuasai oleh sekutu. Namun, demi kehormatan bangsa, negara dan juga sang kaisar junjungannya, Kuribayashi bertempur hingga titik darah penghabisan bersama dengan para prajurit terbaiknya. Lalu, apa hubungannya dengan surat-surat seperti yang diangkat dalam judul ini? Jawabannya ada di akhir film ini ya teman-teman!
Catatan: Karena Letters from Iwo Jima merupakan film yang mengangkat tema peperangan, maka banyak sekali terdapat adegan yang mungkin membuat teman-teman mual atau menganggu psikologis. Jadi, harap bijak dalam menontonnya, ya!
Baca Juga
-
John Herdman dan Persimpangan di Timnas Indonesia: Pulang Cepat atau Tinggalkan Legacy?
-
Miliki CV Lebih Apik Ketimbang Kluivert, Saatnya Pendukung Garuda Optimis dengan John Herdman?
-
Skandal Naturalisasi Pemain Malaysia dan Rasa Sungkan AFC yang Berimbas Setumpuk Hukuman
-
Perbandingan Bonus Peraih Medali Emas di SEA Games 2025, Negara Mana yang Paling Royal?
-
Intaian Sanksi AFC dan Titik Balik Kegagalan Timnas Malaysia Melaju ke Piala Asia 2027
Artikel Terkait
Entertainment
-
5 Drama Lee Chae Min Paling Seru Ditonton Waktu Libur, Terbaru Ada Cashero
-
Boyband Global-Chinese MODYSSEY Resmi Dibentuk, 3RACHA Produseri Lagu Debut
-
Via Vallen Bagikan Kenangan Masa Lalu, Momen bersama Sang Ayah Bikin Haru!
-
Gebrakan Awal Tahun, CNBLUE Rilis Full Album dan Siap Lakukan Tur Dunia
-
NewJeans Gagal Comeback Full Team usai ADOR Akhiri Kontrak dengan Danielle
Terkini
-
CERPEN: Basa-basi di Balik Mesin Kopi, Saat Rindu Tidak Tahu Diri
-
Di Parkiran Sekolah yang Sunyi, Apa yang Sebetulnya Didengar oleh Adrian?
-
3 Rekomendasi Flatshoes Brand Lokal Kualitas Top, Cocok untuk Semua Acara!
-
Refleksi Keserakahan Manusia dan Kritik Penguasa dalam Antologi Puisi Negeri Daging Karya Gus Mus
-
Oppo Reno 15c Kini Meluncur di India, Spek Berbeda dari Versi China?