Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
John Herdman (Instagram/John Herdman)
M. Fuad S. T.

Meski belum diumumkan secara resmi oleh PSSI, nama John Herdman menjadi yang terdepan dalam mengisi kekosongan kursi pelatih di tubuh Timnas Indonesia senior.

Dari pemberitaan berbagai media, eks juru taktik Timnas Kanada tersebut bahkan dikabarkan sudah menjalin kesepakatan di bawah tangan dengan Erick Thohir maupun Federasi Sepak Bola Indonesia.

Kehadiran John Herdman ke Timnas Indonesia sendiri sejatinya berada di masa-masa yang cukup genting. Pasalnya, sebelum kedatangannya ke tanah air, persepakbolaan Indonesia mengalami dua fase yang sangat bertolak belakang.

Pertama adalah fase kesuksesan ketika berada di bawah kepelatihan Shin Tae-yong, sementara fase kedua adalah fase-fase penurunan prestasi ketika berada di bawah asuhan Patrick Kluivert.

Sehingga tak mengherankan jika kedatangan pelatih berkebangsaan Inggris tersebut ke Timnas Indonesia, membawanya dalam sebuah persimpangan prestasi.

Sudah dipastikan, sedari awal bekerja menangani Pasukan Merah Putih, Herdman akan selalu mendapatkan sorotan tajam dari para pendukung setia Timnas Indonesia. Alasannya cukup sederhana, Herdman datang ketika dua pendahulunya memberikan dua kesan yang sangat berbeda di memori para pendukung.

Ketika Shin Tae-yong dengan gaya melatih keras dan disiplinnya berhasil mempersembahkan beragam pencapaian bagi Timnas Indonesia, Patrick Kluivert justru memberikan yang sebaliknya.

Bermodalkan nama besar yang dimilikinya sebagai pemain sepak bola kelas dunia, kedatangan Kluivert malah membuat Pasukan Garuda terpuruk. Jangankan dalam hal pencapaian, dari sisi game plan dan game play yang dia terapkan di Timnas Indonesia pun polesan Kluivert jauh dari apa yang diharapkan oleh para pendukung.

Sehingga, ketika Herdman datang untuk melatih Skuat Merah Putih, maka pikiran para penggemar pun langsung bertanya-tanya. Apakah nantinya pelatih ini bisa memberikan polesan yang apik bersama Skuat Garuda dan pergi dengan meninggalkan warisan seperti Shin Tae-yong, ataukah justru pulang cepat seperti yang terjadi pada Patrick Kluivert?

Patut untuk diingat, meskipun John Herdman dikabarkan dikontrak oleh PSSI dengan durasi yang cukup panjang, yakni hingga tahun 2030 mendatang, namun memotong kontrak seorang pelatih di tengah jalan bukanlah sebuah hal yang mustahil untuk dilakukan oleh PSSI.

Pasalnya, hal serupa juga pernah terjadi pada Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert. Di mana kedua pelatih ini diputus kontrak oleh PSSI meskipun sejatinya kontrak keduanya masih berlangsung hingga tahun 2027 mendatang.

Lantas, kira-kira persimpangan mana yang akan ditempuh oleh John Herdman ini? Pulang cepat seperti sang pria Belanda, atau justru meninggalkan legacy dan kebanggaan seperti pelatih asal Korea Selatan?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS