Di kemajuan teknologi yang kita rasakan saat ini, kita pasti sudah tak asing lagi dengan yang namanya robot. Mesin buatan yang ditujukan untuk mempermudah pekerjaan manusia ini memang tengah massif diproduksi, dan mendapatkan berbagai macam tugas dari si pembuatnya. Bisa dibuat untuk sekadar hiburan saja, namun juga ditujukan untuk meringankan pekerjaan-pekerjaan berat yang dijalankan oleh sang pembuat. Dan kita berpikiran, karena robot hanyalah makhluk buatan dan terbuat dari benda-benda mati, mereka pasti tak memiliki perasaan, apalagi cinta. Namun, tidak demikian dengan sebuah robot bernama Wall-E, seorang robot pemungut sampah di masa depan yang bisa merasakan jatuh cinta.
Mengambil setting di masa depan ketika kondisi bumi sudah kritis dan ditinggalkan oleh umat manusia, film Wall-E menceritakan tentang sebuah robot yang bekerja di bumi seorang diri. Tak ada makhluk lain yang menemaninya, kecuali seekor kecoa yang menjadi sahabatnya. Sama seperti tujuannya dibuat, rutinitas harian dari seorang Wall-E pun mengumpulkan sampah, membersihkan renik-renik sisa kekacauan, dan mengumpulkan benda-benda yang dinilainya menarik.
Hingga suatu hari, Wall-E dikejutkan dengan kedatangan Eve, seorang robot pengintai yang ramping dan memiliki tugas untuk mencari sisa-sisa kehidupan yang ada di bumi. Selayaknya manusia, Wall-E merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama pada Eve, dan terus berusaha mendekatinya. Meski dicuekin, Wall-E tak menyerah, hingga pada akhirnya, dirinya menyelamatkan Eve dari badai debu yang menerjang, dan menunjukkan sebuah tanaman hidup yang ditemukannya.
Sesuai dengan fungsinya, robot Eve segera menyimpan tanaman tersebut dan menonaktifkan diri sembari memberi sinyal untuk dijemput pesawat induk. Wall-E yang tengah kebingungan, tentu saja tak mau kehilangan Eve. Dan sambil menunggu pesawat penjemput, Wall-E merawat Eve dengan segala perhatiannya, melindunginya dari hujan, petir, kilat, dan gangguan lainnya meski Eve tak merespon karena dalam mode non aktif.
Dan pada akhirnya, jemputan itu pun tiba. Wall-E yang sudah terlanjur cinta dengan Eve, menyusup untuk ikut ke dalam kapal. Dan disinilah semua perjuangannya bermula. Di kapal induk tersebut, Wall-E yang terus berusaha untuk mencari Eve, bertemu dengan berbagai hal-hal baru yang tak dijumpainya di bumi. Bahkan, di kapal tersebut, Wall-E menemukan sebuah hal yang tidak benar, dan membawa pada sebuah pemberontakan para penghuni kapal.
Bagaimana akhir kisahnya ya? Temukan jawabannya di film Wall-E ya teman-teman. Meskipun ini film animasi, namun jalan cerita yang kuat dan juga penceritaan yang baik membuat film ini layak untuk ditonton bersama keluarga, bahkan oleh orang dewasa sekalipun.
Baca Juga
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
Artikel Terkait
Entertainment
-
Virgoun Tanggapi Isu Rujuk dengan Inara Rusli, Tolak Mentah-Mentah?
-
Debut Sutradara Lewat Film Timur, Iko Uwais Tuai Pujian: Nggak Kalah Keren dari Jadi Aktor!
-
Usung Genre Sport Romance, First Look Serial Finding Her Edge Dirilis
-
Enerjik, Zico Gandeng Lilas (Ikura YOASOBI) dalam Single Baru Berjudul Duet
-
Drama Korea Positively Yours Pamerkan Chemistry Para Pemain, Punya Potensi Viral?
Terkini
-
Peer Preasure dan Norma Feminitas: Ketika Bullying Halus Menyasar Perempuan
-
Sekolah Darurat Pembullyan, Kritik Film Dokumenter 'Bully'
-
Redmi TV X 2026 Resmi Rilis: Harga Rp 5 Jutaan, Bawa Panel Mini LED 55 Inci
-
6 HP Rp 7-10 Jutaan Terbaik 2025: Mana yang Masih Worth It Dibeli di 2026?
-
Review Film 13 Days, 13 Nights: Ketegangan Evakuasi di Tengah Badai Taliban