Kemajuan teknologi terbukti membantu manusia untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih mudah dan efisien.
Namun, tidak dapat dimungkiri, secanggih apa pun teknologi yang digunakan dalam suatu pekerjaan atau perusahaan, peran manusia tetaplah menjadi yang terpenting, karena ada banyak hal dalam diri manusia yang tidak dapat digantikan oleh mesin. Amanat ini pula yang disampaikan melalui drama Jepang "Uketsuke no Jo".
Drama Uketsuke no Jo bercerita tentang Jo Takumi (diperankan oleh Yuta Jinguji), seorang pegawai departemen sales di sebuah perusahaan periklanan bernama Rintosha.
Di tahun ketiga Jo bekerja, ia mengajukan sebuah proposal transformasi bisnis pada perusahaannya mengenai digitalisasi di bagian resepsionis.
Ia merasa ada begitu banyak pekerjaan di bagian resepsionis yang mesti diubah dan diganti dengan menggunakan teknologi. Proposal ini pun disetujui. Jo lantas ditugaskan untuk merealisasikan reformasi bisnis yang telah ia rencanakan.
Namun, hingga proposal tersebut benar-benar disetujui, Jo tidak sadar bahwa melakukan digitalisasi juga berarti memutuskan hubungan kerja para resepsionis.
Padahal, kabar mengenai digitaliasi ini telah sampai ke bagian yang bersangkutan. Begitu ia menyadarinya, ia segera mengklarifikasi bahwa ia hanya ingin melakukan perubahan dan melakukan digitalisasi tanpa bermaksud untuk memberhentikan para karyawan resepsionis.
Tentu saja, para resepsionis sudah telanjur antipati padanya. Mereka merasa terancam dengan program reformasi bisnis yang Jo lakukan. Meski begitu, Jo tetap teguh pada keputusannya untuk melakukan perubahan. Demi menyukseskan hal itu, ia memutuskan untuk mencoba bergabung ke bagian resepsionis dan mempelajari pekerjaan mereka.
Selama bekerja sebagai resepsionis, Jo pun perlahan mengenal lebih jauh tentang pekerjaan tersebut dan pandangannya mulai berubah.
Ia pun menyadari bahwa ada begitu banyak hal dalam sebuah pekerjaan yang membutuhkan kecakapan manusia dan tak bisa digantikan oleh teknologi.
Lantas, bagaimana dengan realisasi reformasi bisnis yang ia rencanakan? Akankah hal itu tetap berjalan? Saksikan kelanjutannya dalam drama Uketsuke no Jo.
Melalui drama ini, penonton diajak untuk memahami bahwa betapa pentingnya peran manusia dalam suatu pekerjaan. Dalam bekerja, manusia mampu menggunakan akal sekaligus mencurahkan perasaannya ke dalam pekerjaan tersebut dan hal ini tidak bisa dilakukan oleh mesin atau teknologi yang tidak memiliki hati. Oleh karena itu, drama ini sangat baik untuk ditonton dan sayang untuk dilewatkan.
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
5 Daftar Prodi Akuntansi Terbaik di Indonesia dari Universitas Airlangga hingga Undip
-
Qualcomm: Pemanfaatan Teknologi 5G di Sektor Komersial Adalah Keniscayaan
-
5 Drama Korea Bertema Friendzone, Ada My First First Love dan Blue Birthday
-
5 Potret Yoo Sun di Eve, Perannya Sebagai Perempuan Penguasa Bikin Gemas Penggemar Drakor
-
Sinopsis Drama Night Doctor: Perjuangan Para Dokter yang Bertugas di Malam Hari
Entertainment
-
Anime Ao no Miburo Musim 2 Kembali Rilis Key Visual, Tayang 20 Desember
-
Baby Blue oleh NCT Wish: Rindu Mendalam dan Keyakinan untuk Bertemu Lagi
-
Drama dari Dunia Medis Makin Intens, Simak Teaser The Pitt Season 2
-
Mulai Digarap, Warner Bros Disebut Sudah Kantongi Naskah Film Kobe Bryant
-
Haechan NCT Bahas Permainan Tarik Ulur dalam Cinta di Lagu Debut Solo, CRZY
Terkini
-
Batal Jumpa Kuwait, Indonesia Hanya Lawan Lebanon di FMD Bulan September?
-
Praktis & Stylish, Intip 4 Gaya Harian Sat Set ala Ryujin ITZY
-
Review Film Fixed: Di Luar Ekspektasi, Animasi yang Dijejali Komedi Cabul
-
4 Inspirasi Kasual Keren Hyoyeon SNSD, Stylish Buat Daily Wear!
-
Ide OOTD Sooin MEOVV: Sontek 4 Effortless Style-nya Biar Gak Monoton Lagi!