Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Awalia Fitriyani
Zhu Liwei (weibo.com/u/7768708122)

Pada Minggu (31/7/2022), netizen China digemparkan dengan kabar bahwa seorang anggota dari grup BEJ48 merekam temannya saat mandi dan mengirim videonya ke pacarnya. Pengakuan ini datang langsung dari korban yang identitasnya dirahasiakan.

Korban memublikasikan pengakuannya melalui akun Weibo LBS48. Pertama-tama, korban mengaku bahwa dirinya selalu menganggap Zhu Liwei sebagai sahabatnya. Jadi, ia benar-benar tidak menyangka bahwa sahabatnya akan melakukan hal seperti ini. 

Korban dan Zhu Liwei berasal dari universitas yang sama. Setelah keduanya berteman, mereka mendaftar ke studio tari bersama. Guru tari di tempat tersebut adalah pacar Zhu Liwei. Di malam tahun baru 2020, korban tiba-tiba menerima pesan dari pacar Zhu Liwei yang menanyakan apakah korban sedang bersama Zhu Liwei.

Dari sini, korban merasakan keanehan. Dirinya akhirnya menghubungi Zhu Liwei dan mendapatkan pengakuan mengejutkan dari anggota BEJ48 tersebut. Zhu Liwei menyebut bahwa dirinya diancam oleh pacarnya. Ia terpaksa merekam banyak video yang bersifat privasi untuk diberikan ke pacarnya, termasuk video saat korban tengah mandi. 

Korban akhirnya meminta pacar Zhu Liwei untuk menghapus videonya. Namun pihak lain terus membicarakan hal yang tidak relevan. Zhu Liwei pun menghapus pertemanan WeChat dengan korban dan menghilang. Kemudian, korban menambahkan kembali akun WeChat Zhu Liwei. Kali ini, Zhu Liwei mengaku bahwa dirinya tidak tahu apakah korban ikut terekam. Ia langsung menghapus videonya setelah mengirimkannya ke pacarnya.

Pengakuan Zhu Liwei yang tidak konsisten membuat korban sangat marah. Ia menuduh Zhu Liwei berusaha mengelak dari tanggung jawab. Setelah orang tua dari korban dan Zhu Liwei berdiskusi, pihak Zhu Liwei justru meminta agar masalah ini tidak dibesar-besarkan. 

Usai pertemuan ini, korban menelepon polisi. Sayangnya, polisi menyatakan bahwa kasus ini tidak dapat diajukan karena Zhu Liwei dan pacarnya telah menghapus bukti. Bahkan jika ada pengakuan dari korban, hal ini tidak dapat menjadi bukti yang sah.

Sementara itu, pihak kampus bertanya kepada korban apakah dirinya ingin Zhu Liwei dikeluarkan. Memikirkan persahabatannya dulu dengan Zhu Liwei, dirinya memutuskan untuk tidak meminta hal ini. Korban juga merasa takut jika sewaktu-waktu ada tindakan balas dendam dari Zhu Liwei dan pacarnya. Ia hanya ingin melindungi keselamatannya.

Saat itu, korban berharap Zhu Liwei meminta maaf. Siapa sangka, ia sama sekali tak menghubungi korban. Kini, korban tidak lagi berminat untuk meminta kompensasi atau permintaan maaf yang layak. Korban memublikasikan masalah ini karena tidak ingin orang seperti Zhu Liwei menjadi panutan bagi orang lain atas nama "idola".

Orang-orang di sekitar korban juga mengaku takut jika Zhu Liwei melakukan hal semacam ini pada mereka. Jadi, ia memutuskan untuk menceritakan masalah ini agar gadis-gadis lain tidak menjadi korban. Ia juga berharap bahwa hal seperti ini tidak akan terulang lagi.

Awalia Fitriyani