Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Dea Pristotia Anggi Rahmadani
Poster 'The Silent Sea' [hanciema]

5 Desember diperingati sebagai hari tanah internasional. Dilansir dari Greeners, Senin (5/12/2022) Hari Tanah Sedunia Diperingati sejak tahun 2015 dan ditetapkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. Hari peringatan ini muncul karena kenyataan bahwa sepertiga tanah di dunia telah rusak atau terdegradasi.

Degradasi tanah merupakan penurunan kualitas tanah yang dapat terjadi karena deforestasi, erosi, polusi, perubahan iklim, dan proses lain yang disebabkan oleh praktik-praktik pengelolaan lahan yang tidak bertanggung jawab. Melalui adanya peringatan diharapkan dapat meningkatkan  kesadaran mayarakat mengenai rusaknya tanah dan mengurangi risikonya. 

Mungkin saja saat ini beberapa dari kalian tidak merasakan dampak langsung dari degradasi tanah. Mau tau? Yuk intip bencana di masa datang yang mungkin saja terjadi akibat manusia yang tidak menjaga tanah melalui series Netflix 'The Silent Sea'.

BACA JUGA: Dikta Bongkar Alasan Hengkang dari Yovie and Nuno, Ternyata Gegara Hal Ini

Kalian pasti bertanya-tanya, bukannya 'The Silent Sea' bercerita tentang astronaut yang mendapatkan misi ke bulan? Benar! Tapi justru mereka melaksanakan misi ke bulan adalah karena bumi mengalami kekeringan parah yang merupakan efek dari penggurunan tanah.

Sinopsis 'The Silent Sea'

Saat ini adalah tahun 2075, bumi sedang tidak baik baik saja. Bumi kekurangan air dan bahan pangan akibat penggurunan. Hujan tidak lagi turun dan kualitas tanah menurun. Kemudian diutuslah Han Yoon-Jae, seorang prajurit untuk badan antariksa untuk berangkat ke bulan.

Kapten Han bertanggung jawab untuk timnya. Mereka memiliki misi rahasia, yaitu mengambil sampel penelitian Balhae, pusat penelitian di bulan.

Sampel ini merupakan Lunar Water atau air bulan yang dianggap mampu untuk menyelamatkan bumi dari kekurangan air. Kapten Han juga berangkat dengan Dr. Song Ji-An, seorang peneliti yang membawa rahasianya ke bulan.

Mengangkat Tema Desertifikasi

Berlatar peristiwa bumi yang kekurangan air akibat desertifikasi, cerita 'The Silent Sea' dikembangkan. Lalu apa itu Desertifikasi?

Mengutip dari Green UI, Senin (5/12/2022) penggurunan atau desertifikasi adalah tipe degradasi lahan di mana lahan yang kering menjadi semakin gersang, kehilangan badan air, vegetasi, bahkan hewan liar.

Intinya tanah menjadi jadi tandus, tidak dituruni hujan. Kemudian tanah akan menjadi semakin gersang dan tidak bisa untuk menanam dan menunjang kebutuhan pangan manusia.

BACA JUGA: Akhirnya Alyssa Soebandono Beberkan Penyebab Tubuhnya Bisa Kurus Kering

Alur Cerita Menegangkan

Alur ceritanya berupa plot cerita yang rapat. Sehingga penonton dihadapkan pada ketegangan. Seluruh tim akan ditugaskan ke bulan tanpa tahu kalau mereka berangkat untuk misi yang mematikan.

Melalui series ini penonton diajak untuk melompat ke masa depan dan melihat dampak mengerikan dari penggurunan pada tanah.

Dengan berlatar tahun 2075 yang membawa pesan bahwa tahun tersebut tidak terlalu jauh dengan saat ini. Kemungkinan buruk tersebut mungkin saja terjadi pada anak cucu kita.

Penggambaran Masa Depan yang Menakutkan

Series 'The Silent Sea' menampilkan unsur masa depan dengan kemungkinan terburuk. Gong Yoo berperan sebagai seorang ayah. Anaknya sakit akibat mengonsumsi air dengan kualitas buruk.

Di awal series ini menampilkan bahwa orang-orang yang mengantri jatah air. Bahkan mereka mendapatkan level air sesuai dengan status ekonominya.

Pada masa itu air menjadi hal yang mahal. Bahkan banyak orang-orang dirawat akibat buruknya kualitas air. Ini merupakan gambaran masa depan yang menakutkan jika terjadi penurunan kualitas tanah dan penggurunan.

Series ini berhasil menggambarkan dampak terburuk bagi kerusakan tanah. Semoga bisa menjadi peringatan bagi kita semua ya. Berani menonton?

Dea Pristotia Anggi Rahmadani