Hari Anak Nasional di Indonesia selalu diperingati setiap tanggal 23 Juli. Untuk merayakan hari spesial tersebut, ada banyak cara yang dapat dilakukan keluarga. Salah satunya dengan menonton film Indonesia bertema anak-anak.
Meski diperankan oleh pemain yang masih belia, deretan film bertema anak ini mengangkat tema yang sangat menginspirasi anak-anak zaman sekarang. Penasaran? Berikut 4 rekomendasi film anak terbaik di Indonesia. Kalian wajib nonton!
1. Petualangan Sherina (2000)
Dirilis pada tahun 2000 silam, Petualangan Sherina menjadi salah satu film anak terbaik di Indonesia.
Diperankan oleh Sherina Munaf, film karya Riri Riza ini menceritakan seorang anak perempuan bernama Sherina yang sedih karena harus pindah ke Bandung mengikuti pekerjaan sang Ayah.
Sherina memiliki seorang teman bernama Sadam yang dikenal sombong dan selalu mengganggunya. Namun, persahabatan mereka perlahan membaik setelah keduanya menghadapi penculikan oleh sekelompok penjahat.
2. Laskar Pelangi (2008)
Diangkat dari novel berjudul yang sama karya Andrea Hirata, Laskar Pelangi bercerita tentang kehidupan anak-anak dari keluarga miskin yang bersekolah di Muhammadiyah Belitung dengan serba keterbatasan.
Penonton dibawa untuk menyaksikan perjuangan dari para anggota Laskar Pelangi dalam meraih cita-cita mereka di tengah kemiskinan. Dalam perjalanannya, mereka harus melewati berbagai macam rintangan yang berhasil membuat penonton merasa bahagia dan sedih penuh haru.
3. Koki-koki Cilik (2018)
Tayang di tahun 2018, film Koki-koki Cilik menghadirkan kisah unik tentang dunia masak-memasak.
Turut diperankan oleh Morgan Oey, film ini menceritakan perjalanan sekelompok anak yang berambisi untuk memenangkan predikat koki cilik di sebuah cooking camp yang mahal dan bergengsi. Film garapan Ifa Isfansyah ini juga dibalut dengan kisah persahabatan khas anak-anak yang lugu dan patut ditonton.
4. Keluarga Cemara (2019)
Masyarakat Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan Keluarga Cemara. Sempat ramai di era 90-an, Keluarga Cemara yang dulunya dikemas sebagai sinetron kini bertransformasi menjadi film yang tayang di tahun 2019.
Dilansir dari Wikipedia, film ini mengangkat kisah tentang sebuah keluarga yang tinggal di Jakarta dan harus mengalami perubahan nasib setelah dinyatakan bangkrut karena terlilit utang.
Abah (Ringgo Agus Rahman) kemudian mengajak istri dan anak-anaknya untuk pindah ke sebuah rumah peninggalan sang Ayah yang terletak di desa terpencil di Jawa Barat.
Bersama keluarganya, Abah menata kembali kehidupan mereka di tengah kesulitan dan kemiskinan.
Itu tadi 4 rekomendasi film anak Indonesia terbaik sepanjang masa. Sudah nonton yang mana aja, nih?
Baca Juga
-
ADOR Tuntut Belift Lab Minta Maaf Atas Kasus Perundingan Hanni NewJeans
-
5 Rekomendasi Film Sambut Hari Libur, Ada Heretic hingga Wicked
-
Kejutkan Penggemar, Lee Dong Hwi dan Jung Ho Yeon Konfirmasi Putus Usai 9 Tahun Pacaran
-
Asmara Jung Woo-sung Disorot Usai Mengaku Punya Anak dengan Moon Ga-bi
-
Film Wicked Debut Box Office Hollywood dengan Raup Rp1,81 Triliun
Artikel Terkait
-
5 Rekomendasi Film Sambut Hari Libur, Ada Heretic hingga Wicked
-
Perbedaan Hari Anak Sedunia, Hari Anak Internasional dan Hari Anak Nasional
-
5 Rekomendasi Film Adaptasi Game, dari Aksi Seru hingga Horor Mendebarkan
-
4 Rekomendasi Film Komedi Korea yang Wajib Ditonton, Dijamin Ngakak!
-
Penuh Intrik dan Ketegangan, 4 Film Kriminal Klasik yang Tak Lekang oleh Waktu
Entertainment
-
Ulasan Film Exhuma, Aksi Dua Dukun Muda Menaklukkan Arwah Misterius Penunggu Tanah
-
Review Film Do Patti: Ketika Ikatan Saudara Kembar Berubah Menjadi Neraka
-
3 Rekomendasi Film Maddie Ziegler yang Wajib Kamu Saksikan, Ada My Old Ass!
-
Bae Doona dan Ryoo Seung Bum Bersatu Hadapi Villain di Drama Korea Family Matters
-
Impian Lama Jadi Nyata, J-Hope BTS Siap Muncul di Variety Show I Live Alone
Terkini
-
Kandungan Paraben dalam Kosmetik Dianggap Menyebabkan Kanker, Benarkah?
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Sadar Posisi, Marc Marquez Tak Ingin Melompati Pecco Bagnaia di Ducati
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Apatis atau Aktif? Menguak Peran Pemilih Muda dalam Pilkada