Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah memang sudah terbukti melakukan perselingkuhan. Akan tetapi, Lady Nayoan tak berminat untuk menyeret perselingkuhan keduanya dalam kasus pidana.
Kuasa hukum Lady Nayoan, Ezra Simanjuntak, menyampaikan bahwa ibu tiga anak itu kini akan lebih fokus pada proses perceraiannya. Lady Nayoan tak niat membawa masalah rumah tangganya ke kasus pidana.
"Posisinya kami eggak ke arah sana masalah pidana, karena Pak Rendy masih dekat dengan anak, kita juga mempertimbangkan hal-hal itu," tutur Ezra.
Perihal Syahnaz, Ezra menuturkan bahwa hingga saat ini adik Raffi Ahmad itu belum meminta maaf kepada Lady Nayoan sama sekali.
"Sampai sekarang enggak ada interaksi dari pihak S baik Bu lady dihubungi atau menghubungi, dahulu kala pernah meinta maaf, sekarang lebih fokus ke bagaiaman kondisi Bu Lady 2 agustus gimana," tambahnya.
Lady Nayoan dan Rendy Kjaernett telah dijawadwalkan untuk melakukan mediasi kedua pada tanggal 2 Agustus.
Mediasi lanjuta itu dilakukan lantaran Rendy Kjaernett pribadi masih ingin bersama dengan sang istri, sementara Lady Nayoan sudah mantap untuk berpisah.
"Bu Lady maunya deadlock pak Randy maunya rujuk, jadi pak hakim memutuskan untuk dikasih perpanjangan waktu, Bu Lady tetap buat cerai," kata Ezra.
Soal kasus perselingkuhan Syahnaz dan Rendy, sebelumnay praktisi hukum Firman Chandra menegaskan bahwa perselingkuhan bisa berujung hukuman penjara dengan berbagai tuntutan.
Firman menyampaikan bahwa ada beberapa pasal yang bisa disangkakan untuk kasus perselingkuhan Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett.
"Sebenarnya sudah masuk tindak pidana, tapi memang tindak pidana yang kita sebut delik aduan," ujar Firman Chandra seperti yang dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Selasa (25/7/2023).
"Beberapa pasal yang bisa disangkakan kalau memang itu benar pertama terkait dengan UU No 44 tahun 2008 tentang Pronografi dan Pornoaksi," ungkap Firman.
Menurut Firman, hukuman terhadap aksi perselingkuhan kemudian bisa lebih berat jika dimasukkan dalam UU ITE.
"Kalau mau yang lebih berat dimasukkan ke UU ITE di pasal 27 ayat 1, barang siapa yang mendistribusikan atau mentransmisikan konten yang mengandung hal pelanggaran kesusliaan ancaman hukumannya adalah 6 tahun," kata Firman.
Baca Juga
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
Artikel Terkait
-
Atalia Praratya Puji Ridwan Kamil sebagai 'Si Raja Lempeng', Publik Sindir Isu Perselingkuhan
-
Golkar Minta Isu Perselikuhan Ridwan Kamil Tak Diangkat ke Ranah Publik: Masyarakat Jangan Menjudge
-
Rahasia Minal Aidzin Wal Faizin: Kenapa di Indonesia Diucapkan Bersama "Mohon Maaf Lahir Batin"
-
35 Ucapan Minta Maaf Sungkeman saat Lebaran dari Anak pada Orang Tua
-
Minal Aidin Wal Faidzin dari Arkadia Digital Media: Mohon Maaf Lahir dan Batin 1446 H
Entertainment
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Resmi! Spider-Man: Brand New Day Rilis 2026, Siapa Saja yang akan Muncul?
-
Kai EXO Siap Sambut Musim Panas di Teaser Video Musik Lagu 'Adult Swim'
Terkini
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?
-
4 Facial Wash dengan Kandungan Probiotik, Jaga Keseimbangan Skin Barrier!