Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Muhammad Hafizh Ramadhan
Captain Fantastic (netflix.com)

Captain Fantastic adalah suatu film mengisahkan tentang keluarga yang memutuskan untuk tinggal di alam liar daripada di kota demi menghindari buruknya modernisasi. Keluarga itu mengedepankan pendidikan yang dilakukan dengan memperbanyak baca buku dan melatih kemampuan fisik, seperti latihan kardio setiap hari.

Film yang digarap dan ditulis Matt Ross ini tayang pada tahun 2016 lalu, berikut ini adalah 3 pelajaran hidup dari film Captain Fantastic

1. Berilah kesempatan dulu, lalu menilai 

Kesempatan merupakan sesuatu yang pantas diperoleh setiap orang, dengan kesempatan pun jadi waktu kita dalam menilai baik atau tidaknya seseorang. Oleh karena itu, kesempatan adalah hak dari setiap orang yang pantas didapatkan, terlebih kadang kesempatan kedua pun bisa jadi hak. 

Ben kerap memberikan kesempatan kepada anak-anaknya dalam menelusuri banyak hal, mereka selalu mendapatkan kesempatan untuk meraih potensi terbaiknya meskipun awalnya gagal. Kemudian, ia menilai apakah anaknya bisa atau tidak jadi apa yang diinginkan usai diberikan kesempatan. 

2. Menghargai semua perbedaan

Keluarga yang hidup di alam liar memang berbeda dibandingkan setiap keluarga biasanya, mereka tidak tahu terhadap perkembangan teknologi dan menganggap hal itu aneh. Hal ini terlihat ketika mereka berkunjung ke rumah adik dari ibunya yang telah meninggal, yaitu Harper. 

Salah satu masalah yang ada pada film ini yaitu saat ibunya mau dikubur, keluarga ini tidak menerima untuk dikuburkan secara Katolik walaupun itulah agama dalam keluarga ibunya. Keluarga tersebut hendak mengikuti keinginan sang ibu yang menginginkan jasadnya dibakar seperti kepercayaan ibunya, yakni Buddha. 

Perbedaan tersebut menyebabkan konflik yang kalau seluruh pihak dapat menghargai perbedaan, maka konflik tersebut tidak bakal terjadi. 

3. Melihat sesuatu dari banyak sudut pandang

Film ini mempunyai sejumlah sudut pandang dalam sebuah hal, Ben menilai kalau kehidupan yang penuh dengan modernisasi bakal buruk jika masuk ke dalamnya. Kakeknya menganggap bahwa anak-anak Ben mesti memperoleh fasilitas yang baik dan dapat diperoleh di perkotaan. 

Rellian adalah salah satu anak Ben yang merasa bahwa dirinya cukup aneh daripada anak-anak lainnya di perkotaan. Bodevan merasa bahwa dirinya perlu kuliah untuk memperoleh pengalaman komunikasi antar manusia yang sebenarnya, hal-hal tersebut dapat dilihat dari kedua sisi koin yang berarti mempunyai banyak sudut pandang.

Berbagai sudut pandang itu dapat dimanfaatkan dalam mendapatkan pilihan terbaik yang akan kita pilih.

Itulah 3 pelajaran hidup dari film Captain Fantastic, apakah kamu pernah menonton film ini?

Muhammad Hafizh Ramadhan