Gene Fini ialah protagonis film Eiga Daisuki, Pompo-san. Dia diperlihatkan sebagai sosok yang memiliki mata suram, yang mempresentasikan betapa tak berwarna kehidupan yang dia jalani. Dia disebutkan tak memiliki teman. Namun, dia tak masalah dengan semua itu asalkan dia bisa menonton film.
Gene mempunyai mimpi besar. Karena tak memiliki kehidupan yang indah, dia ingin membuat film indah yang bisa dinikmati. Selain berjuang, dia memiliki sikap teladan yang dia gunakan sebagai pendukung untuk menggapai mimpi, contohnya lima sikap yang tertera dalam daftar berikut.
1. Tak malu untuk belajar dari siapa pun, kapan pun, dan di mana pun
Ketika syuting selesai, Gene memberikan segelas minuman kepada aktris Mystia. Tak lama kemudian, dia mendengar sutradara yang berbicara dengan salah satu staf. Saat itulah, dia mengetahui sesuatu yang bisa diperbaiki dari proses syuting sebelumnya.
Sebab merasa bahwa percakapan yang baru saja dia dengar ialah hal penting, Gene segera mengeluarkan buku catatan dan menulis apa yang dia dengar. Saat ditanya oleh Mystia tentang apa yang dia tulis, dia berkata, "Ada banyak hal yang bisa dipelajari dalam proses syuting, makanya aku menulis semuanya."
Dari tindakan itu, Gene menunjukkan bahwa belajar tak harus di institusi pendidikan. Karena menyadari bahwa dia masih perlu belajar, dia tak malu untuk mengambil berbagai hal yang dapat membantunya dalam menggapai mimpi. Entah dari siapa pun, di mana pun, atau kapan pun, dia akan terus belajar.
2. Terus mencari tahu tentang sesuatu yang memang ingin diketahui
Setelah pulang syuting, Gene menyadari bahwa Joel D. Pomponette hanya memproduksi film tertentu. Meskipun sudah bekerja dengan gadis itu selama setahun, dia tak mengetahui alasannya. Karena sedang teringat hal itu, dia pun menanyakan hal itu kepada gadis itu.
Meskipun terkadang tak cukup penting, tindakan Gene kali ini memperlihatkan bahwa rasa penasaran tak selamanya buruk. Sebab merasa penasaran, dia bisa bertanya tentang apa pun yang ingin dia ketahui. Dia pun membuktikan bahwa bertanya ialah upaya yang penting agar bisa terus maju.
3. Tak menyerah meski pikiran berkata mustahil
Pada awalnya, Gene meragukan dirinya sendiri ketika dia disuruh oleh Pompo untuk membuat cuplikan film Marine berdurasi 15 detik. Dia memang berpikir bahwa dia tak mungkin bisa menyelesaikan tugas yang tak pernah dia kerjakan sebelumnya. Namun, dia tak pernah menolak dengan tegas.
Meskipun tak mengiakan, Gene tetap bersedia untuk mengerjakan cuplikan film Marine. Dalam pikiran, dia berkata bahwa mustahil untuk menggarap tugas itu. Namun, dia tak bisa menolak hatinya yang berbicara bahwa tugas itu ialah kesempatan yang baik. Maka dari itu, dia berusaha untuk melakukan yang terbaik.
4. Berani untuk mengambil jalan baru
Ketika ditunjuk oleh Pompo untuk menjadi sutradara film terbaru, Gene sangat terkejut. Dia tak pernah memikirkan hal besar semacam itu sebelumnya. Dia pun menganggap bahwa dia tak akan mungkin bisa melakukan debut sutradara. Namun, nyatanya, dia tak ingin melarikan diri lagi.
Gene mengungkapkan pilihannya saat ditanyai oleh Natalie, yang juga meragukan diri sendiri. Meskipun tak percaya diri, dia berkata pada Natalie bahwa dia hanya memiliki dua pilihan: mati atau melakukan debut. Karena tak ingin menyesal lagi, dia menerjang jalan yang tak pernah dia pilih sebelumnya.
5. Tak malu untuk meminta bantuan
Meskipun menjadi pilihan yang berat, Gene memilih untuk menggarap penyusunan adegan menjadi film yang utuh sendiri. Jika dilihat dari tugas sutradara pada umumnya, dia tak harus melakukan pekerjaan itu. Namun, dia berani untuk mengambil risiko.
Untuk proses penyuntingan, Gene hanya mempunyai waktu sebelum Pompo pulang dari Australia. Namun, dia berulang kali mengulang proses dari awal sebab dia bingung. Dia merasa bahwa dia membutuhkan adegan tambahan. Akibatnya, dia belum selesai saat Pompo meminta untuk melihat hasil suntingan.
Usai meminta maaf, Gene menjelaskan pada Pompo bahwa dia membutuhkan adegan lain yang belum ada. Jadi, dia meminta tolong kepada Pompo untuk menyiapkan semua hal yang diperlukan. Dia sadar bahwa dia meminta sesuatu yang sulit. Namun, dia tak segan untuk meminta tolong saat kesusahan.
Gene menunjukkan bahwa tak ada cara yang mudah untuk menggapai mimpi. Namun, bukan berarti dia harus menyerah. Selain lima sikap teladannya di atas, Eiga Daisuki, Pompo-san pun masih memiliki hal-hal baik lain. Jadi, jika kamu belum menyaksikan perjuangannya, segera tonton, ya!
Baca Juga
-
5 Kisah Cinta Yokai Paling Menarik dan Mengharukan dalam Anime
-
Mengenal Lebih Dekat God Valley One Piece, Pulau yang Hilang dalam Misteri
-
Alasan Half-Cold Half-Hot Quirk Cocok untuk Shoto Boku no Hero Academia
-
Dua Legenda One Piece: Gol D. Roger vs Joyboy, Siapa yang Lebih Kuat?
-
Oda Ungkap Hubungan Scopper Gaban dan God Knights di One Piece, Sudah Tahu?
Artikel Terkait
-
Ketemu Pastry yang Imut dan Jenius di Anime Okashi na Tensei
-
Sinopsis Anime Tomo-Chan Wa Onnanoko: Pesona Si Gadis Tomboy!
-
Sinopsis Anime Daku Gyazaringu, Ketemu Pawang Hantu Super Imut!
-
Baru Saja Menikah, Wanita Ini Lebih Pilih Cowok Anime daripada Suami
-
Baru Saja Konser di Indonesia, Ini 9 Ost Anime ASIAN KUNG-FU GENERATION
Entertainment
-
Sinopsis The Prisoner of Beauty Episode 1: Pernikahan Politik
-
Selain The Prisoner of Beauty, Ini 7 Drama China Garapan Sutradara Deng Ke
-
5 Kisah Cinta Yokai Paling Menarik dan Mengharukan dalam Anime
-
Series Alice in Borderland 3: Mengungkap Dunia Borderland Sesungguhnya
-
Viki Staf Ungkap 5 Karakter 'Best Husband Material' Favorit di Drama Korea
Terkini
-
Xiaomi 16 Diprediksi Meluncur pada September 2025, Berikut Bocoran Spesifikasinya
-
Ariana Grande Refleksikan Perempuan Penuh Komitmen Lewat Lagu Right There
-
Realme GT 7 dan Realme GT 7T Bakal Rilis 27 Mei 2025, Mana yang Terbaik?
-
Marselino Ferdinan: Persimpangan Antara Oxford United atau Klub Belanda
-
8 Atlet Unggulan Malaysia Masters 2025 Ini Kandas di Babak Pertama