Coldplay baru saja digugat oleh sang mantan manajer setelah disebut belum membayar komisi sebesar lebih dari £10 juta atau sekitar Rp191,63 miliar.
Gugatan yang dilayangkan oleh Dave Holmes itu keluar tepat sebulan setelah dirinya memutuskan berpisah dengan pelantun lagu "Yellow" tersebut.
Dave Holmes sebelumnya dikenal sebagai manajer yang menaungi Coldplay selama lebih dari 20 tahun. Namun, menurut berbagai laporan media, ia sudah tak lagi bersama band tersebut sejak 16 Agustus. Dave Holmes kemudian diberitakan tengah mengajukan gugatannya ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Dilansir dari laporan Variety pada Jumat (1/9), Dave Holmes menggugat Coldplay dengan menuduh bahwa band tersebut telah mengingkari perjanjian kontrak terkait sang manajer yang akan mendapat komisi dari album ke-10 dan ke-11 Coldplay.
"Dave Holmes berhasil mengelola Coldplay lebih dari 22 tahun, dan telah membawa mereka menjadi salah satu band paling sukses dalam sejarah musik," tutur Phil Sherrell sebagai perwakilan Dave Holmes.
"Sekarang, seperti yang ditunjukkan dalam kasus hukum, Coldplay menolak untuk menghormati kontrak manajemen Dave serta membayar hutangnya," lanjutnya.
Melalui isi tuntutannya, Holmes mengungkapkan Coldplay telah meraup bayaran di muka £35 juta atau sekitar Rp670,73 miliar untuk album ke-10 yang belum dirilis dan £30 juta atau sekitar Rp574,91 miliar untuk album ke-11 dan ke-12 mereka.
Sebelumnya, melalui perjanjian terdahulu Holmes sudah mendapatkan komisi antara 8 hingga 13 persen melalui perilisan Everyday Life dan Music of the Spheres.
Hal lain yang turut disoroti oleh Holmes di antaranya juga terkait hal-hal yang dikerjakan selain tur Coldplay, seperti pengelolaan logistik untuk persiapan album, mengurus sesi rekaman di London, Aspen, dan Jamaika; bekerja sama dengan produser musik Max Martin, hingga sampel lisensi.
Holmes turut membeberkan Coldplay yang mengancam akan menuntut balik dengan pernyataan berisi pembelaan.
Di kesempatan terpisah, perwakilan pihak Coldplay menyebut kontrak manajemen dengan Dave Holmes sudah berakhir sejak 2022 dan memutuskan untuk tidak memperbaharui kontrak tersebut.
"Permasalahan ini di tangan pengacara Coldplay dan klaim (Holmes) telah dibantah dengan keras," ungkap perwakilan dari Coldplay.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
- 
                      
              Rilis First Look, Sutradara Film Harry Potter Kritik Hagrid Versi Serial
- 
                      
              Umumkan Tunangan, Taylor Swift dan Travis Kelce Buat Instagram Sempat Crash
- 
                      
              Kembali Diterpa Rumor, Jimin BTS Disebut Berkencan dengan Song Da-eun
- 
                      
              Rich Brian Pulang Kampung! Siap Guncang Jakarta di Konser Where Is My Head?
- 
                      
              Kode Keras, Sutradara Bongkar Ide Cerita untuk Sekuel Kpop Demon Hunters
Artikel Terkait
Entertainment
- 
                      
              Scarlett Johansson Buka Suara Soal Rumor Perannya di Tangled Live-Action
- 
                      
              Respons Lama Raisa Disorot usai Gugat Cerai Hamish Daud: Cari yang Bener Ya!
- 
                      
              Bertajuk Love So Sweet, Dita Karang Resmi Debut Sebagai Penyanyi Solo
- 
                      
              Lionsgate Umumkan Jadwal Rilis Baru Film Mutiny, Tayang Agustus 2026
- 
                      
              Nirina Zubir Bangga Mahkotanya Kini Jadi Wig untuk Pejuang Kanker
Terkini
- 
           
                            
                    
              Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
- 
           
                            
                    
              Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI
- 
           
                            
                    
              Bukan Kaleng-Kaleng! 5 Laptop 7-10 Jutaan Paling Worth It Tahun Ini
- 
           
                            
                    
              BRI Liga 1: Nermin Haljeta Harap PSIM Yogyakarta Bisa Jaga Tren Positif
- 
           
                            
                    
              Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan