Don't F***k with Cats merupakan serial dokumenter asal Netflix yang dirilis pada tahun 2019 oleh sutradara Mark Lewis. Serial ini berkisah tentang aksi pencarian pelaku pembunuhan lewat internet.
Kisah dimulai pada Mei 2012, ketika warga Monteral di Kanada diguncang dengan kabar pembunuhan seorang mahasiswa bernama Jun Lin dari Universitas Concordia.
Selang lima hari sebelum jasadnya ditemukan, Jun Lin dikabarkan menghilang secara misterius dari apartemennya di kawasan Griffintown.
Sang pelaku, Luka Magnotta, akhirnya berhasil ditangkap setelah sempat melarikan diri ke Paris dan Berlin. Namun, aksi pembunuhan yang dilakukan Magnotta ternyata bukanlah hal baru baginya.
Dua tahun sebelumnya, tepatnya di tahun 2010, Deanna Thompson dan John Green bersama para warganet mengumpulkan jejak digital Magnotta dalam kasus kriminal berbeda.
Melalui pencarian mereka di internet tersebut, ditemukan bahwa Luka Magnotta merupakan sosok serial killer yang kerapkali melakukan tindak kriminal, seperti menyiksa hewan hingga obsesi menjadi orang terkenal.
Lewat serial dokumenter ini, kita bisa melihat efek besar dari internet dan media sosial bagi seseorang. Seperti yang dilakukan oleh Luka Magnotta. Ia tidak akan menjadi seorang serial killer bila tidak mendapat atensi dari publik media sosial.
Jika video penyiksaan terhadap hewan yang dilakukannya tidak tersebar luas, kasus pembunuhan pada Jun Lin mungkin tidak akan pernah terjadi.
BACA JUGA: Karier BCL Usai Menikah Makin Bersinar tapi Terhalang Satu Hal Ini dari Tiko Aryawardhana
Melalui atensi yang diberikan banyak orang terhadapnya, Magnotta semakin merasa tertantang untuk melakukan hal yang lebih parah daripada sebelumnya.
Sementara itu, peran Deanna dan John di sepanjang serial ini memiliki peranan penting dalam mengungkap kejahatan dari Luka Magnotta. Namun, posisi keduanya bak pisau bermata dua.
Di satu sisi, mereka berhasil menyelamatkan hewan yang menjadi korban penyiksaan Luka Magnotta, tetapi di sisi lain secara tidak langsung keduanya memberikan kepopuleran yang diidamkan oleh Magnotta.
Dengan total 3 episode ini, penonton secara jelas mampu melihat pesan moral yang disampaikan serial Don't F***k with Cats. Terutama dalam mengkonsumsi internet yang melekat di kehidupan sehari-hari saat ini.
Serial ini mampu membuat penonton untuk duduk diam dan fokus menikmati pemburuan Luka Magnotta lewat internet.
Selain memiliki kasus yang menarik, narasi yang ditampilkan pun cukup detail dalam menceritakan motif Luka merencanakan pembunuhannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Venom 3 Kembali Puncaki Box Office Usai Debut Here Turun di Posisi Kelima
-
Yulhee Gugat Choi Min-hwan FT Island Imbas Isu Tunjangan Hingga Hak Asuh
-
Selamat! Margot Robbie Baru Saja Sambut Kelahiran Anak Pertama
-
Ryu Seung-ryong Digaet Bintangi Drama Adaptasi Webtoon 'Manager Kim'
-
Jaehyun NCT Pamer Rambut Baru Jelang Berangkat Wamil
Artikel Terkait
-
Dibalik Bingkai Gelar Festival Dokumenter Lumbung Sinema: Palaka Loka Sampada
-
Teror Mengintai di Setiap Sudut Layar, 4 Rekomendasi Series Horor Netflix
-
Serial Baru Netflix 'Mr. Plankton' Punya Sarat Makna Hidup yang Mendalam
-
Netflix Umumkan Serial Outer Banks Bakal Akhiri Kisahnya di Season 5
-
Jayapura Pasang Starlink di Perbatasan, Sinyal Tembus 150 Mbps
Entertainment
-
Sambut Hari Anak Sedunia PBB, Doyoung NCT Donasi Rp1,1 Miliar ke UNICEF
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'
-
4 Rekomendasi Film Komedi Dibintangi Zac Efron, Terbaru Ada A Family Affair
-
Keren! NewJeans Bakal Jadi Headliner di Festival Tahun Baru Terbesar di Jepang
Terkini
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
3 Pemain Kunci Timnas Jepang yang Perlu Diwaspadai, Ada Eks-Inter Milan
-
4 Gaya OOTD Girly ala Kim Se-jeong, Simpel untuk Disontek!
-
4 Pemain Utama Drama Korea Parole Examiner Lee, Ada Go Soo hingga Yuri SNSD