Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rizka Utami Rahmi
Pemain film Fast and Furious (Instagram/vindiesel)

Kabar kurang sedap datang dari pemain film Fast and Furious Vin Diesel yang digugat oleh mantan asistennya yang bernama Asta Jonasson atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan aktor tersebut.

Dilansir dari Page Six, insiden dugaan pelecehan tersebut diduga terjadi di hotel St. Regis di Atlanta pada Setember 2010 lalu. 

Mantan asisten Vin Diesel tersebut melaporkan pengaduan tersebut di Los Angeles pada Kamis (21/12/2023) dan menyatakan bahwa bintang action tersebut saat itu mengundang ke kamarnya setelah ia kembali dari klub malam bersama seorang wanita.

Setelah wanita tersebut pergi, Vin Diesel dikatakan meraih tangan mantan asistennya itu dan menariknya ke tempat tidur. Asta Jonasson menyebut aktor berusia 56 tahun itu mulai melecehkan bagian tubuhnya yang sensitif. Saat itu Jonasson sudah memohon pada aktor tersebut untuk tidak melakukan pelecehan tersebut.

Mantan asisten Vin Diesel tersebut mengaku takut jika ia melawan dan menolak atasannya tersebut, hal itu dikarenakan ia khawatir akan keselamatan dirinya. Walaupun Jonasson disebut sudah melarikan diri, namun Vin Diesel terus mengejarnya.

"Merasa ketakutan, Ms. Jonasson menutup matanya, mencoba untuk menjauhkan diri dari pelecehan seksual tersebut dan menghindari kemarahannya," demikian bunyi gugatan tersebut dikutip dari Page Six pada Kamis (21/12/2023)

Jonasson sendiri merupakan seorang lulusan program sekolah film Los Angeles yang saat itu dipekerjakan untuk bekerja di perusahaan Diesel, One Race. Jonasson memiliki tugas untuk mengorganisir pesta dan menemani bintang film tersebut ke pesta. 

Namun sayangnya karena insiden dugaan pelecehan tersebut Jonasson dipecat hanya beberapa jam setelah dugaan pelecehan yang dilakukan oleh atasannya itu. Masa kerja Jonasson saat itu hanya bekerja selama 2 minggu.

Dalam gugatan tersebut dinyatakan bahwa dugaan pemecatan Jonasson karena ia dianggap tidak berguna dan hanya dipaksa untuk memenuhi hasrat seksual pemain Fast and Furious itu.

Tidak hanya menggugat insiden pelecehan tersebut, Jonasson juga menggugat perlakuan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, penderitaan emosional secara sengaja, lingkungan kerja toxic, pemutusan hubungan kerja yang tidak sah dan sebagainya.

Adapun alasan mengapa Jonasson baru melaporkan gugatan tersebut setelah beberapa tahun lamanya dikarenakan adanya perjanjian kerahasiaan yang telah ditandatanganinya.

Menanggapi tuduhan mantan asistennya tersebut, Vin Diesel melalui pengacaranya, Bryan Freedman, merilis pernyataan bahwa ia dengan tegas menyangkal klaim ini secara keseluruhan.

Menurutnya Ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang klaim yang sudah terjadi 13 tahun lamanya yang dibuat oleh seorang karyawan baru bekerja beberapa hari. Pengacara Diesel tersebut juga mengklaim bahwa ada bukti jelas yang sepenuhnya membantah tuduhan itu.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Rizka Utami Rahmi