Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Gigi Ann
Taylor Swift (twitter.com/taylorswift13)

Lagu-lagu populer dari banyak musisi internasional terancam akan dihapus dari TikTok.

Kabar tersebut terjadi setelah Universal Music Group (UMG) disebut gagal mencapai perjanjian baru dengan TikTok terkait hak-hak musisi yang berada dalam naungan UMG.

UMG mengancam akan mencabut hak pemakaian lagu-lagu musisi di bawah perusahaannya dari platform TikTok. Alhasil, sejumlah lagu-lagu hit mancanegara akan hilang di TikTok.

Adapun beberapa musisi internasional di bawah naungan UMG, antara lain Billie Eilish, Ariana Grande, Adele, U2, Justin Bieber, Bad Bunny, BTS, Coldplay, SZA, Drake, Harry Styles, Sting, The Weeknd, hingga Taylor Swift

UMG menuturkan perjanjian keduanya telah berakhir sejak 31 Januari 2024 setelah gagal mencapai kesepakatan terkait kompensasi artis, royalti, hingga isu artificial intelligence (AI).

"Perusahaan (TikTok) belum bisa menyetujui persyaratan perjanjian baru," tulis Universal Music Group dalam pernyataan resmi seperti dilansir dari Variety pada Selasa (30/1/2024).

"Universal Music Group, termasuk Universal Music Publishing Group, akan berhenti melisensikan konten ke TikTok dan layanan TikTok Music," lanjutnya. 

UMG bahkan mengklaim bahwa TikTok mencoba “menindas” UMG agar membuat kesepakatan yang nilainya jauh lebih rendah dari perjanjian sebelumnya. Oleh karena itu, Universal Music Group mengatakan tidak akan lagi melisensikan konten ke aplikasi tersebut.

Di sisi yang berbeda, TikTok langsung mengeluarkan pernyataan resmi atas keputusan UMG. Pihaknya mengaku kecewa dengan keputusan Universal Music Group karena memutuskan untuk meninggalkan TikTok sebagai platform terkuat yang berfungsi sebagai sarana promosi dan penemuan gratis bagi bakat para musisi.

"Sangat menyedihkan dan mengecewakan bahwa Universal Music Group telah menempatkan keserakahan mereka di atas kepentingan artis dan penulis lagu mereka," ungkap TikTok melalui pernyataan resmi pada Rabu (31/1/2024).

Di bulan Februari tahun 2021 lalu, UMG mencapai kesepakatan dengan TikTok untuk memberikan kompensasi yang adil bagi musisi dan para penulis lagu. UMG bahkan mengklaim bahwa TikTok menjelma sebagai platform dengan pengaruh tinggi dan pengguna terbesar di seluruh dunia. 

Namun, kesepakatan keduanya gagal diperbarui setelah UMG mengungkap ada tiga isu penting yang membuat perpanjangan kontrak pada 2024 berlangsung alot. Ketiga isu tersebut, yaitu perlindungan musisi dari bahaya AI, keamanan digital para pengguna TikTok, dan masalah royalti yang adil untuk musisi dan penulis lagu.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Gigi Ann