Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | raysa zahra
Turtles All the Way Down (HBO)

Turtles All the Way Down adalah film drama romantis yang dirilis tahun ini. Film ini diadaptasi dari novel karya John Green terbitan tahun 2017.

Ceritanya tentang seorang remaja perempuan yang menderita gangguan obsesif-kompulsif (OCD) bertemu kembali dengan teman masa kecilnya.

Saat mereka kembali menjalin hubungan, ia menyadari bahwa ada secercah harapan untuk menemukan cinta dan kebahagiaan di tengah perjuangan melawan penyakit mental yang diidapnya. Kisah selengkapnya dapat kamu saksikan di HBO GO.

Sinopsis Film Turtles All the Way Down

Aza Holmes adalah seorang remaja putri yang mengidap OCD. Ia terjebak dalam pikiran obsesif dan takut berlebihan terhadap bakteri. Kondisi ini menghalanginya untuk menjalani kehidupan yang normal.

Suatu hari, ada sayembara tersebar di mana siapa pun yang dapat memberikan informasi tentang keberadaan miliarder Russell Pickett yang menghilang, ia akan dihadiahi uang sebesar seratus ribu dolar.

Melihat hadiah bernilai fantastis tersebut, Daisy, sahabat Aza, mengusulkan agar mereka ikut sayembara. Aza kebetulan berteman dengan Davis, putra dari Russell Pickett. Namun, mereka sudah lama tak berjumpa.

Aza menyebut bahwa Davis mendapatkan kamera sebagai hadiah ulang tahun dan dipasang di rumah mereka. Kemungkinan ada petunjuk yang bisa membantu mereka lewat kamera tersebut.

Daisy dan Aza pun menyelinap diam-diam ke rumah keluarga Pickett. Mereka akhirnya menemukan kamera, tetapi tertangkap oleh seorang penjaga keamanan. Alhasil, penjaga tersebut membawa mereka ke rumah untuk bertemu Davis.

Davis rupanya masih mengingat Aza dan menghabiskan waktu berbicara dengannya sebelum mereka pergi. Daisy memberitahu Aza bahwa tampaknya Davis tertarik padanya dan meminta Aza mengajak Davis berkencan.

Sementara itu, mereka juga mendapat foto Russell dalam gulungan kamera. Dalam foto tersebut, Russell pergi pada tengah malam dengan mantel dan tas duffel.

Davis kembali mengundang mereka ke rumahnya. Ia menawarkan Aza untuk berkeliling dan membicarakan suatu hal. Dalam kesempatan tersebut, Aza memberitahu pada Davis jika ia ingin belajar di Universitas Northwestern.

Aza berusaha untuk menjadi anak yang baik, teman yang baik, siswa yang baik, dan bahkan menjadi 'detektif' yang baik. Semua itu dilakukannya sembari berjuang melawan pemikiran-pemikiran yang semakin membelitnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

raysa zahra