3 Anime Fiksi Ilmiah Terbaik Bahas Dilema Etik, Bikin Makin Sadar Diri!

Semenjak tahun 1990-an, anime yang berkaitan dengan peran internet dan teknologi terhadap masa depan umat manusia serta dilema moral yang berasal dari kemajuan teknologi telah menjadi topik penting yang menarik. Selama bertahun-tahun, sudah ada banyak anime fiksi ilmiah yang bermunculan, dengan menawarkan plot dan tema uniknya sendiri. Tak heran jika anime ini kerap menjadi pilihan teratas, selain shounen.

Anime fiksi ilmiah memiliki cerita menarik yang penuh dengan ide dan konsep yang melampaui batasan sains modern. Meskipun topik tersebut memiliki hal-hal positif selama cerita berlangsung, mulai dari perjalanan melintasi ruang angkasa hingga bertarung dengan teknologi futuristik, ada beberapa anime fiksi ilmiah yang membahas masalah etika dan dilema moral yang lebih luas. Dari beberapa di antaranya, tiga anime berikut adalah yang terbaik.

1. Tokyo Daimakyou (2023)

Tokyo Daimakyou terjadi lima belas tahun sesudah terjadinya peristiwa dahsyat yang mengakhiri peradaban modern. Anime ini mengikuti dua alur cerita: satu menampilkan Maru dan Kiruko yang melakukan perjalanan bersama di gurun pasca-apokaliptik dan yang lainnya adalah sekelompok anak yang tinggal di dalam fasilitas tertutup. Dalam anime ini, saat Maru dan Kiruko menjelajahi gurun yang belum terpetakan, mereka bertemu banyak monster aneh dan kejam.

Dua alur cerita Tokyo Daimakyou mungkin tampak terisolasi satu sama lain pada awal kisah. Namun, seiring cerita berjalan, hubungan antara keduanya mulai terlihat, seperti kemiripan wajah salah seorang anak di fasilitas tertutup dan Maru. Selain itu, keduanya juga terlihat berada di garis waktu yang berbeda. Namun, segera setelah plot berkembangnya, garis waktu dan gambaran umum mulai terbentuk. Ternyata, anime ini berfokus pada hubungan antarkarakter serta berpusat pada rasa ingin tahu kaum muda dan kasih sayang kepada satu sama lain.

2. Pluto (2023)

Merupakan penafsiran ulang dari alur Robot Tersembunyi di Bumi dalam Astro Boy karya Osamu Tezuka, Pluto merupakan misteri pembunuhan yang terjadi dalam masyarakat futuristik di mana robot dan manusia hidup berdampingan dan memiliki hak yang sama. Anime ini mengikuti detektif robot bernama Europol Gesicht yang memulai penyelidikan setelah kematian robot-robot kunci dan tokoh manusia yang penting selama Perang Asia Tengah ke-39. Namun, cerita anime ini menjadi lebih naas ketika Gesicht mengetahui kebenaran.

Pluto yang dapat ditonton di Netflix ini menceritakan Gesicht yang mengungkap fakta mengejutkan tentang pembunuhan berantai dan bertemu dengan robot-robot yang pernah bertempur bersamanya dalam Perang Asia Tengah ke-39. Saat memperingatkan para robot mengenai bahaya yang mungkin mengintai, dia mulai terpikir tentang kengerian yang dia dan para robot saksikan serta peran yang mereka mainkan.

3. Cyberpunk: Edgerunners (2022)

Cyberpunk: Edgerunners merupakan anime adaptasi gim yang berlatar masyarakat dystopian di California pada tahun 2076, kota metropolitan yang dikuasai oleh kejahatan dan korupsi. Anime ini menyoroti kisah sebelum gim Cyberpunk 2077 dan mengikuti David Martinez, siswa sekolah menengah yang tinggal di Night City, yang nasibnya berubah usai kehilangan segalanya dalam penembakan.

Setelah serangkaian peristiwa malang menimpa dirinya, David bertemu Lucy, yang mengubah hidupnya, lalu dia bergabung dengan tentara bayaran berteknologi tinggi yang disebut edgerunners. Namun, dia harus 'mengorbankan' tubuhnya demi mendapatkan kecepatan luar biasa. Meskipun begitu, dia mulai menyadari bahwa hidupnya kembali berwarna. Dia kembali merasakan arti persahabatan, keluarga, dan cinta usai dia dan Lucy bergabung ke perusahaan besar yang menguasai Kota Malam mereka.

Demikianlah tiga anime fiksi ilmiah terbaik yang soroti dilema etika dan masalah moral yang dirasakan oleh masing-masing karakter. Jika kamu sudah menonton salah satu ataupun tiga anime di atas, kamu pasti merenungkan masalah-masalah yang mereka hadapi dengan tiba-tiba. Namun, jika kamu belum menonton tiga anime di atas, segera saksikan, ya!