Kiky Saputri angkat bicara tentang Marshel Widianto yang berencana maju ke dunia politik saat diundang dalam podcast Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (17/7/2024).
"Tapi sebagai sahabat, lo setuju nggak kalau Marshel maju?" tanya Denny dengan nada penasaran.
Pertanyaan ini menjadi pembuka diskusi yang menarik mengenai kelayakan Marshel untuk terjun ke dunia politik.
Kiky menjawab dengan tegas, menjelaskan bahwa dia tidak setuju jika Marshel maju sebagai wakil wali kota.
"Sebagai wakil wali kota enggak," jawab Kiky.
Dia melanjutkan dengan penjelasan tentang perbedaan antara jabatan eksekutif dan legislatif. Menurutnya, jabatan eksekutif, seperti wali kota, adalah posisi yang memerlukan seseorang untuk menjadi pelaksana tugas dan undang-undang.
Kiky merasa bahwa peran eksekutif memerlukan pemahaman mendalam tentang wilayah dan permasalahannya, sesuatu yang menurut Kiky, seorang Marshel mungkin belum siap untuk mengemban tugas tersebut.
Lebih lanjut, Kiky menjelaskan bahwa jika Marshel ingin terjun ke politik, posisi legislatif seperti anggota DPR atau DPRD mungkin lebih cocok.
"Kalau dia legislatif kayak caleg DPR, DPRD, yang misalnya merumuskan undang-undang, menyerap aspirasi, mungkin masih bisa," kata Kiky.
Dia berargumen bahwa di posisi legislatif, Marshel bisa berperan dalam merumuskan undang-undang dan menyerap aspirasi masyarakat, yang menurut Kiky lebih sesuai dengan kapasitas dan latar belakang Marshel.
Dia juga menekankan pentingnya memahami permasalahan lokal, terutama jika seseorang ingin menjadi pelaksana tugas di wilayah tertentu.
Kiky menyoroti bahwa Marshel tidak berasal dari Tangerang Selatan (Tangsel), sehingga dia mungkin tidak sepenuhnya mengerti permasalahan yang ada di wilayah tersebut.
"Apalagi dia ditaruh di Tangsel, yang bukan wilayahnya dia, dia nggak tahu tuh Tangsel itu permasalahannya apa aja," jelas Kiky.
Menurutnya, kecuali Marshel maju di daerah asalnya, dia lebih akrab dengan permasalahan lokal, akan lebih sulit baginya untuk menjalankan tugas sebagai wakil wali kota di Tangsel. Kiky menekankan bahwa pemahaman lokal yang mendalam adalah kunci untuk menjalankan jabatan eksekutif dengan efektif.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jurusan Kuliah Bukan Tongkat Sulap, Kenapa Harus Dibohongi?
-
Nilai Nomor Sekian! Yang Penting Tetap Waras dan Tugas Kelar, Setuju?
-
Transformasi Pola Komunikasi Keluarga dari Telepon Rumah ke Chat dan Video Call
-
Detak di Pergelangan! Bagaimana Smartwatch Merawat Jiwa Kita?
-
Dari Layar Lebar ke Layar Kecil! Transformasi Hiburan di Era Streaming
Artikel Terkait
-
Elektabilitas Di DKI Cuma 1%, Kaesang Pilih Maju Pilgub Jateng?
-
PSI Resmi Dukung Andra Soni-Dimyati Maju Pilkada Banten, Sanuji-Fajar di Pilbup Lebak
-
Setuju dengan Nikita Mirzani, Kiky Saputri Sebut Marshel Widianto Tak Pantas Jadi Calon Wakil Walikota Tangsel
-
Resmi! PKS Dukung Khofifah-Emil untuk Pilgub Jatim 2024
-
Resmi! Kaesang Serahkan Rekomendasi PSI untuk Riza-Marshel di Pilwalkot Tangsel
Entertainment
-
Sinopsis Film How to Train Your Dragon (2025), Kisah Pertemanan Manusia dan Naga
-
6 Rekomendasi Drama Thailand Terbaik Bertema Hukum, Seru dan Penuh Intrik!
-
4 Rekomendasi Film Korea tentang Konflik Negara, Penuh Aksi dan Ketegangan!
-
SEVENTEEN Hanya Ingin Bersenang-senang di MV Lagu Terbaru Bertajuk Bad Influence
-
Ada Won Jin Ah dan Dex, Drama Korea The Defects Umumkan Pemeran dan Jadwal Tayang
Terkini
-
Review Series The King of Pigs, Kisah Balas Dendam dari Luka yang Terpendam
-
Review Film The Winter Lake: Ketika Rahasia Mengapung ke Permukaan
-
ATEEZ Maknai Cinta sebagai Proses Saling Menerima dalam Lagu Time of Love
-
Film Roman Dendam: Balas Dendam Luka Lama yang Menyingkap Konspirasi Besar
-
Timnas Indonesia Dinilai Masih Perlu Mempertebal Kedalaman Skuad, Ini Alasannya