Makna Manis di Balik Serial Netflix Sweet Home Tak Cuma tentang Mosterisasi

Serial Netflix 'Sweet Home baru saja menyelesaikan penayangan seluruh season-nya pada 19 Juli lalu. Serial ini dimulai pada tahun 2020 dengan season pertamanya. Setelah terjeda hampir 3 tahun, pada 1 Desember 2023, serial 'Sweet Home' kembali muncul dengan season keduanya. Serta  berakhir pada musim ketiga pada pekan lalu.

Serial Netflix 'Sweet Home' cukup menarik perhatian banyak penggemarnya berkat kesuksesan alur cerita dari season pertama. Selain itu jajaran pemainnya yang bertabur bintang juga menjadi daya tarik tersendiri. Dapat dikatakan para pemeran utama dalam drama berkumpul di serial ini.

Seperti Song Kang, Lee Do Hyun,Go Min Si, Jin Young, Lee Jin Uk, Oh Jung Se, Park Gyu Young, dan masih banyak lainnya. Tentunya tidak perlu diragukan lagi bagaimana kualitas akting para aktor dalam serial ini bukan?

Dalam proses tayangnya selama 4 tahun, sayangnya serial ini mengalami fluktuasi alur cerita. Menurut saya secara pribadi, serial 'Sweet Home' memang memiliki daya tarik yang paling kuat di season pertama.

Namun setelah penantian panjang, penonton cukup kecewa dengan alur cerita season 2 yang menjadi anti klimaks. Netflix hanya memaksakan 3 season, sehingga akhir dari season kedua seperti dipotong di tengah cerita. Tapi harus diakui season 3 ditutup dengan cukup memuaskan.

Judul 'Sweet Home' tapi tentang monsterisasi?

Sebenarnya sejak awal menyaksikan serial ini cukup bingung dengan judul 'Sweet Home'. Judul tersebut merujuk pada ungkapan 'home sweet home' yang berarti nyaman di rumah sendiri.

Namun justru apartemen Green Home adalah tempat awal munculnya monsterisasi. Faktanya rumah bukan lagi tempat yang nyaman bagi para penghuni apartemen tersebut. Lalu mengapa serial ini menggunakan judul yang kontardiktif?

Lebih parahnya lagi, di season kedua para penghuni diselamatkan dan berkumpul dengan penyitas lain sehingga meninggalkan Green Apartement. Di tengah penyitas yang berusaha bertahan bersama, ternyata terdapat ancaman dari moster yang mengalami perubahan dalam dirinya.

Hal yang dapat dipelajari dari serial Netflix 'Sweet Home'

Dalam serial ini menampilkan banyak ketegangan yang menciptakan adegan seru bagi para pemirsa. Seperti adegan-adegan mencekam, berdarah-darah, serta menyayat hati.

Umat manusia seperti diajak untuk berproses menyesuaikan diri di tengah krisis kehidupan. Bagaimana bisa tetap menyayangi dan melindungi orang lain dalam situasi yang sebenarnya memaksa orang untuk menjadi egois.

Bagaimana orang-orang terkasih meninggal dan digantikan oleh orang lain yang juga kehilangan keluarganya, memberikan sisi manusiawi di tengah keadaan yang mencekam.

Bahwa sebenarnya di tengah krisis masih ada hal-hal baik yang dapat dijadikan pelajaran. Bagaimana para penyitas dapat bertahan dan tetap menjadi manusia dengan hati.

Berakhir dengan kembali pulang, home sweet home

Setelah melakukan menayangkan beberapa musim, pada bagian akhir dari musim ketiga  baru diketahui makna sebenarnya dibalik judul 'Sweet Home'. Setelah Lee Eun Yu (Go Min Si) mengalami gejala monsterisasi, ia memisahkan diri dan ternyata ia pulang ke rumah.

Ia mencoba menikmati tiap waktu terakhirnya sebagai manusia di rumahnya sendiri. Ia mengenang berbagai kenangannya bersama kakaknya, Lee Eun Hyeok (Lee Do Hyun).

Bersamaan dengan itu, Lee Eun Hyeok dan Cha Hyun Su (Song Kang) berhasil mengendalikan keadaan di stadion. Sehingga tidak ada lagi ancaman yang akan merenggut manusia. Cha Hyun Su dengan kekuatannya berusaha mengembalikan monster menjadi manusia.

Sedangkan orang-orang lain saling bantu untuk menemukan penyitas dan mulai hidup bersama dengan tenang sebagai manusia dan neohuman. Seluruh penghunmi Green Apartement yang tersisa juga kembali ke rumah mereka untuk memulai hidupnya lagi.

Setelah krisis dan badai kehidupan akhirnya mereka pulang ke rumah, home sweet home.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.