Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Muhammad Khaerul Umam
Red Velvet (Allkpop)

Dunia K-Pop terkenal dengan keberagaman konsep yang diusung oleh grup-grupnya. Dari tema ceria dan menggemaskan hingga konsep yang lebih gelap dan edgy, transformasi ini menunjukkan betapa dinamisnya industri ini dalam menyesuaikan diri dengan tren dan ekspektasi penggemar. Di artikel ini, kita akan melihat lebih dekat bagaimana grup K-Pop berhasil bertransformasi dari konsep yang imut ke konsep yang lebih gelap dan penuh intensitas.

Banyak grup K-Pop yang memulai karier mereka dengan konsep yang lucu dan menggemaskan, sering disebut sebagai konsep “cute”. Konsep ini biasanya melibatkan pakaian berwarna cerah, lirik yang ringan dan manis, serta koreografi yang menyenangkan. Contoh yang sangat terkenal adalah TWICE dengan lagu debut mereka "Like OOH-AHH," yang mengusung tema ceria dan youthful.

Konsep cute ini sangat populer di kalangan penggemar muda, karena menghadirkan citra yang segar dan energik. Grup-grup yang menggunakan konsep ini sering kali tampil dengan kepribadian yang menggemaskan, yang membuat mereka lebih dekat dengan penggemar.

Seiring waktu, banyak grup K-Pop yang mulai mengubah citra mereka dari cute ke konsep yang lebih dark dan edgy. Perubahan ini biasanya menandai fase baru dalam karier mereka, di mana mereka ingin menunjukkan kedewasaan dan kedalaman yang lebih dalam musik dan penampilan mereka.

Contoh yang sangat menonjol adalah GFRIEND. Grup ini memulai debut mereka dengan konsep yang innocent dan dreamy. Namun seiring waktu, mereka beralih ke konsep yang lebih gelap dan kuat, seperti yang terlihat dalam lagu "Fingertip" dan "Apple." Transformasi ini tidak hanya memperlihatkan perkembangan musikal mereka tetapi juga menunjukkan bahwa mereka bisa beradaptasi dengan tren yang berubah.

Grup lain seperti Red Velvet juga dikenal dengan kemampuan mereka untuk beralih antara konsep cute dan konsep dark. Dengan lagu seperti "Red Flavor," mereka menunjukkan sisi ceria mereka, sementara lagu seperti "Peek-A-Boo" dan "Psycho" memperlihatkan sisi gelap yang penuh misteri.

Ada beberapa alasan mengapa grup K-Pop memilih untuk beralih ke konsep yang lebih gelap dan edgy. Pertama, konsep dark memungkinkan mereka untuk menunjukkan kedewasaan dan kompleksitas yang lebih besar, baik dalam hal musik maupun penampilan. Ini membantu mereka menarik audiens yang lebih tua dan lebih beragam.

Kedua, konsep dark memberikan kebebasan artistik yang lebih besar bagi grup untuk bereksperimen dengan berbagai elemen visual dan musik yang lebih intens. Mereka bisa menampilkan cerita yang lebih kompleks dan emosional, yang sering kali lebih menarik bagi penggemar yang menginginkan sesuatu yang berbeda dari konsep yang lebih ringan dan ceria.

Ketiga, perubahan konsep juga bisa menjadi strategi untuk menarik perhatian baru dan memperbarui citra grup, terutama ketika mereka sudah beberapa tahun berkarir dan ingin tetap relevan di industri yang sangat kompetitif.

Transformasi konsep dari cute ke dark dan edgy adalah salah satu cara bagi grup K-Pop untuk terus berkembang dan menantang diri mereka sendiri. Ini menunjukkan betapa fleksibelnya industri K-Pop dan bagaimana grup-grup ini terus beradaptasi dengan tren dan ekspektasi penggemar. Dengan setiap perubahan konsep, mereka tidak hanya menghadirkan musik yang segar, tetapi juga menawarkan perspektif baru tentang diri mereka sebagai seniman. Transformasi ini membuat K-Pop tetap menarik dan dinamis, serta memastikan bahwa setiap grup memiliki identitas unik yang terus berkembang.

Muhammad Khaerul Umam

Baca Juga