Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | raysa zahra
Blood Line: A Rebel Moon Game (Netflix)

Seri fiksi ilmiah Rebel Moon siap merambah ke dunia video game. Dalam acara Netflix Geeked Week 2024, Zack Snyder memperkenalkan game baru Netflix berjudul Blood Line: A Rebel Moon Game. Game ini hanya akan tersedia secara eksklusif untuk subscribers Netflix.

Blood Line adalah sebuah game aksi kooperatif yang memungkinkan pemain untuk memilih dan mengembangkan berbagai jenis karakter pemberontak. Dalam game ini, pemain akan berperan sebagai bagian dari kelompok pemberontak yang berjuang untuk merebut kembali planet mereka dari kekuasaan Motherworld.

Game ini menghadirkan cerita orisinal yang didukung oleh karakter-karakter yang bisa dimainkan, di mana masing-masing berasal dari kelas pejuang yang sudah dikenal seperti Bannerguard, Evoker, Kindred, dan Forsaken. Setiap karakter memiliki latar belakang serta motivasi pribadinya sendiri untuk menghancurkan Motherworld.

Netflix mengumumkan bahwa game ini akan dirilis secara eksklusif pada tahun 2025. Game ini dikembangkan oleh Super Evil Megacorp, studio yang juga menggarap Teenage Mutant Ninja Turtles: Splintered Fate dan Vainglory.

Walaupun film-film Rebel Moon tidak mencapai angka streaming yang tinggi di Netflix, franchise ini tetap berkembang dengan berbagai cara untuk menarik penggemar baru. Sebelum mengumumkan game Blood Line, Rebel Moon lebih dulu merambah media siniar (podcast) dengan merilis prekuel berbentuk cerita berskrip.

Prekuel ini menyuguhkan latar belakang untuk beberapa elemen penting dalam alur ceritanya. Podcast yang dirilis pada musim panas lalu berjudul The Seneschal dan dibintangi oleh Ella Purnell. Melalui berbagai format seperti ini, franchise Rebel Moon terus memperluas jangkauannya di luar film.

Dalam deskripsinya, sebelum pertempuran antara pasukan pemberontak dan Motherworld di Veldt terjadi, tepatnya 500 tahun sebelum Issa dilahirkan kembali, Moa dan koloni-koloninya diperintah oleh seorang raja yang kejam dan tak terduga, Raja Ulmer.

Meski dibenci oleh rakyatnya, Ulmer bertekad mempertahankan kekuasaan dengan segala cara. Untuk menenangkan rakyatnya, Ulmer menghidupkan kembali ramalan kuno tentang Issa. Ia lalu memerintahkan dua penemu terkenal untuk menciptakan seorang ksatria yang belum pernah ada sebelumnya.

raysa zahra