Kabar tentang pengembangan proyek film Rush Hour 4 sudah beredar sejak lama hingga sang bintang utama, Jackie Chan, mulai merasa tidak sabar.
Bersama Chris Tucker, Jackie menjadi ikon duo agen Lee dan Carter yang selalu menyuguhkan aksi seru berbalut komedi. Ia berharap proses penggarapan film keempat ini bisa lebih cepat terwujud.
Terakhir kali kita melihat keduanya bersama di layar lebar adalah lewat Rush Hour 3 pada tahun 2007. Hampir dua dekade berlalu, para penggemar setia menantikan momen di mana dua agen ini kembali dalam misi baru.
Jackie Chan baru-baru ini berbicara dengan media Screen Rant untuk mempromosikan film terbarunya yabg berjudul Karate Kids: Legends.
Dalam kesempatan itu, Jackie Chan tak luput ditanya apakah ada kabar terbaru tentang proyek Rush Hour 4. Ia justru menjawab tidak tahu. Kendati demikian, terlihat jelas bahwa Jackie Chan masih punya ambisi besar terhadap seri ini.
Ia pun mulai merasakan kegelisahan yang sama dengan para penggemar yang sudah bertahun-tahun menunggu aksinya kembali bersama Chris Tucker di layar lebar.
“Tanya saja ke sutradara, ke studio, ke penulis. Ayo cepat! Kalau enggak, nanti saya dan Chris Tucker sudah 100 tahun. Kita bakal jadi kakek-kakek yang main di Rush Hour. Skripnya masih terus dikerjakan. Saya pengin bikin Rush Hour 4," kata Jackie Chan, dikutip pada Kamis (29/5/2025).
Franchise Rush Hour adalah seri film aksi komedi buddy cop asal Amerika yang diciptakan oleh Ross LaManna dan disutradarai oleh Brett Ratner. Seri ini dirilis antara tahun 1998 sampai 2007 dan berhasil meraih kesuksesan besar di box office.
Film pertama Rush Hour (1998) memperkenalkan sosok Inspektur Lee dari Hong Kong dan Detektif James Carter dari Los Angeles yang harus bekerja sama menyelamatkan putri diplomat Tiongkok yang diculik.
Di Rush Hour 2 (2001), duo detektif ini berlibur ke Hong Kong setelah menyelesaikan kasus penculikan di Los Angeles.
Namun, liburan mereka dikacaukan oleh ledakan di Konsulat Jenderal AS yang menewaskan dua agen Bea Cukai.
Lee ditugaskan menyelidiki kasus tersebut yang ternyata melibatkan Ricky Tan, mantan rekan kerja ayahnya yang kini menjadi pemimpin Triad, organisasi kriminal berbahaya.
Sementara itu, Rush Hour 3 (2007) membawa petualangan mereka ke Paris dan menghadapi gangster China dan teman masa kecil Lee.
Mereka harus selangkah lebih maju demi bisa mendapatkan sebuah amplop berisi identitas seorang bos kejahatan kelas kakap.
Meski mendapat ulasan yang kurang memuaskan, Rush Hour 3 tetap menjadi hit box office besar dengan meraup pendapatan lebih dari 258 juta dolar AS di seluruh dunia pada 2007.
Kesuksesan ini membuat pembicaraan tentang Rush Hour 4 segera dimulai. Namun entah karena alasan apa, proyek tersebut tak pernah benar-benar terwujud menjadi naskah final.
Hingga saat ini, tak ada penjelasan resmi mengapa Rush Hour 4 tak kunjung terealisasi hampir dua dekade lalu.
Dalam wawancaranya pada tahun 2022, Jackie Chan sempat memberi sedikit harapan dengan mengatakan bahwa ia sudah bertemu dengan sutradara yang belum diumumkan dan mendiskusikan naskah untuk film keempat.
Namun sayangnya, proyek ini kembali menghadapi berbagai hambatan tak terduga di balik layar. Kali ini, salah satu alasan utamanya adalah mogok massal yang dilakukan oleh serikat aktor dan penulis naskah, SAG-AFTRA dan WGA, pada 2023.
Jackie Chan juga mengungkapkan keinginannya untuk kembali menghidupkan franchise Shanghai Noon. Ia berharap bisa reuni dengan Owen Wilson untuk menyelesaikan trilogi mereka yang dimulai dengan Shanghai Noon (2000) dan dilanjutkan dengan Shanghai Knights (2003).
Baca Juga
-
Sisipkan Nuansa Liburan, Preview Film People We Meet on Vacation Dirilis
-
Akhirnya, Call of Duty Diadaptasi Jadi Film Live-Action oleh Paramount
-
Trailer House of Guinness: Intrik dan Ambisi Pewaris Pabrik Bir Legendaris
-
Margot Robbie Terjerat Cinta Rumit di Film Wuthering Heights, Tayang 2026
-
28 Years Later: The Bone Temple Bakal Tayang Januari 2026, Ini Trailernya
Artikel Terkait
-
7 Rekomendasi Film Karya Sutradara Edgar Wright, Ada Horor hingga Aksi
-
Review Film Karate Kid - Legends: Pukulan Nostalgia tapi Kurang Greget!
-
Tak Ingin Usai di Sini Mungkin Jadi Film Terakhir Rossa
-
5 Alasan Kenapa Film Jumbo Wajib Ditonton Saat Libur Panjang
-
2 Sisi Bryan Domani di Film Terbarunya: Bangga Sebagai Produser, Lelah Sebagai Pemain
Entertainment
-
Inside Out oleh Day6: Pengakuan Cinta yang Tak Bisa Lagi Ditunda
-
Shotty oleh Hyolyn: Melepaskan Diri dari Seseorang yang Tak Menghargaimu
-
Debut Solo Setelah 9 Tahun, 3 Alasan Wajib Menantikan Album Haechan 'Taste'
-
Sisipkan Nuansa Liburan, Preview Film People We Meet on Vacation Dirilis
-
Rich Man oleh aespa: Mandiri, Percaya Diri, dan Bangga Jadi Diri Sendiri
Terkini
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Momen Langka! Rhoma Irama Jadi Khatib Salat Jumat di Pestapora, Intip Lagi Yuk Rukun dan Sunnahnya
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Rahasia Demokrasi Sehat: Bukan Cuma Pemilu, tapi Literasi Politik!