Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Xia Yu
Marry My Husband (instagram.com/tvn_drama)

Drama Jepang Marry My Husband alias Watashi no Otto to Kekkon Shite berhasil mencuri perhatian berkat cerita balas dendam penuh emosi, visual yang stylish, dan sentuhan khas drama Jepang yang lebih subtle namun tetap menusuk.

Dibintangi oleh Fuka Koshiba dan Takeru Satoh, drama ini merupakan adaptasi dari web novel populer Korea, bukan remake drama Korea yang lebih dulu tayang. Artinya, kamu akan menemukan banyak perspektif baru yang tidak tertebak.

Kisah tentang Kanbe Misa yang kembali ke masa lalu setelah dikhianati oleh suami dan sahabatnya, lalu bertekad membalas dendam, ternyata bukan hanya soal karma, tapi juga proses penyembuhan luka batin.

Kalau kamu lagi cari tontonan yang penuh drama, emosional, tapi tetap estetik dan meaningful, ini bisa jadi pilihan yang tepat. Berikut lima alasan kenapa kamu wajib nonton Marry My Husband versi Jepang.   

1. Balas dendam lebih halus tapi menohok

Marry My Husband (www.instagram.com/takeliciousindo)

Berbeda dengan versi Korea yang penuh ledakan emosi, versi Jepang menyajikan balas dendam dengan pendekatan yang lebih tenang tapi tak kalah pedas.

Gaya storytelling Jepang yang lebih subtil justru membuat momen-momen pengkhianatan dan pembalasan terasa lebih menyakitkan.

Kamu akan melihat bagaimana Misa menyusun langkah demi langkah dengan ketenangan dan perhitungan yang dingin—dan itu justru bikin gregetan. 

2. Chemistry tak terduga antara Fuka Koshiba dan Takeru Satoh

Takeru Satoh & Fuka (www.instagram.com/mvmxxe)

Fuka Koshiba sebagai Misa tampil memikat—rapuh, baik hati, tapi penuh tekad. Sedangkan Takeru Satoh, yang dikenal lewat Rurouni Kenshin, First Love dan series tokusatsu lainnya berhasil membawakan karakter Suzuki Wataru sebagai sosok pria dewasa yang hangat dan suportif.

Interaksi mereka terasa natural, jauh dari formulaic romance. Dinamika antara keduanya membuat kita bukan cuma menanti aksi balas dendam, tapi juga pertumbuhan emosional mereka sebagai pasangan. 

3. Visual dan styling yang estetik banget

Marry My Husband (www.instagram.com/your.takeru.sato.fix)

Dari wardrobe karakter hingga pemilihan tone warna di setiap adegan, semuanya dibuat dengan perhatian besar terhadap detail.

Marry My Husband versi Jepang menawarkan sinematografi dan visual yang rapi, clean, dan sangat “J-Drama aesthetic.” Penonton akan dimanjakan dengan visual yang stylish tapi tetap grounded, cocok untuk kamu yang suka memperhatikan fashion atau vibe khas Jepang.  

4. Adaptasi yang bukan remake, tapi interpretasi baru

Marry My Husband (www.instagram.com/your.takeru.sato.fix)

Banyak yang mengira ini cuma versi ulang dari drama Korea, padahal ini adalah adaptasi langsung dari web novel original karya Sung Sojak.

Cerita dan karakternya diracik ulang agar lebih relevan dengan budaya Jepang, membuat drama ini terasa fresh bahkan untuk kamu yang sudah nonton versi Koreanya. Jadi bukan cuma copy-paste, tapi benar-benar versi yang berdiri sendiri dengan kekuatan cerita baru.  

5. Tayang di Prime Video dan durasi ringan

Marry My Husband (www.instagram.com/your.takeru.sato.fix)

Drama ini terdiri dari 10 episode dengan dua episode tayang setiap minggu. Cocok banget buat kamu yang ingin binge-watch tanpa harus menghabiskan waktu terlalu lama.

Setiap episodenya punya pacing yang rapi—gak bertele-tele tapi tetap emosional. Plus, tersedia di Prime Video, jadi gampang diakses kapan saja tanpa harus cari-cari subtitle di tempat gelap.

Kalau kamu suka drama dengan tema pengkhianatan, time travel, dan plot balas dendam yang diselingi romansa dewasa, Marry My Husband versi Jepang bisa jadi pengalaman nonton yang nggak terlupakan. Bukan hanya karena ceritanya yang kuat, tapi juga karena pendekatannya yang beda dan penuh rasa. Siap-siap jatuh hati (dan emosi) bareng Misa dan Suzuki!

Xia Yu