Momen kebersamaan skuat Persib Bandung saat sela-sela pemusatan latihan di Thailand cukup berhasil menarik perhatian. Ketika libur, kapten tim Marc Klok mengajak para pemain asing skuad Pangeran Biru untuk makan malam bersama di sebuah restoran.
Ini terlihat dari story Instagram yang diunggah Marc Klok pada Senin (21/07/2025) malam. Kemudian sebagian pemain lain memilih menghabiskan jeda dengan bermain padel. Aktivitas santai tersebut dinilai kerap jadi media yang mempercepat kedekatan antarpemain, terutama bagi tim yang sedang membangun wajah baru jelang musim panjang BRI Super League 2025/2026.
Bojan Hodak selaku pelatih Persib Bandung pun merasakan sendiri peningkatan harmoni di ruang ganti. Menurutnya, chemistry dalam tim terus membaik seiring berjalannya TC pramusim di Thailand, dan kebersamaan di luar lapangan dapat terjemah menjadi kekompakan di dalam pertandingan.
“Semakin hari semakin baik, saya rasa atmosfernya menjadi lebih baik setiap harinya. Kemarin mereka diberikan waktu libur dan kemarin malam mereka juga pergi makan malam bersama dan ini membuat kekompakan semakin baik,” ungkap juru taktik asal Kroasia ini, mengutip ileague.id pada Rabu (23/7/2025).
Perlahan tapi pasti, sang juara bertahan yang diperkuat banyak muka baru ini mulai saling mengerti. Bagi Hodak, koneksi di luar lapangan tak kalah penting dari skema taktik. Malahan justru sering menjadi fondasi untuk memenangi duel-duel penting di lapangan hijau.
“Bisa dilihat perlahan mereka bisa semakin menyatu dan mengerti satu sama lain dengan lebih baik. Jadi saat mereka sudah berteman di luar lapangan, mereka akan menjadi lebih baik ketika di dalam lapangan juga,” jelasnya lagi.
TC Thailand jelas dimanfaatkan sebagai fase membangun kebersamaan. Di tahap ini, adaptasi pemain baru terhadap kultur tim serta ritme latihan jadi prioritas. Ketika komunikasi cair, respons taktik pun biasanya lebih cepat terserap.
Persib Bandung dijadwalkan berada di Thailand hingga (27/07/2025). Masa itu dianggap cukup oleh tim pelatih untuk menggabungkan aspek fisik, taktikal, dan mental kolektif sebelum memasuki fase kompetitif resmi.
Begitu kembali ke Indonesia, fokus langsung bergeser ke laga pembuka BRI Super League 2025/2026. Persib akan menghadapi Semen Padang FC pada 9 Agustus mendatang. Laga tersebut bisa menjadi tolok ukur awal sejauh mana proses penyatuan tim berjalan efektif.
Tak berhenti di situ, Pangeran Biru juga sudah ditunggu partai penting di kualifikasi antarklub Asia. Mereka akan menjalani play off AFC Champions League Two melawan Manila Digger yang merupakan wakil dari Filipina. Jadwal padat yang menuntut kesiapan fisik sekaligus kedalaman skuad.
Proses Masih Berjalan, Supporter Sebaiknya Tetap Jaga Ekspektasi
Meski tanda-tanda kebersamaan sudah terlihat, supporter diimbau tidak terburu-buru memasang ekspektasi terlalu tinggi. Dalam fase transisi, tim yang dipenuhi wajah baru memerlukan waktu untuk benar-benar kompak dalam pertandingan resmi. Pandangan ini tercermin dalam bahan analisis kedua yang kami terima.
Diingatkan bahwa adaptasi gaya bermain masih berlangsung. Apa yang tampak solid di sesi latihan belum tentu langsung mulus di laga kompetitif yang ritmenya lebih tinggi dan tekanannya berbeda. Itu sebabnya kesabaran publik menjadi penting.
Persaingan di kasta tertinggi sepak bola tanah air juga diyakini akan ketat. Klub-klub rival tengah berbenah, dan Persib harus menjaga konsistensi agar tidak tertinggal. Tekanan mental dari status juara bertahan pun akan selalu mengikuti.
Analisis dalam bahan juga menyebut perlunya mengantisipasi kendala kebugaran serta naik-turun performa pemain. Ini bagian wajar dari musim panjang dan harus dikelola dengan rotasi tepat oleh tim pelatih.
Catatan musim sebelumnya mengajarkan bahwa hasil apik di pramusim belum otomatis berubah jadi dominasi di kompetisi resmi. Karena itu, apresiasi dan dukungan konstruktif dari bobotoh lebih dibutuhkan ketimbang beban target berlebihan sejak awal.
Singkatnya, chemistry yang mulai menyatu adalah langkah positif, tetapi supporter Persib sebaiknya tetap realistis dan memerikan dukungan penuh, sabar menunggu tim berkembang, dan biarkan proses berjalan tanpa tekanan yang justru bisa mengganggu progres.
Baca Juga
-
Dihajar Filipina, Timnas Indonesia Kalah Memalukan di SEA Games 2025!
-
Ari Lasso Beri Kejutan Romantis untuk Dearly Djoshua, Bantah Rumor Putus?
-
Hadapi Filipina, Timnas Indonesia Jangan sampai Senasib dengan Myanmar
-
John Heitinga Dirumorkan Latih Timnas Indonesia, Rekam Jejaknya Cemerlang?
-
Ria Ricis Bongkar Kisah Pilu Bencana Sumatra: Rumah Hanyut, Keluarga Hilang, Semua Berantakan
Artikel Terkait
Hobi
-
SEA Games 2025: Kekalahan dari Filipina Langsung Tempatkan Garuda Muda di Ambang Kegagalan!
-
Dihajar Filipina, Timnas Indonesia Kalah Memalukan di SEA Games 2025!
-
SEA Games 2025: Tim Bulu Tangkis Beregu Indonesia Kompak Lolos ke Final
-
Laga Perdana vs Filipina dan Sulitnya Indra Sjafri Beserta Anak Asuh Belajar dari Pengalaman
-
Bukan Timur Kapadze atau STY, Ini 4 Kandidat Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Diduga Disindir Anggota DPR soal Donasi, Ferry Irwandi Malah Kasih Jawaban Begini
-
5 Smart TV 100 Inci Terbaik 2025: Samsung QN80F hingga Xiaomi Max, Mana yang Paling Worth It?
-
Otak Sering Buyar? Kuasai 6 Jurus Tingkatkan Produktivitas Ini
-
Jerome Polin Jelaskan Skala Deforestasi Indonesia Lewat Hitungan Matematika
-
Mengapa Anak Muda Rentan Jadi Korban? Lokakarya Indonesia-Kamboja Ungkap Modus Baru Penipuan Online