M. Reza Sulaiman | Anggia Khofifah P
Poster True Haunting (X/netflix)
Anggia Khofifah P

Netflix kembali menghadirkan suguhan horor dengan judul 'True Haunting'. Serial terbaru ini mengangkat kisah nyata tentang pengalaman supranatural yang dihidupkan kembali melalui kesaksian para saksi mata, dikombinasikan dengan adegan rekonstruksi (memperagakan kembali sebuah peristiwa yang terjadi untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan meyakinkan tentang kronologi dan fakta kejadiannya).

Menariknya, proyek ini digarap oleh James Wan, sosok yang kerap dijuluki sebagai maestro horor modern berkat kesuksesannya lewat waralaba 'Saw', 'The Conjuring', dan 'Insidious'.

Trailer 'True Haunting' yang dirilis pada 18 September langsung mencuri perhatian. Dari tayangan singkat tersebut, penonton dapat merasakan nuansa seram yang mirip dengan film-film horor besutan Wan.

Mengutip dari Screen Rant, serial ini menampilkan berbagai kisah menakutkan yang diambil dari kasus nyata, dengan testimoni saksi mata yang memperkuat nuansa mencekam. Kehadiran Wan melalui rumah produksi Atomic Monster diyakini mampu menghadirkan kualitas horor kelas atas, apalagi selama ini ia dikenal piawai dalam menyusun elemen ketegangan yang efektif.

Walau James Wan tidak menyutradarai langsung tiap episodenya, gaya khas horornya terasa jelas dalam serial ini. Trailer yang dirilis memperlihatkan adegan-adegan rekonstruksi yang sekilas mengingatkan pada 'The Conjuring'. Hal ini menunjukkan bagaimana pengaruh Wan tetap melekat dalam setiap detail, sekalipun ia berperan lebih banyak sebagai produser.

Yahoo Entertainment melaporkan bahwa 'True Haunting' akan hadir dalam format docuseries, serupa dengan serial 'Paranormal Witness' yang sempat populer di kanal Syfy.

Serial tersebut memang digarap oleh tim kreatif yang sama, sehingga tidak mengherankan jika nuansanya sangat mirip namun dengan sentuhan khas James Wan.

Serial ini terdiri dari dua kisah utama, masing-masing terbagi dalam beberapa episode. Kisah pertama berjudul 'This House Murdered Me' yang disutradarai oleh Luke Watson ('The Swarm'), sementara kisah kedua bertajut 'Eerie Hall' digarap oleh Neil Rawles ('The Takedown: American Aryans').

Menurut deskripsi resmi Netflix, kedua kisah ini akan menyajikan pengalaman supernatural yang begitu intens, menegangkan, sekaligus emosional.

Menariknya, meski Wan tidak turun tangan sebagai sutradara, ia bersama sejumlah nama besar lainnya didapuk sebagai produser eksekutif, seperti Simon Allen, Mark Lewis, Lindsay Shapero, Scott Stewart, Michael Clear, dan Rob Hackett. Kolaborasi ini diyakini akan menghasilkan sajian horor dokumenter dengan kualitas tinggi, baik dari sisi cerita maupun visual.

Selain itu, 'True Haunting' hadir pada waktu yang sangat tepat. Netflix menjadwalkan perilisan seluruh episode pada 7 Oktober 2025, bertepatan dengan awal musim Halloween, periode yang selalu identik dengan tontonan horor. Dengan strategi ini, serial tersebut diprediksi akan menarik perhatian besar dari penggemar horor yang mencari sajian baru untuk dinikmati sepanjang bulan penuh nuansa mistis itu.

Bagi para penggemar karya James Wan, 'True Haunting' bisa menjadi pengalaman unik. Jika biasanya mereka disuguhi kisah fiksi murni dengan balutan atmosfer horor, kali ini mereka akan dibawa ke dunia nyata di mana kisah-kisah seram benar-benar dialami oleh orang-orang biasa.

Keberanian Netflix menghadirkan proyek ini juga sejalan dengan tren platform tersebut dalam memperkaya katalog horornya. Sebelumnya, Netflix sukses dengan 'Midnight Mass' karya Mike Flanagan dan 'Stranger Things' yang lebih berorientasi pada horor-fantasi. Kini, dengan 'True Haunting', Netflix menambah variasi dengan menghadirkan horor berbasis kisah nyata yang dieksekusi secara sinematis.

Apakah serial ini akan melahirkan musim-musim berikutnya, tentu sangat bergantung pada respons penonton.