Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Raisa. [Instagram raisa6690]
Rana Fayola R.

Raisa kembali mencuri perhatian publik lewat pernyataannya yang blak-blakan soal makna di balik lagu Si Paling Mahir. Dalam penjelasannya, sang penyanyi menyebut bahwa Si Paling Mahir sebenarnya berisi sindiran halus, menggambarkan fenomena sosial yang kini sering terjadi, terutama di tengah kehidupan masyarakat urban.

Lagu ini menjadi salah satu materi menarik dari album It’s Personal, sekaligus membuktikan konsistensi Raisa sebagai musisi yang peka melihat realita sekitar.

Dalam album tersebut, Raisa tak hanya mengangkat kisah cinta, tetapi juga ketimpangan emosional yang dialami banyak orang. Ia kembali menunjukkan kualitasnya sebagai penulis lagu yang cermat menangkap fenomena sosial dan menerjemahkannya menjadi karya yang relatable.

Salah satu yang paling menyita perhatian adalah lagu Si Paling Mahir. Lagu ini disebut Raisa sebagai satir yang ditujukan kepada mereka yang sangat lihai menampilkan diri seolah baik-baik saja, meski kenyataannya sedang lelah atau menyimpan masalah pribadi.

Dalam perbincangan di Podcast Naik Clas, Raisa menjelaskan bahwa banyak orang tak sadar sedang menjalani hidup dengan “topeng”. Mereka terpaksa terlihat kuat dan bahagia, meski di dalam hati sedang goyah.

Ia mengatakan, di balik kalimat “si paling mahir”, terdapat kritik halus terhadap budaya narsis atau pencitraan yang semakin marak, baik di kehidupan nyata maupun media sosial. Namun, makna sebenarnya bukanlah tentang kesombongan, melainkan kemampuan seseorang berakting seolah hidupnya selalu baik-baik saja.

“Si paling mahir tuh satir ya. Kayak paling mahir, ih narsis banget lo. Tapi ternyata full-nya adalah paling mahir terlihat baik-baik saja,” ujarnya dalam video yang dirilis Sabtu (15/11/2025) sebagaimana dikutip suara.com.

Lebih jauh, Raisa melihat fenomena tersebut sangat relevan, terutama di kota besar tempat tekanan hidup seringkali tidak terlihat. Banyak orang menjalankan rutinitas padat, menghadapi kemacetan, tuntutan pekerjaan, hingga persoalan pribadi yang tak pernah benar-benar selesai.

Fenomena ‘Topeng Kebahagiaan’ di Kehidupan Urban

Inspirasi lagu ini datang dari kebiasaan Raisa saat memperhatikan orang-orang yang pulang bekerja. Ia membayangkan suasana kereta yang penuh sesak, orang-orang pulang kerja dengan wajah letih, namun tetap berusaha tersenyum dan tampil profesional.

Menurutnya, gambaran itu sangat kuat dan menggugah. Momen-momen kecil yang ia amati berubah menjadi rangkaian lirik satir yang dekat dengan keseharian banyak orang.

Selain eksplorasi makna lagu, kiprah Raisa sebagai musisi juga menjadi sorotan tersendiri. Kemampuannya dalam menciptakan lagu dengan lirik puitis dan melodi yang memikat menjadikannya salah satu penyanyi paling dicintai di Indonesia.

Raisa telah melahirkan sejumlah lagu hits seperti Serba Salah, Mantan Terindah, dan Kali Kedua. Karya-karya tersebut memperlihatkan bagaimana sensitivitas musikalnya mampu menyentuh perasaan pendengar dari berbagai kalangan.

Tak hanya sukses secara komersial, musik Raisa juga menuai apresiasi dari kritikus berkat originalitas dan kualitas produksinya. Hal ini membuat setiap perilisan lagu baru dari dirinya selalu dinantikan.