Sekar Anindyah Lamase | Raysazahra A.M
Film Wicked: For Good (Universal Pictures)
Raysazahra A.M

Setelah kesuksesan film Wicked yang rilis tahun 2024, bagian keduanya yang bertajuk Wicked: For Good pun kini melanjutkan tren positif yang sama. Film ini sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop Indonesia sejak 19 November lalu.

Mengutip data dari laman The Numbers pada Senin (24/11/2025), Wicked: For Good telah meraih pendapatan sebesar 150 juta dolar AS di box office domestik dan total pendapatan global senilai 226 juta dolar AS.

Capaian ini sekaligus mencetak sejumlah rekor baru bagi dua pemeran utamanya, Cynthia Erivo dan Ariana Grande, sutradara Jon M. Chu, serta produser Marc Platt.

Dengan pencapaian tersebut, Wicked: For Good menjadi film dengan pendapatan akhir pekan pembuka terbesar sepanjang sejarah untuk adaptasi Broadway, melampaui film pertama yang meraup $112,5 juta.

Film ini juga menempati posisi sebagai pembukaan akhir pekan terbesar kedua tahun ini, berada tepat di bawah A Minecraft Movie yang meraup $163 juta saat dirilis pada April lalu.

Wicked: For Good merupakan adaptasi dari paruh kedua musikal Broadway fenomenal Wicked. Musikal itu sendiri diadaptasi dari novel karya Gregory Maguire dan menjadi salah satu pertunjukan Broadway tersukses sepanjang masa.

Cerita Wicked: For Good berlangsung 12 kali pergantian musim setelah Elphaba terbang pergi di akhir film Wicked. Saat seluruh Oz diliputi ketakutan akan ancaman yang mereka yakini berasal darinya, Glinda melangkah maju dan resmi menjalankan perannya sebagai Glinda the Good.

Ia berusaha memulihkan ketertiban di bawah arahan Madame Morrible, sang pengendali propaganda, sembari bergulat dengan kenyataan pahit bahwa Elphaba berusaha mengungkap kebenaran mengenai rezim menindas milik Wizard of Oz.

Di sisi lain, Fiyero memulai pencariannya untuk mengetahui nasib Elphaba, bahkan ketika rezim Sang Penyihir terus memperketat kontrol dan menebar ketakutan di seluruh Oz.

Seiring konflik mencapai titik klimaks, alur cerita kemudian bersinggungan dengan peristiwa dalam The Wizard of Oz, termasuk kedatangan Dorothy Gale yang terhempas tornado.

Semua ini terjalin sembari memperlihatkan bagaimana pilihan Elphaba dan Glinda membentuk takdir keduanya serta masa depan Emerald City.

Dalam wawancara bersama The Guardian, Jon M. Chu menyampaikan perspektifnya mengenai relevansi cerita Wicked: For Good dengan kondisi saat ini.

Setiap kisah yang abadi selalu terasa relevan, karena pada dasarnya berbicara tentang kondisi manusia. Ketika seseorang atau pihak menjadi terlalu berkuasa, apa yang terjadi pada mereka yang tidak punya kuasa? Siklus itu, sayangnya, selalu muncul kembali setiap beberapa generasi dan mungkin inilah momen kita menghadapinya. Kini, kitalah yang menjadi orang dewasa di ruangan ini.” tutur Jon M. Chu.

Naskah film ini ditulis oleh Winnie Holzman dan Dana Fox, sementara David Stone dan Marc Platt bertindak sebagai produser di bawah bendera Marc Platt Productions.

Jajaran pemainnya ada Ariana Grande sebagai Galinda Upland alias Glinda, Bronwyn James sebagai ShenShen, Cynthia Erivo sebagai Elphaba Thropp, Michelle Yeoh sebagai Madame Morrible, Jonathan Bailey sebagai Fiyero Tigelaar, Bowen Yang sebagai Pfannee, Jeff Goldblum sebagai The Wonderful Wizard of Oz, dan masih banyak lagi.

Di situs Rotten Tomatoes, Wicked: For Good mendapat rating 95% dari audiens dan berhasil menyandang label Verified Hot, sementara para kritikus memberi skor 70%.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS