Hayuning Ratri Hapsari | Anggia Khofifah P
Para pemain dan kru film panjang Laut Bercerita (instagram.com/pal8pictures)
Anggia Khofifah P

Film adaptasi dari novel legendaris Laut Bercerita karya Leila S. Chudori resmi diumumkan oleh Pal8 Pictures pada hari terakhir JAFF Market 2025 di Yogyakarta. Direktur Pal8 Pictures, Budi Setyarso, menyampaikan bahwa proyek film panjang pertama milik rumah produksi baru di bawah Tempo ini telah memasuki sekitar 40 hari proses syuting.

Film ini disutradarai oleh Yosep Anggi Noen (yang dikenal atas film-film seperti Istirahatlah Kata-kata, The Science of Fictions, 24 Jam Bersama Gaspar, dan Tebusan Dosa), dengan naskah yang ditulis bersama oleh Anggi dan Leila S. Chudori.

Pengumuman tersebut menjadi salah satu yang paling disorot karena novel ini dikenal luas sebagai karya penting dalam sastra Indonesia kontemporer dan memiliki relevansi kuat lintas generasi.

Dalam rilis resmi di akun Instagram Pal8 Pictures, film ini diperkenalkan sebagai adaptasi resmi dari novel Laut Bercerita yang akan tayang di bioskop pada 2026.

Pal8 Pictures bekerja sama dengan VMS Studio, Jagartha Group, dan Lynx Films untuk mewujudkan proyek ambisius yang mereka sebut sebagai kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar.

Kisah yang berlatar 1990-an ini mengisahkan keluarga Arya Wibisono yang kehilangan putra sulung mereka, Biru Laut, seorang aktivis mahasiswa yang diculik dan tidak pernah kembali. Pencarian yang tak pernah berhenti, harapan yang tak padam, serta duka yang tak kunjung selesai menjadi inti emosional dari narasi film ini.

Para pemain yang diumumkan di JAFF Market 2025 menambah ekspektasi publik terhadap adaptasi ini. Reza Rahardian dipastikan memerankan tokoh utama, Biru Laut, sementara Yunita Siregar berperan sebagai sang adik, Asmara Jati.

Christine Hakim dan Arswendy Bening Swara akan hadir sebagai orang tua Biru Laut, tokoh yang mewakili ketabahan dan kehilangan yang mendalam. Dian Sastrowardoyo berperan sebagai Kasih Kinanti, sementara Eva Celia tampil sebagai Ratih Anjani.

Para aktor papan atas ini sebelumnya telah menyampaikan antusiasme mereka terhadap proyek tersebut. Eva Celia menyebut keterlibatannya sebagai kehormatan dan kebahagiaan luar biasa, sementara Reza Rahardian mengaku terbantu karena sebelumnya sempat terlibat dalam film pendek adaptasi Laut Bercerita, sehingga ia telah memahami karakter dan dunia Biru Laut lebih dalam.

Dalam unggahan lanjutan di Instagram, Pal8 Pictures menegaskan kembali bahwa Laut Bercerita bukan sekadar kisah tentang hilangnya seorang anak, tetapi perjalanan batin tentang cinta, kehilangan, dan ketabahan manusia menghadapi ketidakpastian.

Mereka menulis bahwa kisah ini akan kembali dihidupkan melalui visual yang kuat, menyentuh, dan relevan dengan situasi sosial Indonesia. Proses produksi dijadwalkan berlangsung di berbagai kota, termasuk Semarang, Salatiga, dan Sukabumi.

Novel Laut Bercerita sendiri, yang diterbitkan pada 2017, merupakan karya fiksi sejarah yang menggambarkan tragedi penghilangan paksa aktivis mahasiswa menjelang Reformasi 1998. Leila S. Chudori menyampaikan bahwa kisah tersebut terinspirasi dari pengalaman dan pengamatan pribadinya sebagai jurnalis.

Novel ini dibagi menjadi dua bagian: bagian pertama dari sudut pandang Biru Laut, dan bagian kedua dari sudut pandang sang adik, Asmara Jati.

Kisah Biru menggambarkan aktivitas perlawanan mahasiswa, pelarian, penangkapan, hingga penyiksaan. Sementara kisah Asmara menyoroti duka keluarga korban dan perjuangan menuntut keadilan, termasuk gambaran Aksi Kamisan yang menjadi simbol perlawanan moral atas penghilangan paksa.

Hadirnya Laut Bercerita di layar lebar pada 2026 menjadi momen penting tidak hanya bagi penggemar novel ini, tetapi juga bagi publik Indonesia yang menaruh perhatian pada karya sinema tentang sejarah, kemanusiaan, dan ingatan kolektif.

Dengan deretan aktor ternama, kolaborasi kreatif yang solid, serta sumber materi yang kuat, film ini berpotensi menjadi salah satu karya paling berpengaruh di tahun perilisannya.