Lintang Siltya Utami | Raysazahra A.M
Film Marty Supreme (A24)
Raysazahra A.M

Dengan waktu kurang dari sepekan menjelang penayangan resminya di bioskop, film Marty Supreme yang dibintangi Timothée Chalamet sudah mencetak rekor, yang mana penjualan tiket presale-nya melaju lebih cepat dibanding film A24 mana pun.

Menyadur laporan dari Deadline pada Minggu (21/12/2025), lebih dari 65 jadwal penayangan dilaporkan telah ludes terjual, dengan sekitar 70 persen total tiket presale sudah terserap. Dari sisi demografi, mayoritas pembeli tiket berasal dari kelompok usia muda 17–24 tahun.

Antusiasme tersebut terbilang menarik, mengingat film ini mengangkat sosok atlet legenda tenis meja Marty Reisman yang masa kejayaannya terjadi jauh sebelum generasi Gen Z lahir. Namun, tampilnya Timothée Chalamet sebagai pemeran utama disebut menjadi daya tarik terbesar yang mendorong minat penonton muda terhadap film ini.

Apalagi film ini sudah lebih dulu menuai respons positif saat diputar perdana di New York Film Festival pada Oktober lalu. Situs Rotten Tomatoes mencatat tingkat respons positif mencapai 94 persen dari lebih dari 120 ulasan kritikus.

Memasuki awal musim penghargaan, Marty Supreme juga mulai mengumpulkan pencapaian penting. Film ini meraih delapan nominasi Critics’ Choice dan tiga nominasi Golden Globe. American Film Institute (AFI) Awards bahkan memasukkan Marty Supreme ke dalam daftar 10 Film Terbaik 2025.

Film Marty Supreme disutradarai oleh Josh Safdie, yang juga menulis skenario bersama Ronald Bronstein. Keduanya juga menjadi produser, bersama Eli Bush, Anthony Katagas, dan Timothée Chalamet. Marty Supreme dijadwalkan rilis di bioskop Amerika Serikat oleh A24 pada 25 Desember 2025.

Berlatar New York pada awal 1950-an, Timothée Chalamet memerankan Marty Mauser, seorang pegawai toko sepatu yang memendam ambisi besar untuk menjadi bintang di dunia tenis meja. Bahkan sebelum benar-benar diakui, Marty sudah memosisikan dirinya sebagai calon bintang emas cabang olahraga yang tengah naik daun tersebut.

Di sisi lain, kehidupan Marty jauh dari kata glamor. Ia masih tinggal bersama sang ibu, Rebecca. Marty juga menjalin hubungan terlarang dengan sahabat lamanya yang telah menikah, Rachel Mizler.

Meski begitu, fokus Marty tetap tertuju pada ambisinya. Ia meninggalkan pekerjaannya di toko sepatu dan bertolak ke London demi mengikuti turnamen tenis meja besar.

Karakter Marty Mauser digambarkan sebagai sosok yang dipenuhi hasrat menjalani hidup dan tekad besar untuk membungkam semua keraguan, berjuang naik dari seorang hustler menjadi bintang internasional dengan segala cara.

Namun, seiring langkahnya menembus lapisan atas dunia yang diimpikannya, taruhannya ikut membesar. Jalan menuju puncak dipenuhi lika-liku yang kian berbahaya, mengancam keberadaannya sekaligus hubungan-hubungan terbatas yang masih ia miliki sepanjang perjalanan tersebut.

Dalam wawancara bersama IndieWire, Timothée Chalamet berbagi kesannya saat Marty Supreme pertama kali diputar di New York Film Festival. Ia mengaku momen itu sangat berkesan karena film tersebut merupakan proyek yang benar-benar ia banggakan.

“Itu luar biasa. Ini proyek yang benar-benar sangat aku banggakan. Jadi momen pengungkapan pertamanya itu terasa besar. Jujur saja, itu menegangkan. Dan tentu saja itu keputusan Josh dan A24, tapi aku juga ikut memberi masukan. Pemutaran kejutan itu langkah yang berani. Dan hasilnya tepat sasaran. Itu salah satu pengalaman screening terbaik yang pernah aku alami dalam hidupku,” tutur Timothée Chalamet.

Selain Timothée Chalamet, Marty Supreme juga dibintangi Gwyneth Paltrow, Odessa A’zion, Kevin O’Leary, Tyler Okonma, Abel Ferrara, Fran Drescher, Sandra Bernhard, Spenser Granese, Luke Manley, John Catsimatidis, Isaac Mizrahi, George Gervin, Ted Williams, Emory Cohen, Géza Röhrig, Penn Jillette, dan masih banyak lagi.