NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) atau yang masyarakat kenal sebagai narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) merupakan suatu zat kimia yang apabila dikonsumsi atau dimasukkan ke dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan suasana hati, pikiran, bahkan perilaku seseorang. Penggolongan NAPZA telah dijelaskan secara mendetail melalui UU No 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan UU No 5 tahun 1997 tentang psikotropika.
Narkoba adalah jenis obat penghilang rasa sakit/nyeri yang sering kali disalahgunakan. Narkotika sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu naarkotik yang berarti mabuk dan berhalusinasi. Pada tahun 2000 SM ditemukan serbuk sari bunga opium di Sumeria yang digunakan sebagai obat bius pada saat pembedahan. Tahun 1805, ilmuwan menemukan morfin sebagai pengganti opium yang digunakan pada masanya sebagai obat bius. Namun, lama-lama zat tersebut disalahgunakan pada abad ke-19.
Ketika bicara soal NAPZA terdapat dua istilah yang akan sering kita jumpai yaitu penyalahgunaan dan ketergantungan. Kedua hal ini tentunya memiliki pengertian yang berbeda. Penyalahgunaan merupakan penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis yang berdampak pada kesehatan fisik, psikis, atau sosial.
Sedangkan ketergantungan adalah kondisi dimana seseorang telah ketergantungan secara fisik maupun psikis sehingga tubuh membutuhkan dosis yang meningkat dari waktu ke waktu (toleransi), apabila dosis dikurangi atau dihentikan secara tiba tiba dapat menyebabkan gejala putus obat.
Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia semakin meningkat. Dalam laporan Badan Narkotika Nasional (BNN) angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar pada tahun 2019 mencapai angka lebih dari dua juta orang dengan rentang usia 15-35 tahun.Terdapat berbagai alasan mengapa seseorang menggunakan narkoba, antara lain: agar dapat diterima oleh lingkungan pertemanannya, sebagai bentuk pelarian, mengurangi kebosanan, agar tampak dewasa, sebagai cara menunjukkan pemberontakan, atau hanya mencoba-coba.
Orang yang menyalahgunakan NAPZA dapat menunjukkan gejala seperti jalan sempoyongan, bicara pelo, apatis, mengantuk, banyak sayatan/bekas suntikan, emosional/agresif, sering mengurung diri di kamar/kamar mandi, tidak menjaga kebersihan, dan menghindar bertemu orang lain/keluarga.
NAPZA tentunya mengandung berbagai zat yang apabila dikonsumsi berlebihan berdampak pada kesehatan jasmani maupun rohani individu. Tubuh memiliki suatu proses adaptasi (penyesuaian diri). Proses adaptasi kebutuhan bagi para pengguna NAPZA ditunjukkan dengan peningkatan dosis dari waktu ke waktu agar dapat memperoleh suatu efek yang sama.
Akibat dari peningkatan dosis tersebut maka dapat menyebabkan seseorang mengalami risiko tinggi mengalami overdosis. Disamping itu, apabila seorang pengguna diputus penggunaan NAPZA secara tiba tiba maka akan menyebabkan sakaw/gejala putus zat yang sangat menyakitkan. Selain itu, penggunaan jarum suntuik secara bergantian dapat meningkatkan risiko untuk tertular HIV/AIDS dan hepatitis.
Dampak tersebut tentunya akan merugikan diri seseorang, maka sepatutnya kita perlu untuk bersama-sama mencegahnya. Cara pencegahan yang dapat kita lakukan dapat berupa memberikan informasi yang efektif mengenai NAPZA sejak dini dan penyuluhan harus dilakukan secara terus-menerus dengan menggunakan berbagai media baik cetak maupun elektronik. Segera melapor pada pihak yang berwajib apabila mengetahui modus-modus pengedaran narkoba. Terakhir, tidak lupa untuk menjaga diri sendiri dengan senantiasa melakukan berbagai macam kegiatan yang positif, seperti membaca, menulis, bersepeda, dll.
Referensi:
- HUMAS, T. (2019, Juli 12). Artikel: Waspada Penyalahgunaan Napza. Retrieved from RSUP Persahabatan: https://www.rsuppersahabatan.co.id/artikel/read/waspada-penyalahgunaan-napza
- Kebenaran Tentang Narkoba: Mengapa Orang-Orang Menggunakan Narkoba. (n.d.). Retrieved from Yayasan Untuk Dunia Bebas Narkoba: https://www.duniabebasnarkoba.org/drugfacts/drugs/why-do-people-take-drugs.html
- Pelayananpublik.id. (2019, Oktober 22). InfoPublik: Arti Narkoba, Asal-usul, Jenis dan Efek Memakainya. Retrieved from PelayananPublik.id: https://pelayananpublik.id/2019/10/22/arti-narkoba-asal-usul-jenis-dan-efek-memakainya/
- PUSLIDATIN. (2019, Agustus 12). Artikel: Penggunaan Narkotika di Kalangan Remaja Meningkat. Retrieved from Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia: https://bnn.go.id/penggunaan-narkotika-kalangan-remaja-meningkat/
- Riadi, M. (2013, Agustus 20). Kesehatan: Pengertian dan Jenis-jenis NAPZA. Retrieved from KajianPustaka.com: https://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-dan-jenis-jenis-napza.html
- https://addictionrehabtoronto.ca/teenage-drug-addiction/ (foto)
Baca Juga
Artikel Terkait
-
IDI Bogor Komitmen Tingkatkan Kapasitas Dokter, Percepat Penanganan Darurat, Hengky Apresiasi
-
Tak Perlu Takut Kanker! Pemerintah Sediakan Skrining Gratis Mulai 2025
-
Rahasia Umur Panjang yang Jarang Diketahui! Coba Trik Ini Sekarang!
-
MIND ID Tingkatkan Akses Kesehatan Masyarakat di Area Tambang Sepanjang 2024
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua