Kulit adalah organ tubuh terbesar yang kita miliki, dengan luas total sekitar 6 meter persegi. Kulit melindungi kita dari bakteri, membantu mengatur suhu tubuh, memungkinkan kita untuk merasakan sentuhan, panas, dan dingin. Selain menjadi pelindung untuk tubuh, kulit juga menjadi aset yang penting dalam hal kecantikan. Namun, kulit sangat rentan untuk mengalami karena berada di lapisan paling luar. Tanpa perawatan yang baik, kulit akan mudah rusak. Padahal, semua itu bisa dihindari jika kita melakukan upaya pencegahan salah satunya dengan cara menggunakan tabir surya, atau yang biasa kita kenal dengan nama sunscreen.
Sayangnya, masih banyak orang yang melupakan bahkan mengabaikan salah satu perawatan kulit terpenting ini. Untuk mengenal lebih jauh sunscreen, simak penjelasan di bawah ini, ya.
Apa Itu Sunscreen?
Sunscreen adalah zat yang membantu melindungi kulit dari sinar matahari yang berbahaya. Sunscreen dapat memantulkan, menyerap, dan menyebarkan radiasi ultraviolet A (UVA) dan B (UVB) untuk memberikan perlindungan terhadap kedua jenis radiasi. Sinar UVA adalah sinar yang menyebabkan penggelapan warna kulit, kerutan pada kulit, dan tanda-tanda penuaan dini lainnya, sedangkan sinar UVB menyebabkan kulit terbakar dan kanker kulit. Pada akhirnya, kedua sinar tersebut akan merusak kulit Anda.
Apa manfaat dari penggunaan Sunscreen?
Sunscreen memiliki efek fotoproteksi. Fotoproteksi adalah proses yang membantu mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. Fotoproteksi melibatkan faktor pelindung primer dan sekunder. Faktor utama adalah sunscreen, ini termasuk penghalang yang memantulkan dan menyebarkan cahaya dan menjadi bahan kimia yang menyerap cahaya. Faktor sekunder termasuk antioksidan dan enzim perbaikan DNA yang membantu membatasi kerusakan kulit. Contoh-contoh dari benda yang memiliki efek fotoproteksi adalah sunscreen, pakaian, topi, makeup, kacamata hitam, dan lain-lain. Efek merusak dari radiasi UV adalah munculnya kendur dan kerutan pada kulit, selain itu efek yang lebih parah dari radiasi ultraviolet adalah kanker kulit.
Terdapat penelitian di Jepang tentang efek penggunaan sunscreen pada lansia yang kulitnya mengalami kerusakan akibat terpapar sinar matahari berlebih. Hasilnya tampak setelah penggunaan sunscreen selama 6 bulan dan terbukti bahwa penggunaan sunscreen yang rutin dapat memperbaiki dan mengurangi kemerahan pada kulit. Ada juga penelitian yang mengatakan bahwa orang yang menggunakan sunscreen setiap hari mengalami penuaan kulit 24% lebih sedikit daripada mereka yang menggunakan sunscreen hanya sesekali.
Apa Saja Kandungan dari Sunscreen?
Setelah kita mengetahui manfaat dari sunscreen, sekarang kita perlu tahu juga nih apa saja kandungan dari sunscreen yang bisa membuat kulit kita lebih sehat. Jadi, sunscreen mengandung banyak antioksidan yang bermanfaat dan masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Antioksidan tersebut adalah vitamin C, vitamin E, silymarin, dan polifenol teh hijau.
- Vitamin C bertindak untuk melindungi dari kerusakan akibat sinar UV yang menyebabkan kulit terbakar dan kemerahan.
- Vitamin E dapat mencegah penuaan akibat paparan sinar matahari dan mencegah kemerahan pada kulit.
- Silymarin berfungsi untuk mengatur produksi minyak pada kulit dan proteksi terhadap radiasi ultraviolet.
- Polifenol teh hijau mengandung antioksidan yang lebih kuat dari vitamin C dan E. Mereka dapat meredakan radang dan mencegah atau membunuh sel kanker.
Sebelum kita belajar cara pengaplikasian sunscreen yang tepat, yuk kita bahas sedikit mengenai SPF pada sunscreen. Singkatnya, cara kerja SPF adalah seperti berikut. Jika kita menggunakan produk dengan SPF 50, itu akan melindungi kulit sampai terkena radiasi UVB 50 kali lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk membakar kulit yang tidak terlindungi.
Apakah SPF Tinggi Selalu Lebih Baik?
Jawabannya, ya dan tidak. Semakin tinggi SPF maka proteksinya akan lebih baik. Hasil dari penelitian mengatakan sunscreen dengan SPF 30 akan melindungi Anda dari sekitar 96,7% sinar UVB, sedangkan SPF 50 berarti perlindungan dari sekitar 98% sinar UVB. Namun, kita bisa melihat bahwa perbedaan antara SPF 30 dan SPF 50 itu tidak signifikan. SPF yang lebih tinggi dari 50 memberi sedikit perbedaan dalam mencegah kerusakan akibat sinar matahari dan tidak ada sunscreen yang menawarkan perlindungan 100% dari sinar UVB. Kita juga harus mengetahui bahwa semakin tinggi SPF, maka harga sunscreen akan lebih mahal. Oleh karena itu kita harus bijak dalam memilih sunscreen.
Berdasarkan suatu studi, SPF-15 atau lebih tinggi adalah kekuatan pemblokiran yang direkomendasikan karena SPF 15 melindungi Anda dari sekitar 93% sinar UVB. Namun, akan lebih ideal jika kita menggunakan sunscreen yang bisa memblokir sinar UVB dan UVA dengan efektif, yaitu dengan SPF 30 dengan perlindungan sekitar 96,7% dari sinar UVB.
Cara Menggunakan Sunscreen
Pengaplikasian yang benar adalah kunci efektivitas dalam penggunaan. Aplikasi sunscreen harus 15 menit sebelum paparan sinar matahari. Jumlah yang cukup untuk diterapkan adalah 2 mg/cm persegi, setara dengan 30 mL/aplikasi tubuh. Supaya lebih terbayang, kita bisa mengikuti two finger sunscreen rule. Two finger sunscreen rule adalah metode aplikasi SPF yang melibatkan meremas tabir surya sepanjang 2 jari dan mengoleskannya ke seluruh bagian tubuh Anda, seperti wajah/leher Anda. Tabir surya harus dioleskan kembali setiap 2 jam dan setelah berkeringat atau berenang.
Nah, kita sudah tau lebih banyak mengenai manfaat dan cara menggunakan sunscreen. Mulai sekarang, kita harus lebih rutin dalam penggunaan sunscreen, ya, teman-teman semua! Mari kita rawat kulit kita dan biasakan untuk melakukan tidakan preventif sebelum tindakan kuratif. Kulit yang sehat dan awet muda akan menantimu jika sudah terbiasa menggunakan sunscreen dari sekarang.
Referensi
Gabros S. Sunscreens and photoprotection [Internet]. StatPearls [Internet]. U.S. National Library of Medicine; 2021 [cited 2021Dec24]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537164/
Latha MS, Martis J, Shobha V, Sham Shinde R, Bangera S, Krishnankutty B, et al. Sunscreening Agents: A Review [Internet]. The Journal of clinical and aesthetic dermatology. Matrix Medical Communications; 2013 [cited 2021Dec24]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3543289/
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Rekomendasi Serum yang Mengandung Buah Nanas, Ampuh Cerahkan Kulit Kusam
-
3 Pelembab Panthenol untuk Redness dengan Harga Terjangkau, Cuma Rp48 Ribu
-
3 Varian Oil Serum dari Oasea, Ampuh Redakan Jerawat dan Pudarkan Dark Spot
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
-
Lolos Semifinal China Masters 2024, Jonatan Christie Dihadang Shi Yu Qi
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?