Banyak orang tidak menyadari bahaya kaporit kolam renang. Dampak membahayakan ini bisa terjadi karena pemberian kaporit yang terlalu banyak. Ada juga yang pemberiannya sesuai standar, tapi pada individu tertentu memberikan dampak buruk.
Jadi, tergantung kondisi tubuh setiap orang. Kandungan kaporit dalam kolam, bisa masuk ke dalam tubuh melalui beragam cara. Bisa melalui pernafasan akibat mencium gas klorin yang terkandung dalam kaporit.
Atau kontak langsung air yang mengandung kaporit dengan mata maupun kulit. Bisa juga karena tertelan airnya secara tidak sengaja saat berenang. Menyadur laman Hello Sehat, inilah 4 bahayanya yang penting untuk diperhatikan sebelum berenang:
1. Infeksi Kulit
Bahaya kaporit kolam renang pertama yaitu bisa menimbulkan infeksi kulit serta ruam merah. Kulit berpotensi terkena iritasi dan membuat rasanya seperti terbakar. Zat racun perusak kulit juga berkemungkinan terjadi saat klorin bereaksi dengan materi organik.
2. Iritasi Mata
Selain kulit, bagian mata juga rentan mengalami iritasi. Secara ilmiah, klorin akan menghasilkan senyawa bernama nitrogen triklorida saat bereaksi dengan zat organik, seperti keringat serta urine yang dihasilkan oleh para perenang.
Senyawa tersebut bisa mengakibatkan iritasi pada membran mucus atau selaput lendir yang memicu iritasi mata. Bila dibiarkan, semakin lama akan berpotensi menimbulkan berbagai masalah penglihatan lain, seperti katarak, retinitis, iritis serta kornea berawan.
3. Gangguan Pencernaan
Bahaya kaporit kolam renang selanjutnya yaitu mengganggu sistem pencernaan. Hal ini terjadi saat tidak sengaja meminum atau menelan air kolam renang dengan kandungan kaporit tinggi.
Secara umum, gangguan yang dirasakan setelah menelan air tersebut yaitu bagian tenggorokan terasa terbakar. Bila kaporit yang tertelan jumlahnya cukup banyak, jaringan dalam tubuh berpotensi mengalami kerusakan, utamanya jalur pencernaan.
4. Gangguan Pernapasan
Dampak membahayakan terakhir bagi kesehatan yaitu berpotensi mengalami gangguan pernapasan. Organ tubuh yang mudah terkena paparan zat klorin dalam bentuk gas adalah sistem pernapasan.
Diantaranya yaitu gangguan asma dan beberapa penyakit paru-paru, salah satunya bronkitis. Gangguan pernapasan lainnya akibat pembengkakan atau peradangan epligotis. Terganggunya pernapasan ini rentan dialami oleh perenang dengan jenis kolam indoor.
Supaya terhindar dari bahaya kaporit kolam renang tersebut, sebaiknya kamu menggunakan peralatan pelindung saat berenang. Seperti kacamata khusus untuk renang, penyumbat hidung dan usahakan berhati-hati saat membuka mulut supaya tidak kemasukan air kaporit.
Baca Juga
-
Perhatikan! 8 Tips Memilih Timbangan Badan Digital Berkualitas
-
Catat! 4 Tips Membeli Keyboard di Shopee agar Mendapatkan yang Berkualitas
-
3 Daya Tarik Rumah Jaksa Agung Malang sebagai Tempat Penginapan
-
Sebelum Pesan Kamar di Rumah Jaksa Agung Malang, Perhatikan 4 Hal Berikut
-
Tata Cara Kompres Foto Tanpa Software Tambahan Lewat Situs 11zon
Artikel Terkait
-
2 Alasan Air Kolam Diberi Kaporit, Banyak yang Belum Mengetahuinya
-
Update Ratusan ABG Digerebek Polisi Saat Pesta Bikini, Pengelola: Bilangnya Acara Ulang Tahun Kampus
-
Heboh, Polisi Gerebek Pesta Bikini Ratusan ABG di Kolam Renang, Netizen: Kota Religius Pantesan Depok Kena Bencana Mulu
-
Gerebek Pesta Bikini Ratusan ABG di Kolam Renang Depok, Polisi Amankan Kondom
Health
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Video Viral Dokter Tirta 'Bocorkan' Obat Wasir Murah, Aslinya Cuma Video Deepfake Penipu
-
Viral Ramuan 'Cuci Paru-paru' Pakai Daun Kelor, Dokter Tegaskan Itu Hoaks!
-
FYP Penuh Berita Rusuh Bikin Auto Cemas? Ini Cara Biar Nggak Mental Gak Ikutan Chaos
Terkini
-
Makan Sambil Nonton Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Adu Kuat Calon Menpora: Dari Raffi Ahmad si 'Sultan' hingga Taufik Hidayat sang Legenda
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
-
Indonesia Terjebak 76 Ribu Ton Sampah per Hari: Bisakah Limbah Makanan Jadi Solusi Berkelanjutan?