Lintang Siltya Utami | Nugraha Nugraha
Moto G57 Power. (Motorola)
Nugraha Nugraha

Motorola turut memanaskan pasar smartphone menjelang akhir 2025 dengan meluncurkan Moto G57 Power. Sama seperti tradisi seri-seri Power sebelumnya, perangkat ini dirancang untuk menawarkan daya tahan baterai luar biasa tanpa membuat harga melambung tinggi.

Namun, tahun ini Motorola terlihat lebih agresif. Selain baterai raksasa, Moto G57 Power juga membawa layar 120 Hz, stereo speaker, kamera ultrawide, dan chipset baru Snapdragon 6S Gen 4 yang performanya tergolong stabil untuk kelas mid-range. Kombinasi ini membuatnya cukup menarik bagi pengguna yang butuh HP tahan lama tapi tetap nyaman dipakai harian maupun gaming ringan.

Dari sisi desain, Moto G57 Power tetap membawa DNA khas Motorola yang simpel dan elegan. Unit belakangnya memakai material vegan leather yang terasa halus, tidak licin, dan tidak mudah meninggalkan sidik jari.

Sementara framenya memakai polikarbonat berkualitas yang terasa solid ketika digenggam. Motorola juga menyediakan pilihan warna bernuansa Pantone seperti Fluidity, Corser, dan Regata. Walaupun tampilannya tidak mencoba terlalu mewah seperti kaca pada flagship, HP ini justru terasa lebih praktis dan tahan banting.

Menariknya, walaupun memuat baterai 7.000 mAh, dimensi perangkat tetap terkontrol. Ketebalannya di bawah 8 mm dan bobotnya berada di kisaran 210 gram, cukup berat tetapi masih lebih nyaman dibanding beberapa HP baterai jumbo lain.

Moto G57 Power turut membawa sertifikasi IP64, yang berarti tahan debu dan percikan air. Motorola juga menyertakan standar ketahanan military 810H yang memastikan perangkat ini mampu bertahan terhadap variasi suhu dan guncangan tertentu.

Moto G57 Power mengusung layar IPS 6,72 inci beresolusi Full HD+. Panelnya memang bukan AMOLED, tetapi tampilannya tetap jernih dan memiliki sudut pandang yang baik. Refresh rate 120 Hz terasa mulus ketika scrolling atau membuka aplikasi media sosial. Moto G57 Power juga mampu menurunkan refresh rate hingga 30 Hz ketika layar idle untuk menekan konsumsi daya.

Tingkat kecerahan layarnya mencapai sekitar 1.000 nits di kondisi outdoor, cukup untuk penggunaan di bawah sinar matahari. Layarnya juga sudah dilindungi Gorilla Glass 7i dan mendukung fitur water-touch yang memungkinkan layar tetap responsif ketika terkena percikan air maupun ketika tangan sedikit basah. Secara keseluruhan, kualitas layarnya sudah memadai untuk penggunaan hiburan seperti streaming, browsing, hingga gaming kasual.

Walaupun tampil sederhana, sektor audio pada Moto G57 Power cukup mengejutkan. Perangkat ini sudah dibekali stereo speaker, dengan earpiece yang berfungsi sebagai speaker kedua.

Output suaranya terdengar lantang, dengan fokus pada frekuensi mid. Bass-nya memang tidak terlalu dalam, tetapi cukup rapi untuk ukuran mid-range. Hadirnya Dolby Atmos memberi opsi tuning tambahan untuk menyesuaikan suara dengan kebutuhan pengguna

Chipset Snapdragon 6S Gen 4 menjadi jantung utama perangkat ini. Meski posisinya tidak setinggi seri 7, chipset ini menawarkan peningkatan efisiensi dan kestabilan yang cukup terasa dalam penggunaan harian. Motorola menyandingkannya dengan RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB UFS 2.2. Ditambah fitur RAM expansion hingga 16 GB, multitasking terasa lebih ringan meski bukan yang paling cepat di kelasnya.

Dalam pengujian sintetis, skor AnTuTu-nya menembus sekitar 840.000 poin, cukup baik untuk harganya. Pengalaman gaming juga memadai. Mobile Legends berjalan stabil di 90 FPS, PUBG Mobile nyaman di 60 FPS, dan Genshin Impact bisa berjalan di kisaran 35-45 FPS pada pengaturan tinggi. Suhunya pun terjaga dan tidak mudah throttling berkat manajemen panas yang cukup baik.

Untuk sektor fotografi, Moto G57 Power membawa sensor utama 50 MP Sony LYT-600 yang sudah dilengkapi PDAF. Hasil fotonya terlihat natural dengan warna yang tidak berlebihan, cocok untuk pengguna yang menginginkan karakter gambar realistis. Yang menarik, Motorola tetap menyertakan kamera ultrawide 8 MP, fitur yang mulai jarang ditemukan di HP mid-range yang harganya ketat. Kamera depannya memang hanya 8 MP, tetapi cukup tajam untuk kebutuhan video call dan selfie kasual.

Perekaman videonya bisa mencapai 1080p 60 FPS atau QHD 30 FPS. Stabilisasi masih berbasis EIS, namun performanya cukup stabil untuk kebutuhan rekaman harian.

Daya tahan baterai menjadi highlight terbesar Moto G57 Power. Kapasitas 7.000 mAh membuatnya sangat tahan lama, bahkan bisa mencapai dua hari penggunaan normal. Menonton YouTube, scrolling media sosial, dan bermain game ringan tidak membuat baterainya cepat turun. Untuk proses charging, Motorola menyertakan charger 33W di paket penjualan. Mengisi daya dari 0 persen ke 100 persen membutuhkan sekitar 1,5 jam, masih cukup wajar untuk kapasitas sebesar ini.

Moto G57 Power menawarkan paket yang solid untuk pengguna yang mementingkan daya tahan baterai, performa stabil, dan fitur lengkap. Desainnya rapi, layarnya mulus, suaranya stereo, dan kameranya cukup kompetitif. Walaupun bukan yang paling kencang atau paling mewah, value yang ditawarkan sangat menarik, terutama bagi pengguna yang membutuhkan HP awet seharian tanpa harus membawa powerbank.