Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Risen Dhawuh Abdullah
Ilustrasi telur mentah. (Pixabay.com)

Telur merupakan bahan baku membuat makanan yang fleksibel. Artinya telur bisa digunakan untuk membuat berbagai makanan. Mulai dari roti hingga campuran nasi goreng. Selain itu telur juga merupakan bahan makanan yang mudah didapatkan.

Selain dalam keadaan matang, telur mentah juga dapat digunakan untuk bahan makanan. Misalnya membuat mayonaise. Kandungan yang terkandung pada telur matang dan mentah pada dasarnya tidak berbeda. Hanya saja mengonsumsi telur yang mentah bisa membuat risiko terkena bakteri Salmonella semakin besar.

Meski begitu bukan berarti mengonsumsi telur mentah dilarang. Anda tetap bisa menikmati telur mentah dalam bentuk olahan makanan yang sudah jadi. Sebab telur mentah banyak manfaatnya. Mulai dari menjaga kesehatan jantung hingga memberikan banyak energi.

Hanya saja, mengenali risiko mengonsumsi telur mentah juga tidak ada salahnya. Berikut risiko mengonsumsi telur mentah seperti dilansir sehatq.com:

1. Terkontaminasi Bakteri

Telur dengan keadaan mentah ataupun setengah matang berpeluang menjadi tempat untuk bakteri Salmonella berkembang. Anda perlu mengenali, gejala yang muncul karena bakteri tersebut adalah perut kram, diare, sampai demam. Jika Anda mengonsumsi telur mentah, keluhan biasanya akan muncul kurang lebih 6 jam sejak mengonsumsi.

Sejak tahun 1970-1990, sumber infeksi Salmonella banyak ditemukan pada cangkang telur yang terkontaminasi. Maka kemudian ilmuan mengembangkan pasteurisasi telur. Agar apa? Supaya bisa dikonsumsi walau dalam keadaan mentah ataupun setengah matang. Pasteurisasi membuat mengurangi bakteri.

2. Penyerapan Protein

Telur merupakan salah satu kandidat makanan yang kaya akan sumber protein. Harganya yang murah membuat banyak orang mencarinya. Lalu mengapa telur bisa kaya akan protein? Telur mengandung 9 asam amino esensial yang bisa disebuh sebagai sumber protein yang komplet. Walau begitu, memakan telur mentah bisa mengurangi penyerapan protein yang berkualitas.

Sebuah studi membandingkan, penyerapan protein pada orang yang mengonsumsi telur matang dan mentah. Hasilnya bagaimana? 90% protein telur dalam keadaan matang akan terserap. Sementara telur mentah hanya terserap 50%. Apa maksudnya? Tubuh lebih mudah menyerap protein telur matang.

3. Penyerapan Biotin

Tahukah Anda, selain protein, telur juga mengandung biotin. Apa itu biotin? Yaitu sejenis vitamin B7 yang larut dalam air. Apa kegunaannya? Untuk produksi glukosa dan asam lemak. Selain itu juga penting bagi ibu hamil. Kuning telur mengandung biotin sementara putih telurnya mengandung protein yang disebut avidin.

Hanya saja, dari penelitian putih telur mentah dapat mengikat biotin pada usus. Efeknya, penyerap menjadi tidak maksimal. Hal ini tidak terjadi pada telur matang karena panas saat proses pemasakan menghancurkan avidin.

Nah, itulah 3 risiko mengonsumsi telur mentah yang perlu Anda tahu. Mengonsumsi telur mentah memang tidak ada larangan, tapi memang sebaiknya konsumsilah telur yang matang!

Risen Dhawuh Abdullah