Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi diet. (freepik.com)

Saat ini telah banyak jenis diet yang digunakan oleh setiap orang baik secara individu maupun dalam suatu komunitas dengan berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang paling umum adalah untuk menurunkan berat badan ataupun menaikkan berat badan.

Setiap diet yang dilakukan sebenarnya memiliki sifat tersendiri mengenai fungsi dan kegunaan. Selain itu tak sembarang orang bisa menggunakan diet khusus tanpa adanya arahan dari Ahli Gizi.

Nah, di artikel kali ini kita akan membahas tentang enam tren diet yang hits di tahun 2022. Melansir dari laman BDA.UK.com, berikut pembahasannya.

1. Diet Keto

Diet keto merupakan jenis diet yang terfokus pada asupan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Tujuan dari diet ini adalah untuk mendorong keadaan metabolisme tubuh menjadi ketosis, dengan memaksa tubuh menggunakan lemak sebagai sumber bahan bakar utamanya, bukan dari glukosa.

Ada berbagai jenis pembagian asupan dalam diet keto, tetapi yang paling sering digunakan ialah 70% lemak, 20% protein dan 10% karbohidrat (di mana asupan karbohidrat hanya sebesar 20-50 gr per hari).

Pada dasarnya diet Ini diperuntukan bagi pengobatan epilepsi, tetapi sekarang telah banyak beralih menjadi cara trendi untuk menurunkan berat badan. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa diet keto dapat membantu menurunkan berat badan, terutama dalam jangka pendek, dan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Namun diet ini tidak dapat digunakan dalam jangka panjang, karena  memiliki efek samping seperti flu keto, sembelit, serta gangguan pencernaan lainnya.

2. Diet Probiotik

Diet probiotik menekankan pada pemilihan jenis makanan yang banyak mengandung bakteri baik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan. Makanan yang mengandung probiotik, contohnya kefir, yoghurt, kombucha, tempe, dan kimchi. Probiotik berperan dalam mengontrol nafsu makan, sehingga sering dijadikan sebagai diet untuk menurunkan berat badan.

Pada dasarnya konsumsi makanan probiotik bermanfaat bagi tubuh, akan tetapi harus tetap mengontrol jumlah dan porsinya, terutama jika makanan probiotik tersebut memiliki rasa yang asam. Terlalu banyak mengonsumsi makanan asam malah dapat menyebabkan diare ataupun ketidakseimbangan jumlah bakteri di usus.

3. Diet Vegan

Diet vegetarian memiliki beberapa bagian, salah satunya adalah diet vegan. Setiap orang yang menjalani diet vegan hanya diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan dari produk nabati, dan menghilangkan semua jenis produk hewani di dalam daftar menu makan mereka.

Konsumsi makanan utama vegan terfokus pada biji-bijian, sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, kacang-kacangan serta minyak dan lemak nabati. Biasanya mereka juga akan mengganti penggunaan daging hewan menjadi daging buatan yang terbuat dari gluten ataupun tempe.

Pada orang yang menjalani diet vegan disarankan untuk tetap memantau asupan zat gizi setiap harinya, karena ada berbagai jenis mikronutrien yang sangat minim dari bahan makanan nabati, seperti zat besi, kalsium, vitamin D, serta vitamin B12.

4. DASH Diet

Diet DASH merupakan salah satu opsi terbaik untuk mengatasi hipertensi selain diet rendah garam. Belakangan, diet ini juga mulai digunakan untuk menurunkan berat badan. Diet DASH menekankan pada konsumsi sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, serta mengurangi asupan makanan tinggi lemak jenuh, natrium dan gula.

5. Diet Meditreanian

Pada diet mediterania lebih mengutamakan konsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian utuh (gandum, beras merah, gandum hitam, serta jagung), aneka ragam sea food, unggas, telur, keju, yogurt, susu, minyak zaitun, serta aneka rempah-rempah herbal.

Untuk makanan yang dihindari pada diet ini, yaitu asupan gula tambahan, lemak jenuh, makanan olahan, dan makanan dengan natrium tinggi. Sebenarnya konsep diet mediteranian ini hampir mirip dengan DASH diet dan sering direkomendasikan sebagai salah satu diet sehat yang baik untuk tubuh.

6. Diet Flexitarian

Diet Flexitarian merupakan salah satu bagian dari vegetarian. Diet ini mengutamakan konsumsi sayuran dan gandum utuh serta masih memperbolehkan untuk mengonsumsi daging dan susu. Mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan biji-bijian yang memiliki kandungan serat tinggi telah terbukti dapat menjaga kesehatan jantung, membantu mengurangi kolesterol dan menstabilkan tekanan darah.

Selain itu pada diet flexitarian ini, jenis makanan olahan dibatasi asupannya agar dapat membantu menurunkan berat badan. Meskipun pada dasarnya penurunan berat badan bukan merupakan tujuan utama dari diet flexitarian ini.

Itulah tadi enam tren diet yang hits di tahun 2022 ini. Tetap konsultasikan setiap diet yang akan kamu terapkan kepada Ahli Gizi, agar mendapatkan arahan yang tepat. Semoga bermanfaat!

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz