Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Dimas Ramadhani Adi Yusuf
ilustrasi kecemasan (Pixabay.com)

Selama menjalani hidup, kita pasti pernah bahkan sering mengalami yang namanya kecemasan. Semisal saat melakukan sesuatu, seringkali kita dihantui oleh hal-hal yang tidak menyenangkan dan menakutkan untuk diri kita. Contoh sederhana, ketika seorang mahasiswa mendapatkan giliran untuk presentasi di dalam kelas. Bagi mereka (mahasiswa) yang memiliki kadar kecemasan yang cukup tinggi pasti akan merasa tegang dan khawatir duduk di depan teman-teman sekelas untuk menyampaikan materi yang telah dibagikan oleh dosen.

Di dalam sebuah buku yang berjudul "Manajemen Emosi: Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda" yang ditulis oleh Triantoro Safaria dan Nofrans Eka Saputra, dikatakan bahwasanya Calhoun dan Acocella mendefinisikan bahwa kecemasan merupakan perasaan ketakutan (baik realistis maupun tidak realistis) yang disertai dengan keadaan peningkatan reaksi kejiwaan. Kemudian di dalam buku yang sama, Hall dan Lindzey menambahkan bahwa kecemasan merupakan ketegangan yang dihasilkan dari ancaman terhadap keamanan, baik yang nyata maupun imajinasi biasa.

Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik konklusi bahwa kecemasan adalah perasaan takut, merasa khawatir atas apa yang dilakukan yang dimana perasaan tersebut diproduksi oleh kenyataan yang ada atau imajinasi liar kita sebagai seorang manusia. Perasaan cemas itu juga menurut Calhoun dan Acocella bisa menimbulkan 3 reaksi yang dapat dilihat dalam diri manusia.

Pertama, reaksi emosional. Reaksi ini berkaitan dengan persepsi individu terhadap pengaruh psikologis dari kecemasan, seperti perasaan keprihatinan, ketegangan, sedih, mencela diri sendiri atau orang lain.

Kedua, reaksi kognitif. Reaksi ini menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan berpikir jernih sehingga mengganggu dalam memecahkan suatu masalah atau persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Ketiga, reaksi fisiologis. Reaksi ini berkaitan dengan sistem syaraf yang mengendalikan berbagai otot dan kelenjar tubuh sehingga timbul reaksi dalam bentuk jantung berdetak lebih keras, nafas bergerak lebih cepat, dan tekanan darah meningkat.

Dari paparan di atas, perasaan cemas ternyata cukup membahayakan kondisi psikologis, biologis, dan kognitif kita. Maka dari itu, ada 6 cara yang direkomendasikan oleh Ramaiah dalam buku "Manajemen Emosi" untuk mengatasi kecemasan, diantaranya :

1. Pengendalian Diri

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia pasti memiliki banyak keinginan. Dan dari beberapa keinginan tersebut, banyak yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisinya. Sehingga, banyak hal yang harus dilakukan untuk mengendalikan berbagai keinginan tersebut.

2. Dukungan

Perasaan cemas biasanya seringkali timbul karena tidak adanya dukungan dari orang-orang terdekat. Seperti keluarga, sahabat, atau mungkin ayang (bahasa kekiniannya). Maka dari itu, dukungan dari orang-orang terdekat, tersayang dan tercinta ternyata cukup ampun tuk meminimalisir kecemasan.

3. Tindakan Fisik

Olahraga bukan hanya untuk menyehatkan fisik atau jasmani kita, bukan hanya untuk menghilangkan perut buncit, memperkecil paha atau membentuk otot dalam tubuh. Melainkan olahraga juga sangat berfungsi dan berguna untuk mengurangi kadar kecemasan yang ada dalam diri kita.

4. Tidur

Jika tidur di bulan puasa adalah ibadah (bernilai pahala), maka tidur di bulan-bulan lainnya pun juga bernilai ibadah. Karena dengan tidur, akan mengembalikan kesegaran dan kebugaran tubuh kita yang semula lelah dan lemas karena beraktivitas seharian.

5. Mendengarkan Musik

Musik bisa dibilang teman hidup kita. Tidak ada yang tidak menyukai musik, entah itu musik yang bergenre religi, pop, dangdut, galau, dan lain sebagainya. Apalagi musik-musik yang bernada lembut nan santai, sangat cocok untuk membantu kita menenangkan pikiran dan perasaan.

6. Konsumsi Makanan

Makanan juga cukup berperan dalam menjaga stabilitas emosionalitas kita. Karena dengan menjaga keseimbangan dalam mengonsumsi makanan yang menganduk gizi dan vitamin, tentu kesehatan tubuh akan terjaga dengan baik. Dan tubuh yang kuat, yang sehat, yang segar dan bugar pasti bisa mengelola perasaan cemasnya dengan baik pula.

Itulah beberapa cara yang cukup ampuh dalam meminimalisir kecemasan yang katanya seringkali menghantui kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat!

Video yang mungkin Anda suka

Dimas Ramadhani Adi Yusuf