Gunung Merapi kembali dikabarkan kembali mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) siang dan Minggu pagi (12/3/2023), BNPB Indonesia melalui akun media sosial resminya mengonfirmasi bahwa salah satu gunung api yang masih aktif di Indonesia ini memuntahkan awan panas guguran.
Gunung berapi, tidak hanya berbahaya saat terjadi letusan saja, dampak yang dihasilkan dari erupsi tersebut juga punya dampak berbahaya bagi manusia, terlebih untuk kesehatan.
Melansir dari laman SehatQ, ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh letusan gunung berapi yang perlu kita waspadai. Apa saja penyakit tersebut? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Penyakit Saluran Pernapasan
Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh letusan gunung api adalah adanya debu vulkanik, debu ini memang dikenal bermanfaat untuk menyuburkan tanah, tapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Tekstur debu vulkanik sangat halus sehingga dapat dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, meskipun demikian partikel dari debu tersebut punya tekstur yang kasar serta mengandung zat silika yang berbahaya.
Jika terpapar debu vulkanik dalam jumlah tinggi, hal ini dapat menyebabkan gangguan berupa nyeri dada dengan intensitas batuk dan iritasi yang meningkat.
Indikasi lainnya adalah iritasi hidung, pilek, iritasi dan nyeri tenggorokan, gejala bronkitis yang parah bagi yang sebelumnya sudah punya masalah pernapasan, kemudian sesak napas, mengi, serta batuk bagi penderita asma atau bronkitis.
BACA JUGA: Merapi Kembali Erupsi! Ini yang Harus Dilakukan saat Erupsi Gunung Berapi
2. Gangguan pada Mata
Tak hanya menyerang saluran pernapasan, abu vulkanik juga bisa masuk ke dalam mata dan menyebabkan iritasi. tekstur partikel abu yang kasar dapat menyebabkan goresan pada kornea mata dan konjungtivitis.
Beberapa gangguan yang terjadi pada mata diantaranya mata terasa perih, gatal, dan memerah, dari mata keluar lendir atau air mata, terjadi peradangan, dan sesitif berlebihan terhadap cahaya.
Untuk kamu yang menggunakan lensa kontak, disarankan untuk segera melepasnya agar tidak terjadi goresan pada kornea.
BACA JUGA: Indahnya Kaki Gunung Merapi Bisa Dinikmati di Wisata Lava Tour
3. Gangguan pada Kulit
Saat kita beraktivitas di luar ruangan dan abu vulkanik tak sengaja mengenai kulit, maka hal tersebut juga bisa menyebabkan gangguan, akibatnya kulit menjadi kemerahan dan mengalami iritasi.
Itulah 3 penyakit yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Dengan erupsi Gunung Merapi kemarin, sepatutnya kita mulai mempersiapkan diri dan menjaga kesehatan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Davide Tardozzi Ternyata Pengagum Berat Marc Marquez: Dia Pembalap Hebat
-
Motor M1 Masih Bermasalah, Yamaha Minta Maaf ke Alex Rins
-
Berjaya sebagai Pembalap, Berapa Total Kekayaan Marc Marquez?
-
Satu Tahun di Ducati, Marc Marquez Puji Kepemimpinan Gigi Dall'Igna
-
Debut di MotoGP, Begini Reaksi Somkiat Chantra saat Jajal Motornya
Artikel Terkait
-
Kondisi Pengungsi Erupsi Lewotobi Membaik, Pemerintah Siapkan Hunian Baru di Lokasi Aman
-
Gunung Lewotobi Erupsi Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Zona Radius 7 Kilometer
-
Jumlah Kasus Penyakit Saluran Pencernaan Meningkat, Ini Pentingnya Penanganan Holistik
-
Obat Penyakit Kardiovaskular Berpotensi Cegah Risiko Demensia? Ini Faktanya
-
Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya
Health
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Suka Konsumsi Kulit Buah Kopi? Ini 3 Manfaat yang Terkandung di Dalamnya
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
4 Minuman Pengahangat Tubuh di Musim Hujan, Ada yang Jadi Warisan Budaya!
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua