Umumnya beberapa orang mengalami diare saat puasa dan salah satu masalah kesehatan yang kerap dijumpai pada minggu-minggu pertama puasa. Diare biasanya bukan disebabkan karena aktivitas puasa, tapi dari asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi saat berbuka atau sahur. Kondisi ini wajar terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan perubahan pola makan yang berbeda dari biasanya. Diare ini ditandai dengan buang air secara terus menerus dan jika berlarut-larut,maka kondisi ini membuat tubuh kekurangan cairan. Gangguan pencernaan ini tidak boleh disepelekan, karena diare saat berpuasa berpotensi menyebabkan dehidrasi dan menurunkan tenaga sehingga menjadi lemas.
Puasa bukan jadi penyebab utama munculnya masalah diare, tetapi ada faktor pemicu yang menyebabkan kamu mengalami diare saat berpuasa. Melansir Sehatq, berikut 5 penyebab diare saat puasa yang dapat mengganggu aktivitas :
1. Mengonsumsi makanan berlemak dan berminyak
Mengonsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dan berbuka puasa membuat perut menjadi sulit dicerna oleh lambung. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti gorengan sebaiknya juga dihindari. Dua makanan ini dapat memicu gangguan pencernaan seperti diare, tidak jarang kamu mengalami mual, muntah, dan sakit perut.
2. Sering mengonsumsi makanan pedas saat sahur dan berbuka puasa
Mengonsumsi makanan pedas memang nikmat dan meningkatkan nafsu makan. Tapi, salah satu penyebab diare saat puasa adalah sering makan pedas saat sahur dan berbuka puasa. Terlalu banyak makan pedas, bisa berisiko memicu beberapa gangguan pencernaan. Zat capcaisin pada cabai yang dikonsumsi secara berlebihan dapat memicu kambuhnya sakit maag dan pada sebagian orang dapat memicu diare saat puasa.
3. Minum minuman berkafein berlebihan
Kafein juga bisa menyebabkan diare saat puasa, apalagi bila kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, atau minuman bersoda sebaiknya hindari mengonsumsi secara berlebihan selama bulan puasa. Jika kamu terlalu banyak minum minuman berkafein saat sahur dan berbuka puasa, akan meningkatkan resiko mengalami diare saat berpuasa.
4. Mengonsumsi makanan yang berbumbu tajam
Bumbu tajam ini bisa berasal dari rempah yang dimasukkan saat memasak. Makanan yang mengandung banyak rempah dan santan berpotensi menyebabkan diare saat puasa. Sebaiknya hindari makanan berbumbu tajam, seperti rendang, opor, dan gulai, baik saat sahur maupun berbuka puasa agar terhindar dari masalah diare. Terlebih untuk kamu yang memiliki riwayat gangguan pencernaan.
5. Mengidap intoleransi laktosa
Jika kamu diare setelah minum susu atau mengonsumsi produk olahan susu, bisa jadi kamu mengidap intoleransi laktosa. Kondisi ini dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena menurunnya kadar enzim yang berfungsi mencerna laktosa. Kalau kamu mengidap kondisi ini, sebaiknya hindari mengonsumsi produk olahan susu saat sahur maupun berbuka.
Cara Mengatasi Diare saat Puasa
Jika kamu mengalami diare saat puasa, kamu bisa coba lakukan cara-cara berikut untuk mengatasinya :
- Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi. Selain air putih dan cairan oralit, kamu dapat memenuhi konsumsi cairan tubuh melalui jus buah-buahan (tanpa gula) atau sup sayur. Sebaiknya hindari minum minuman yang berkafein atau minuman manis yang dapat memperparah kondisi diare.
- Hindari mengonsumsi makanan pedas, berbumbu tajam berminyak, dan berlemak. Hal ini untuk mencegah diare agar tidak semakin parah.
- Konsumsi probiotik saat sahur dan berbuka puasa, contohnya adalah yoghurt. Mengonsumsi yoghurt meningkatkan bakteri probiotik dalam sistem pencernaan yang sempat terbuang karena diare. Pilih yoghurt tanpa pemanis karena bakteri baik dalam yoghurt dapat meringankan diare.
- Meminum obat diare yang dijual bebas tanpa resep dokter. Selalu baca petunjuk penggunaannya bila mengonsumsi obat ini.
Mengalami diare saat puasa memang menimbulkan rasa tidak nyaman dan menimbulkan efek samping seperti dehidrasi, kram, mual dan pusing. Saat berpuasa saja, tubuh kamu mudah merasa lelah dan pusing, apalagi bila mengalami diare. Jadi, pastikan banyak beristirahat untuk membantu memulihkan fisik sehingga kamu bisa kembali melakukan ibadah puasa. Hindari juga mengonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus dalam waktu yang cepat baik saat sahur maupun berbuka. Konsumsilah makanan dalam porsi kecil secara perlahan agar sistem pencernaan bisa mencernanya dengan baik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
5 Tanda Seseorang Memiliki Green Flag dalam Dirinya, Kamu Termasuk?
-
5 Teh yang Mampu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Wajib Dicoba!
-
6 Jenis Bumbu Dapur yang Aman dan Nyaman untuk Penderita Asam Lambung
-
Ingin Memasang Smart Door Lock? Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangannya!
-
Ingin Membuat Taman Sayur Kecil di Rumah? Ini 6 Cara Mudah bagi Pemula
Artikel Terkait
-
Kapan Batas Akhir Puasa Syawal 2025? Jangan Sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya
-
Bolehkah Puasa Syawal Dulu Baru Qadha Ramadhan? Ini Ketentuannya
-
Daftar Makanan Pencegah Sakit Jantung
-
Keutamaan Puasa Sunnah, Dilakukan Ruben Onsu yang Baru Saja Mualaf
-
Bolehkah Membayar Hutang Puasa Orang Tua yang Sudah Meninggal? Ini Penjelasan Lengkapnya
Health
-
Digital Fatigue dan Mental Overload: Saat Notifikasi Jadi Beban Psikologis
-
5 Tips Atasi Lelah setelah Mudik, Biar Energi Balik Secepatnya!
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya