Ambeien atau wasir merupakan masalah kesehatan yang tak boleh dianggap sepele. Pasalnya, jika gejala sudah cukup parah maka dapat menyebabkan rasa tak nyaman bahkan timbul BAB berdarah.
Ambeien ditandai dengan adanya benjolan di sekitar anus, timbul rasa gatal dan nyeri pada area anus dan terjadi BAB berdarah. Ambeien umumnya disebabkan karena beberapa faktor seperti duduk terlalu lama, kehamilan, dan juga karena tubuh kekurangan serat.
Cara yang umumnya digunakan untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan melakukan pembedahan. Namun, jika ambeien belum terlalu parah maka bisa dilakukan pengobatan.
Dilansir dari laman HelloSehat, berikut ini empat bahan alami yang bisa kamu manfaatkan untuk mengatasi ambeien.
1. Cuka Apel
Bahan alami yang pertama yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati ambeien adalah cuka apel. Dalam cuka apel terdapat kandungan asam asetat yang dapat membantu mengecilkan jaringan sehingga benjolan ambeien dapat mengecil.
Selain itu, cuka apel juga bersifat anti bakteri sehingga dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi karena ambeien. Namun, bagi yang memiliki kulit sensitif perlu berhati-hati dalam menggunakannya karena dapat menimbulkan iritasi.
2. Witch Hazel
Witch hazel merupakan bahan alami yang kerap digunakan sebagai bahan utama pembuatan toner. Selain itu, ternyata bahan alami ini juga dapat membantu meredakan gejala ambeien, lho.
Witch hazel memiliki kandungan zat tanin yang bersifat anti-peradangan dan anti-bakteri sehingga dapat membantu mengurangi gatal dan nyeri akibat ambeien. Witch hazel telah banyak dijual dalam bentuk sabun, tisu, maupun lotion yang bisa kamu manfaatkan dengan praktis.
3. Lidah Buaya
Lidah buaya memiliki khasiat yang beragam bagi kesehatan termasuk untuk meredakan gejala ambeien. Lidah buaya bersifat anti-inflamasi yang dapat memberikan sensasi sejuk dan menenangkan sehingga dapat melemaskan pembuluh darah yang meradang. Sehingga rasa nyeri karena ambeien bisa hilang.
4. Minyak Kelapa
Bahan alami yang terakhir dan bisa kamu manfaatkan untuk mengatasi ambeien adalah minyak kelapa. Sifat anti-peradangan yang dimiliki minyak kelapa dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan akibat ambeien.
Selain itu, minyak kelapa juga berfungsi sebagai pencahar yang dapat membantu melunakkan feses. Dengan demikian, feses yang keluar tidak keras dan dapat meminimalisir bertambah parahnya ambeien.
Itulah empat bahan alami yang bisa kamu manfaatkan untuk mengobati ambeien. Jika, telah mencoba menggunakan bahan alami tersebut namun ambeien belum juga sembuh, segera konsultasi ke dokter, ya.
Baca Juga
-
Pintu Langit Sky View, Spot Terbaik Menikmati Keindahan Negeri di Atas Awan
-
Taurus hingga Scorpio, 4 Zodiak Ini Sukses Menjalankan Bisnis Keluarganya
-
5 Faktor Penyebab Munculnya Uban di Usia Muda, Bukan Hanya Genetik!
-
5 Tips Merawat Bunga Hias Potong di Vas agar Tetap Segar dan Cantik
-
4 Kebiasaan Buruk yang Dapat Memicu Gigi Sensitif, Segera Hindari!
Artikel Terkait
-
Perawatan Alami untuk Mengecilkan Pori-Pori dengan 3 Bahan Sederhana: Cuma dari Minuman Ini
-
Manfaat Sea Buckthorn dalam Perawatan Kulit: Rahasia Kulit Sehat dan Terawat
-
Cegah Ambeien Saat Kehamilan, IDI Mataram Bagikan Informasi Pengobatan
-
Metode Efektif untuk Mengatasi Wasir: Dari Perubahan Gaya Hidup hingga Intervensi Medis Laser Hemorrhoidoplasty
-
Cara Obati Wasir dengan Laser, Dijamin Pemulihan Lebih Cepat?
Health
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
-
Intermittent Fasting vs. Keto, Mana yang Lebih Efektif untuk Panjang Umur?
Terkini
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Kai EXO Siap Sambut Musim Panas di Teaser Video Musik Lagu 'Adult Swim'
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Real Madrid Babak Belur Demi Final Copa del Rey, Carlo Ancelotti Buka Suara
-
Remake Film Mendadak Dangdut: Apa yang Berubah?