Ditagih hutang, atasan minta laporan diselesaikan padahal pekerjaan lain masih menumpuk, cekcok dengan pasangan, adalah beberapa contoh situasi yang bisa bikin stres. Stres mungkin bukan hal yang asing bagi manusia, karena selama hidupnya pasti akan bertemu dengan kondisi-kondisi yang bisa bikin tertekan.
Hanya saja, bisa jadi hal-hal yang berkaitan dengan stres lebih dari itu, lho. Untuk itu, penulis kali ini akan membahas mengenai beberapa fakta stres yang perlu kamu tahu. Mengutip laman healthline, ada beberapa fakta tentang stres yang penting sekali kamu pahami.
1. Stres merupakan reaksi hormonal dari tubuh
Saat kamu stres, bagian otak yang disebut hipotalamus akan mengirimkan sinyal ke seluruh sistem saraf dan ginjal. Setelah itu, ginjal akan melepas hormon stres yang terdiri dari adrenalin dan kortisol.
2. Wanita lebih rentan stres dibanding pria
Fakta selanjutnya, ternyata perempuan lebih rentan stres dibanding laki-laki, lho. Meski demikian, bukan berarti pria tidak mengalami stres. Hanya saja, pria cenderung berusaha melepaskan diri dari stres dan tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun. Sementara untuk perempuan ketika stres cenderung memperlihatkan tanda-tanda fisik.
3. Stres bisa bikin kamu merasa kepanasan
Pernahkah kamu mengalami berkeringat saat sedang gugup? Nah, ternyata hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah. Jadi, fenomena tersebut sangat wajar, ya.
4. Stres bisa menyebabkan masalah pencernaan
Gak heran orang yang banyak pikiran biasanya rentan alami masalah pencernaan. Hal ini disebabkan kondisi tertekan dapat menyebabkan sistem pencernaan kamu tidak berfungsi dengan normal, lho. Sakit perut, atau diare merupakan hal umum yang bisa terjadi ketika seseorang sedang stres.
5. Stres bisa membuat seseorang gampang marah atau sedih
Akumulasi stres bisa menyebabkan seseorang jadi gampang marah. Apalagi jika kondisi pikiran yang tertekan membuat kamu susah tidur, biasanya kamu jadi gampang banget emosi. Selain marah, seseorang yang terus dilanda stres juga lebih gampang galau.
6. Stres jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental
Menurut National Institute of Mental Health, stres kronis atau kondisi tertekan yang dialami terus-menerus bisa menyebabkan rasa cemas dan depresi. Hal inilah yang seharusnya bikin kamu lebih aware terhadap stres, karena efeknya ternyata sangat besar terhadap kesehatan mental.
Lalu, bagaimana cara mengatasi stres? Mengonsumsi makanan sehat, melakukan latihan pernapasan atau meditasi, rutin olahraga, adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk meminimalkan tingkat stres. Semoga dengan uraian tadi kamu gak lagi menyepelekan stres, ya.
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
-
Dermatillomania: Definisi, Penyebab hingga Cara Mengatasinya
-
3 Alasan Masalah Finansial Bisa Mengakibatkan Persoalan Kesehatan
-
Penampilan Putri Anne Dinilai Berubah Drastis Usai Unggah Foto Pakai Baju Terbuka, Warganet Singgung Depresi
-
4 Alasan Pentingnya Melakukan Wisata Alam, Bukan Sekadar Having Fun
-
3 Teknik Pernapasan untuk Mengatasi Kecemasan dalam Hitungan Menit
Health
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
-
Mata Lelah Gara-gara Layar? Ini 6 Jurus Sakti Biar Gak Cepat Rusak
-
Otak Lemot Karena Scroll Media Sosial? Ini Cara Detoks Simpel dan Efektif
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Jangan Diremehin! Ini 5 'Rahasia Sakti' Tahu yang Bikin Badan Lebih Sehat
Terkini
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Guru, Teladan Sejati Pembentuk Karakter Anak Sekolah Dasar
-
Gaya Macho ala Bae Nara: Sontek 4 Ide Clean OOTD yang Simpel Ini!
-
Empat Tokoh Mengkaji Oase Gelap Terang Indonesia di Reuni FAA PPMI