Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Pelatih Timnas Indonesia senior, Shin Tae Yong (pssi.org)

Setelah beberapa waktu menunggu, federasi sepak bola Indonesia melalui Erick Thohir sang ketua umum akhirnya mengumumkan MNC Group sebagai pemegang hak siar pertandingan Timnas Indonesia tahun 2023 ini.

Disadur dari laman suara.com, MNC Group dan PSSI terikat dalam kontrak bernilai 56 miliar rupiah untuk penyiaran eksklusif pertandingan-pertandingan yang dijalani oleh skuat Garuda.

Sebagai pencinta sepak bola nasional, tentu kita bertanya-tanya, apakah sudah tepat PSSI memberikan hak siar eksklusif pertandingan Timnas Indonesia kepada pihak MNC Group? Sebuah pertanyaan yang tentu akan menyulut pro dan kontra di kalangan luas.

Jika kita melihat dari sisi ekslusifitas siaran channel MNC Group, mungkin di antara kita akan menyatakan bahwa pemberian hak siar Timnas kepada mereka kurang tepat.

Pasalnya, seperti yang kita ketahui bersama, tayangan channel yang berada di bawah konsorsium MNC Group hanya bisa didapatkan dengan peralatan penerima atau receiver khusus yang dikeluarkan atau bekerja sama dengan mereka.

Sebuah alasan yang rasional karena di Indonesia sendiri tayangan MNC Group tidak bisa ditangkap dengan receiver biasa yang tak memiliki kerja sama dengan pihak MNC.

Namun, jika kita melihat dari sudut pandang lain, terutama bagi para pencinta timnas Indonesia yang mengandalkan gadget atau smartphone sebagai senjata utama untuk menyaksikan pertandingan timnas Indonesia, maka keputusan PSSI untuk memberikan hak siar kepada MNC Group sudah sangat tepat.

Hal ini tak lepas dari kemudahan yang ditawarkan oleh pihak MNC sendiri, di mana mereka memiliki platform RCTI+ yang bisa diakses via aplikasi android atau web, yang tak mengharuskan para pengaksesnya untuk berlangganan terlebih dahulu untuk menyaksikan tayangan-tayangan di platform tersebut, termasuk saat menyaksikan pertandingan timnas Indonesia.

Para pengguna aplikasi atau platform ini cukup menyediakan kuota atau jaringan internet, dan bebas untuk menikmati semua layanan serta tayangan secara gratis.

Hal ini tentu berbeda dengan konsorsium sebelah, yang mengharuskan para penggunanya untuk melakukan aktivasi langganan platform terlebih dahulu untuk menikmati layanan khusus.

Dengan artian, para pengakses aplikasi ini selain harus menyediakan kuota atau jaringan internet, juga diharuskan untuk melakukan aktivasi layanan untuk dapat menikmati program-program eksklusif, termasuk pertandingan timnas Indonesia di dalamnya.

Jadi, sudah tepatkah PSSI memberikan hak siar kepada MNC Group? Jika dari sudut pandang kepraktisan dan biaya, keputusan tersebut sudah cukup tepat. Bagaimana pendapat teman-teman pembaca?

M. Fuad S. T.